Perkenalan

490 78 40
                                    

"semua pilihan ada di kamu nak"


















Minju menghapus air matanya yang sejak tadi mengalir. Dia dihadapkan pilihan sulit, ia tidak tau harus berbahagia atau bersedih mendengar penjelasan kedua orang tuanya kemarin malam. Keputusan Minju ditunggu hingga besok, karena paman Randi harus segera memproses berkas.

"Tuhan, semoga pilihan ini benar"

Baru saja ingin melangkahkan kaki keluar kamar, Minju dipaksa berhenti karena Jantung nya kembali nyeri.

"Shhhh!" Ringis Minju menahan sakit.

Minju berjalan pelan menuju tempat tidurnya. Untuk meredakan rasa nyeri pada jantungnya. Tapi kali ini, lebih sakit dibandingkan sebelumnya.

Deg!

Deg!

Deg!

Jantungnya berdetak cepat.

"Shhhh! Sakit sekali Ma! Pa!" Minju berusaha teriak, namun sayang suara yang dikeluarkan malah kecil. Pandangannya menjadi gelap dan ia tidak sadar apa yang terjadi.




.





Minju membuka matanya pelan, melihat sekelilingnya.

"Sayang..." Minju melirik kearah seseorang yang mengelus kepalanya. Nyaman itu yang Minju rasakan.

"Jangan nangis" ucap Minju pelan dan tersenyum. Ia senang melihat orang itu begitu khawatir karena dirinya.

"Aku gak nangis" ia memgusap air matanya pelan.

"Jangan bohong Yujin, kamu nangis" olok Minju.

"Iya aku nangis, aku khawatir Minju, aku dapat kabar kamu masuk rumah sakit, gimana aku gak khawatir ?" Yujin menggengam tangan Minju.

"Udah ya, aku baik-baik aja" Minju membalas ganggaman Yujin.

"Minju, kamu udah sadar?" Tanya mama. Tadi, mereka ke ruangan Randi sebentar.

Minju tersenyum menjawab pertanyaan mamanya, yang langsung mendapat pelukan dari mamanya.

"Makasih ya udah jagain anak om" ucap papa ke Yujin.

Yujin hanya mengangguk, kemudian melihat kedekatan Minju dan mamanya. Membuatnya rindu dengan kedua orang tuanya. "Om saya permisi sebentar ya" pamit Yujin.

"Tante, Minju. Yujin pamit sebentar ya, nanti ke sini lagi buat jagain Minju"

"Mau kemana ?" Tanya Minju.

"Ketemu kak Eunbi bentar" jawab Yujin.

Yujin pun mengarahkan kakinya menuju salah satu ruangan yang ada di rumah sakit ini. Siapa lagi kalau bukan ruangan Eunbi, yang memang menjadi perawat di rumah sakit ini. Tau bahwa Minju masuk rumah sakit karena Eunbi tidak sengaja dipilih Randi untuk menjadi bawahannya.

Sehingga sekarang Eunbi memang di khususkan untuk merawat pasien Randi. Dan kali pertama bagi Eunbi bekerja, sudah harus bertemu dengan Minju yang sedang tidak sadarkan diri.

"Kak" panggil Yujin.

"Lo tunggu sini, Minju udah sadar, mau kakak lihat keadaan nya" kata Eunbi bersiap.

"Bentar deh kak" Yujin mendekat dan memeluk Eunbi dengan erat.

"Lo kenapa ?" Tanya Eunbi yang tau, jika Yujin seperti ini artinya dia sedang merindukan kedua orang tua nya atau sedang melewati sesuatu yang berat.

POTASSIUM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang