***
Allah sesungguhnya engkaulah sebaik-baik pelindung, Lindungilah hamba dari berharap selainmu
***Ketika sampai dirumah aku dan nisa pun langsung bergegas masuk kedalam karna langit sudah siap menurunkan bulir-bulir beningnya dan kami pun langsung membuka pintu dan mengucapkan salam.
"Assalamualaikum umi" ucap kami bersamaan
"Wa'alaikumussalam ehh anak umi yang Sholeh sholehah sudah pulang, sudah sholat ashar belum?
"Belum umi"
"Ya sudah kalian kekamar gih, mandi, sholat terus makan"
"Siap bidadari ku"ucap ku sambil hormat
Aku pun langsung naik ke kamar bersama nisa, aku pun mencubit kecil tangan nisa sekali-kali lah Kaka jail sama adek nya.
"Umii kak zainnya nyubit tangan nisa umi"ucap Nisa mengadu
"Zaiinnn"teriak umi dari bawah
"Maaf umi, hehe" melihatkan cengiran khas ku
Aku pun langsung masuk ke kamar meletakan tasku di tempatnya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badanku. Setelah selasai mandi aku langsung mengambil wudhu dan mengerjakan sholat. Selesai sholat aku langsung turun ke bawah dan pastinya sudah ada 2 wanita cantik yang aku cintai.
"Zain ayo cepat kita makan bareng, dari tadi nisa sudah lapar nih" ucap umi
aku pun melirik kearah nisa, benar saja dia sepertinya dia akan marah padaku. bagaimana ini aku harus meminta maaf. belum sempat aku meminta maaf dia sudah mendahuluiku sabar zain sabar.
"Kak zain lama nih, nisa kan jadi kelaperan gini" ucapnya sambil memajukan bibirnya
"Hehe iya maaf kak zain lama, ya udah yuk kita makan" ucapku sambil menarik kursi
Nisa itu adek yang di bilang lucu kadang dia pendiem kadang juga bawel. Tapi aku tetap sangat menyayanginya. Aku tidak rela jika ada yang menyakitinya.
Kita pun makan bersama tidak ada lagi obrolan hanya suara sendok yang beradu dengan piring. Setelah selesai makan aku pun langsung menuju ruang tengah untuk menonton tv tapi entah kenapa aku tiba-tiba teringat dengan akhwat itu. Aku pun langsung beristighfar tidak seharusnya aku memikirkannya dia bukan siapa-siapaku. Tiba-tiba ada suara yang membuyarkan lamunanku. Siapa lagi kalo bukan Nisa huuh anak itu."Dooorrr, hayo lagi mikirin siapa?"
"Ehh apaan si orang kaka lagi nonton tv" ucapku dengan kesal sambal melihat nisa dengan senyum penuh kemenangan.
"Buktinya dari tadi nisa panggil-panggil kaka ngga denger" ucap nisa ngga mau kalah
"Mungkin kamu yang ngga denger kaka udah jawab" ucapku
"Kak nisa pernah denger loh, kalo bohong itu berdosa Kaka mau dapet dosa karna ngga mau jujur sama nisa"
Teringat akan ucapan nisa aku hanya mengusap muka dengan kasar. Bagaimana ini apa aku harus cerita tentang akhwat itu. Nanti yang ada aku di godain sama Nisa. Astagfirullohaladzim bagaimana ini ya Allah.
"Nisa kamu lagi ngapain?pasti godain kak zain yah?" Ucap umi.
Huuh selamat aku ini kesempatan aku buat menghindar dari pertanyaan nisa.
"Iya tuh umi Nisa godain Zain Mulu, Zain ke kamar dulu yah umi daahhh" ucapku sambil melenggang pergi menuju kamar.
"Kak Zain awas kamu yah kak nanti Nisa tagih pertanyaan Nisa yang tadi" teriak Nisa dari bawah
Aku sudah masuk ke kamarku aku langsung merebahkan badanku aku ingin tidur tapi aku teringat bahwa tidak boleh tidur sehabis ashar.
Aku hanya menatap langit-langit kamar. Ya Allah ada apa denganku?Hati ini kenapa ya Allah? Jika memang dia yang terbaik untukku persatukan kami dalam sebuah ikatan yang engkau Ridhoi ya Allah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Syurgaku
RomanceNB : * Hak cipta sepenuhnya dilindungi Allah Subhanahu Wata'ala* Zahra "Siapalah aku, Aku hanyalah wanita akhir zaman yang ingin mendapatkan laki-laki Sholeh yang bisa membimbingku menggapai ridho-Nya dan bersamanya Syurga terasa lebih dekat" Zain "...