DK: Two Teen :v

4.2K 423 313
                                    

Double up yey!













DOR!

Jun terkaget ketika ia mendengar suara tembakan yang tidak jauh darinya, sepertinya suara itu berasal dari kelas Jeonghan, dia hanya bisa berdoa agar temannya baik baik saja.

Tidak seperti yang lain, Jun berjalan dengan pelan sambil melihat ke sekelilingnya takut jika ia bertemu dengan Minghao jika ia berlari, karena pendengaran Minghao sangat baik dari biasanya, apalagi sekarang hari semakin gelap dan sekolah sangat sepi, jika ada pergerakan akan menghasilkan suara yang lumayan menggema.

Jun langsung pergi ke ruang dance dimana Minghao dan dia selalu berlatih dan dimana Jun mengetahui sisi lain Minghao.

"Minghao.." gumam Jun, ketika ia sudah berada di depan pintu ruang dance.

Jun berjalan ke loker dimana baju ganti Minghao berada disana. Untung saja kuncinya tidak dibawa oleh Minghao, karena Minghao sering lupa, oleh karena itu Jun yang selalu mengingatkan nya.

Cklek

Jun membuka kunci loker tersebut dan langsung membukanya lebar lebar, membongkar baju Minghao yang sering ia pakai buat latihan, dan akhirnya ia menemukan buku hitam tersebut.

Dia langsung mengambilnya, melihat kembali didalamnya ternyata tidak ada yang berubah ketika ia membuka selembar selanjutnya disana ada gambar dirinya dengan Minghao ketika pergi ke taman, tapi yang beda adalah di foto tersebut dia tak memiliki kepala. Melihat itu membuat bulu kuduk Jun berdiri.

WHUUUSH

Tiba-tiba saja Jun merasakan angin yang mengenai tubuh bagian belakangnya, telinga Jun mulai menajam mendengar kembali baik baik, dia seperti mendengar suara nunchuck yang sedang diputar, tepat dibelakangnya.

Jun memegang pistol yang tadi diberikan Dahyun, lalu setelah berbalik ia langsung menodongkan pistol kesana kemari mencari siapa yang yang berada dibelakangnya.

"Gege.. kamu tidak bisa membunuhku jika tidak menekan ini." Ujar Minghao yang berada disampingnya Jun lalu menekan bagian samping pistol.

CKLEK!

"Bagitu baru bisa." Ujar Minghao tersenyum kearah Jun yang menatapnya takut, bahkan tangannya saja gemetaran memegang pistol tersebut.

Lalu tak lama Jun mengarahkan pistolnya kearah Minghao yang masih santai memainkan nunchuck nya.

"Apa? Kenapa gak tekan pelatuknya?" Tanya Minghao. "Apa Gege gak berani?" Tanya Minghao lagi dengan seringainya.

"Tidak bisa begitu, Gege tidak akan bisa menang jika tidak berani, tembak! Tembak aku sekarang!" Ujar Minghao merenggangkan kedua tangannya, menyuruh Jun untuk menembaknya.

Tangan Jun bergetar sambil menatap nanar didepannya, Minghao yang dengan senang hati memberikan nyawanya padanya. Tapi Jun tidak ingin menjadi pembunuh.

"Cih, jika Gege seperti itu, maka musuh dengan gampang membunuh Gege." Ujar Minghao sambil mempoutkan bibirnya.

BUAGH!!

.
.
.

Soonyoung berjalan tanpa alas kaki, agar suara sepatunya tidak terdengar oleh Jihoon yang sepertinya berada cukup dekat dengan dimana ia berjalan.

Iya Soonyoung berjalan mengendap-endap mencari tempat sembunyi karena tadi saat dia berlari tadi, tak sengaja melihat Jihoon yang sedang berjalan pelan membelakangi nya, walaupun Jihoon membelakangi nya Soonyoung merasa jika dia harus menjauh cepat dari tempat itu. Soonyoung juga sudah mendapatkan buku hitam milik Jihoon dan akan kembali ke atap, dimana Twice Squad menunggu mereka.

𝙿𝚂𝚈𝙲𝙷𝙾𝙿𝙰𝚃𝙷 [Seventeen GS] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang