Zainal : Hati ini kenapa?

36 1 0
                                    

***
Allah sesungguhnya engkaulah sebaik-baik pelindung, Lindungilah hamba dari berharap selainmu
***

Ketika sampai dirumah aku dan nisa pun langsung bergegas masuk kedalam karna langit sudah siap menurunkan bulir-bulir beningnya dan kami pun langsung membuka pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum umi" ucap kami bersamaan

"Wa'alaikumussalam ehh anak umi yang Sholeh sholehah sudah pulang, sudah sholat ashar belum?

"Belum umi"

"Ya sudah kalian kekamar gih, mandi, sholat terus makan"

"Siap bidadari ku"ucap ku sambil hormat

Aku pun langsung naik ke kamar bersama nisa, aku pun mencubit kecil tangan nisa sekali-kali lah Kaka jail sama adek nya.

"Umii kak zainnya nyubit tangan nisa umi"ucap Nisa mengadu

"Zaiinnn"teriak umi dari bawah

"Maaf umi, hehe" melihatkan cengiran khas ku

Aku pun langsung masuk ke kamar meletakan tasku di tempatnya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badanku. Setelah selasai mandi aku langsung mengambil wudhu dan mengerjakan sholat. Selesai sholat aku langsung turun ke bawah dan pastinya sudah ada 2 wanita cantik yang aku cintai.

"Zain ayo cepat kita makan bareng, dari tadi nisa sudah lapar nih" ucap umi

aku pun melirik kearah nisa, benar saja dia sepertinya dia akan marah padaku. bagaimana ini aku harus meminta maaf. belum sempat aku meminta maaf dia sudah mendahuluiku sabar zain sabar.

"Kak zain lama nih, nisa kan jadi kelaperan gini" ucapnya sambil memajukan bibirnya

"Hehe iya maaf kak zain lama, ya udah yuk kita makan" ucapku sambil menarik kursi

Nisa itu adek yang di bilang lucu kadang dia pendiem kadang juga bawel. Tapi aku tetap sangat menyayanginya. Aku tidak rela jika ada yang menyakitinya.
Kita pun makan bersama tidak ada lagi obrolan hanya suara sendok yang beradu dengan piring. Setelah selesai makan aku pun langsung menuju ruang tengah untuk menonton tv tapi entah kenapa aku tiba-tiba teringat dengan akhwat itu. Aku pun langsung beristighfar tidak seharusnya aku memikirkannya dia bukan siapa-siapaku. Tiba-tiba ada suara yang membuyarkan lamunanku. Siapa lagi kalo bukan Nisa huuh anak itu.

"Dooorrr, hayo lagi mikirin siapa?"

"Ehh apaan si orang kaka lagi nonton tv" ucapku dengan kesal sambal melihat nisa dengan senyum penuh kemenangan.

"Buktinya dari tadi nisa panggil-panggil kaka ngga denger" ucap nisa ngga mau kalah

"Mungkin kamu yang ngga denger kaka udah jawab" ucapku

"Kak nisa pernah denger loh, kalo bohong itu berdosa Kaka mau dapet dosa karna ngga mau jujur sama nisa"

Teringat akan ucapan nisa aku hanya mengusap muka dengan kasar. Bagaimana ini apa aku harus cerita tentang akhwat itu. Nanti yang ada aku di godain sama Nisa. Astagfirullohaladzim bagaimana ini ya Allah.

"Nisa kamu lagi ngapain?pasti godain kak zain yah?" Ucap umi.

Huuh selamat aku ini kesempatan aku buat menghindar dari pertanyaan nisa.

"Iya tuh umi Nisa godain Zain Mulu, Zain ke kamar dulu yah umi daahhh" ucapku sambil melenggang pergi menuju kamar.

"Kak Zain awas kamu yah kak nanti Nisa tagih pertanyaan Nisa yang tadi" teriak Nisa dari bawah

Aku sudah masuk ke kamarku aku langsung merebahkan badanku aku ingin tidur tapi aku teringat bahwa tidak boleh tidur sehabis ashar.

Aku hanya menatap langit-langit kamar. Ya Allah ada apa denganku?Hati ini kenapa ya Allah? Jika memang dia yang terbaik untukku persatukan kami dalam sebuah ikatan yang engkau Ridhoi ya Allah.

          

Saat ini jam menunjukan pukul 17.50 menit sebentar lagi adzan Maghrib berkumandang aku segera mengambil wudhu dan mengganti baju dan memakai sarung serta peci untuk menuju masjid tak lupa pula membawa sajadah.Sesampainya di masjid aku bertemu dengan Rifki.

"Assalamualaikum Rif, ente baru dateng?"

"Wa'alaikumussalam iya nih zain, ya udah kita masuk yu bentar lagi adzan"

"Ya udah silahkan ente duluan"

"Nanti ente yang adzan yah zain"

"Nanti ente aja deh, suara ente bagus"

"Hehe bagusan ente zain"ucapnya sambil menunjukan deretan giginya.

Sudah saat nya adzan maghrib berkumandang aku pun langsung mengumandangkan adzan. Setelah itu iqomah dan mengerjakan sholat maghrib secara berjamaah.

Setelah itu aku dan rifki pun keluar menuju pintu masjid sebelum kakiku beranjak dari masjid aku melihat akhwat yang selalu memenuhi fikiranku. Astagfirulloh di rumah Allah pun aku masih saja memikirkannya.

"Ampuni hamba ya Allah lindungi hamba dari berharap selainmu" ucapku dalam hati

"Zain ente kenapa?kenapa diam saja seperti sedang memikirkan sesuatu" ucap Fikri membuyarkan lamunanku

"Hemm tidak ada rif, ayo kita jalan"

"Zain besok ente berangkat bareng siapa?Nisa atau sendiri?"

"Hmm mungkin sendiri rif, emangnya kenapa?"

"Hmm tidak ada ane kira ente berangkat bareng nisa"sambil menunjukan cengiran khasnya

Aku pun hanya menganggukkan kepalaku sebagai tanda mengerti akan ucapannya. Aku merasa ada yang aneh dengan rifki apakah dia suka dengan nisa?atau?astagfirulloh aku engga boleh Su'udzon Rifki temanku toh kalo memang dia jodoh nisa aku setuju saja dia pria yang baik rajin dan sholeh. Semua ku serahkan pada Rabb ku.

Sesampainya di rumah aku membuka pintu dan mengucapkan salam aku mencium punggung tangan umi dan abi yang sedang asik berpacaran di ruang tamu romantis kata itulah yang terlintas di fikiranku.

"Ialah romantis orang mereka sudah halal"ucapku dalam hati

Akupun langsung masuk ke kamar menyiapkan mata pelajar untuk hari esok sambil menunggu adzan isya. Adzan isya pun berkumandang aku dan keluargaku sholat berjamaah di masjid kecil kami di ruang tamu.

"Kak zain mau kemana?sini duduk nonton tv bareng Nisa" ucapnya

"Kak zain mau ke kamar, kak zain cape mau tidur lebih awal" ucapku

"Yahh kak zain mah ngga asik" ucapnya merajuk

"Maaf yah adik kecilku" ucapku tersenyum

"Apa kak zain menghindar dari nisa Karna pertanyaan tadi sore?" Ucapnya

"Apaan si nis pertanyaan yang mana? Kaka tuh ngantuk nisa kaka mau tidur lebih awal aja"

"Ngga papa nisa kan masih ada umi sama abi yang nemenin nisa nonton tv" ucap umi

"Apa yang dibilangin umi itu bener nisa kasian kak zain mungkin dia cape, ya sudah zain ke kamar aja jangan lupa bangun buat sholat malamnya loh"ucap Abi

"Baik abi, assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"ucap mereka bersamaan

Setelah selesai mengobrol dengan abi umi dan bisa aku pun langsung masuk kamar dan merebahkan badanku untuk tidur agar aku tidak telat untuk menjalankan kebiasaanku sholat malam, maaf sedikit drama tadi hehe.

Suamiku SyurgakuOù les histoires vivent. Découvrez maintenant