Zafran

2.5K 75 2
                                    


A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



 Flashback sebelumnya merupakan sebuah pengalaman kilas balik Stevani dan Ryan pada hari pertama, sementara yang terjadi pada Pandu, Ian, dan Zafran terjadi pada hari ketujuh. Zafran memang koma selama seminggu.

 Terjadinya karantina secara besar-besaran merupakan sebuah informasi rahasia yang tidak diketahui oleh orang-orang yang masih hidup hingga hari ini. Perjalanan mereka berdua pada hari pertama akhirnya mengarahkan Stevani dan Ryan menuju sebuah komunitas yang memiliki pemimpin dengan pemikiran tajam.

 Orang tersebut telah mendapatkan sebuah informasi bahwa pulau Jawa termasuk salah satu dari pulau yang telah di karantina paksa oleh pemerintah tanpa adanya pemberitahuan kepada masyarakat.

 Membuat seluruh akses komunikasi dan transportasi benar-benar ditutup dan semuanya menjadi serba susah. Memiliki sebuah pemikiran bahwa untuk menghadapi situasi seperti ini, bantuan orang lain sangat diperlukan, mengesampingkan ego pribadi. Beberapa orang termasuk Ryan dan Stevani telah ditugaskan untuk mengerjakan misi dalam sebuah tim yang sama.


"Oke, beri sedikit bantuan." pungkas Zafran yang telah siap dengan sebuah kapak dalam genggamannya kali ini.

"Iya, cepetan." sahut Stevani yang kali ini masih terlihat sibuk menembaki beberapa zombi yang berada di berusaha untuk mendekati kendaraan mereka.


 Telah memutuskan sebuah hal, Zafran kembali berlari dengan tujuan yang jelas kali ini. Pandu yang melihat hal tersebut terpaksa mengikuti dirinya karena ia tak memiliki banyak pilihan kali ini, selama masih ada peluang untuk kembali dengan selamat, Pandu ingin mengambil peluang tersebut.


"Aku bantuin dari sini ya." komentar Ryan melalui HT, berada di lantai teratas rumah sakit yang berada di dekat mereka, memegang sebuah sniper yang siap untuk ditembakkan dari posisi miliknya kali ini.


 Stevani tak bisa membalas melalui HT dan hanya mengacungkan jempol ke atas, pertanda jika ia setuju dengan kakaknya kali ini.


"Untung aja aku ga jadi pake itu"


 Melesat maju dengan penuh semangat karena setelah ini setidaknya ia dapat terhindar dari bahaya meskipun hanya untuk sementara. Jarak antara dirinya dan kendaraan tersebut tinggal seratus meter lagi, namun para zombi masih menjadi penghalang diantara mereka.

 Berlari sambil mengamati situasi, terlihat ada empat zombi sekaligus yang akan menghalangi dirinya di depan sementara ia hanya sendirian. Tak terlihat ragu sedikitpun, Zafran masih berani untuk tetap terus melangkah maju.

 Karena senjata diciptakan sebagai sebuah alat dan alat pada dasarnya digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, maka dari itu ia sama sekali tidak terlalu tergantung dengan alat yang ada.


Duaghh


 Sebuah tendangan mengenai perut langsung Zafran lancarkan kepada salah satu diantara mereka. Sebelum makhluk itu terdorong mundur, ia sebelumnya memang telah sengaja hanya menempel sisi diantara pegangan dan ujung kapak dibalik leher makhluk itu, membuatnya lansung terdorong mundur dan lehernya ikut tergorok disaat yang sama.

I'm Coming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang