Happy Birthday!

14 3 0
                                    

"Selamat bertambah umur, Olivia"

Johnny pov

sudah sangat lama, ketika Amerika mengubah semuanya

yang ada di hidup gue

mengubah rotasi dan pemikiran .

Bahkan mengubah segala keadaan.

semua karena ambisi.

Tante gue, adalah poros perubahan yang membawa gue sekaligus bapak ibu menjadi ambisius.

bukan uang, tapi kedudukan.

ini memang salah, seharusnya gue gak kaya gini, ini sudah sejak bapak dan ibu ke Amerika meninggalkan anak bungsu nya di Indonesia sendirian, dan meninggalkan gue anak sulungnya sebagai CEO muda pengganti tante gue yang sedang masa pemulihan mental setelah ditinggal suaminya.

maaf, Johnny yang sedang kacau ini memang seorang yang ambisius, walaupun tidak egois sih.

Ini juga awal mula gue menjadi pelukis terkenal, namun identitas gue sembunyikan.

Gue gak mau ada yang tahu, karena menurut gue, karya itu harusnya terkenal karena pure itu karya, bukan sebuah nama yang telah dikenal.

Sejak pengiriman email yang memakan emosi saat itu dengan Olivia, gue merasa memang harus menyembunyikannya. Tapi gak buat sekarang. Ini harus terkuak.

cielah kaya apaan terkuak segala.

" Pak, tolong kirim ini ke alamat rumah Olivia."

"Baik, pak. Permisi."

Sebuah lukisan bunga yang terkesan sendu, gue kirimkan ke sahabat gue itu.

Semoga dia mau ketemu gue. Biasanya juga ketemu, tapi untuk alasan yang berbeda. Kali ini dia harus tahu.

Johnny pov end

•••••••••••••••••••••••••

Johnny mulai melangkah masuk untuk menginap di rumah Olivia, karena di rumahnya tidak ada siapa-siapa.

Chenle juga baru pulang besok pagi.

"Sini John, makan sama kita. Lo pasti belum makan kan?." ajak Sicheng

"ah tau aja lo, mas hehehe. "

Olivia yang sedari tadi membereskan makanan pun menghampiri Johnny yang sedang berbincang dengan kakaknya.

"Tidur sini lo, jangan kemana-mana." Ucap Olivia.

"iya teh, yaampun gue udah kerja nih, ga anak SMA lagi."

"heheheh iya deh, gih makan buru, udah jam 9 nih."

"oke"

Johnny tidur di sebelah Doyoung.
Masih dalam keadaan hening tanpa percakapan.

"Lo? kenapa ga bilang sih ?" Ucap Doyoung.

"Ha? Gimana? Apanya?" Tanya Johnny bingung.

"heh, lo selama ini ngilang kaya setan. Gue kira udah tenang disana."

"Anjir, ngawur banget lo kak. Gue sibuk ga sempet ngabarin yang disini."

" Yaampun, 5 menit ga nyampe kali kalau mau chat doang, lo tuh udah kita anggep kaya keluarga, makanya Mas Sicheng, Oliv khawatir."

" Yaampun kak, so sweet amat lo."

'bener dugaan gue, Johnny emang sibuk disana.'-Olivia

Come to Me, Johnny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang