Satu

40K 923 13
                                    

Follow dulu sebelum membaca, tolong hargai penulisnya ya ❤️🥰

***

"Lepaskan aku kak, kakak tidak boleh seperti ini. Kakak suami kakakku."

"Ayolah Kayla, kamu akan bahagia denganku. Batalkan saja rencana pernikahanmu dengan pria sialan itu dan kita akan menikah, lalu kita akan hidup bahagia bersama."

Kayla berusaha untuk memberontak dari cengkraman tangan kakak iparnya, Reyhan.

Berulang kali ia mencoba mendorong bahu lelaki itu, tapi usahanya sia-sia saja.

"Dasar gila."

"Ya, aku gila. Dan aku gila karena mencintaimu adik iparku yang cantik."

Kayla masih terus berusaha melepaskan dirinya dari Reyhan, dia tidak tahu setan apa yang sudah merasuki lelaki itu hingga membuatnya menggila seperti ini.

Tapi, ini bukan salah Reyhan atau kakaknya Nazwa.

Tapi ini salahnya, ya salahnya karena sudah membiarkan kakak tercintanya menikah dengan pria kurang ajar seperti Reyhan.

"Lepaskan aku, kakak!" bentak Kayla, ia menggigit tangan kakak iparnya dengan keras membuat laki-laki itu sontak melepaskan cekalan tangannya.

Merasa memiliki peluang yang besar untuk melarikan diri, Kayla segera berlari menghindari pria itu.

Namun, baru beberapa langkah ia mencoba lari darinya, Reyhan sudah lebih dulu menarik tangannya dan mendorong tubuhnya hingga menabrak tembok.

Reyhan mencengkram erat pundak gadis muda itu hingga membuatnya meringis kesakitan.

"Berani sekali kamu menggigit tanganku, Kayla!"

Reyhan menggeram kesal dengan semakin erat mencengkram erat pundak adik iparnya.

"M-maaf, kumohon lepaskan aku."

Kayla berucap dengan nada bergetar hingga tak lama air matanya jatuh tanpa di minta.

Pemandangan tak menyenangkan dihadapannya membuat Reyhan melepaskan cengkraman tangannya dan beralih menangkup pipi gadis yang selama ini mengisi hatinya.

"Ada apa sayang, maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu menangis, tolong berhenti menangis."

Reyhan menarik tubuh Kayla dan memeluknya dengan erat, menenggelamkan kepala gadis itu didadanya membuat rambutnya yang panjang tergerai menutupi wajahnya.

"Berhentilah menangis sayangku, aku di sini untukmu."

Untuk sesaat mereka sama-sama terbuai dengan kenyaman pelukan yang mereka lakukan, hingga sebuah suara di belakang mereka menyita perhatian keduanya.

"Kayla, mas, kalian sedang apa?"

Suara lembut seorang wanita di belakangnya, membuat Kayla tersadar dan dengan cepat mendorong Reyhan menjauh darinya.

"K-kakak, a-aku ... kami tidak-"

"Tadi Kayla menangis sendirian di sini, aku khawatir padanya, maka dari itu aku memeluknya untuk menenangkannya."

Belum selesai Kayla bicara, Reyhan sudah lebih menyela ucapannya dan mengatakan sebuah kebohongan besar pada Nazwa.

"Oh benarkah? Kenapa kamu menangis sayang?"

Nazwa berjalan menghampiri Kayla dan memeluk gadis itu dan mengusap kepalanya.

"T-tidak papa, kak. Aku hanya merindukan ayah dan ibu saja, ini sudah setahun sejak meninggalnya mereka, aku jadi sangat kesepian tanpa mereka."

Muslihat Sang Ipar [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang