Agreis

25 1 0
                                    

Agreis.

Murlock melepaskan tudung mantel nya dan menaruhnya di gantungan mantel.
dia berjalan ke arah Sebastian yang duduk termenung di kursi tamu.

"bagaimana keadaan kedua cucuku Sebastian?" Murlock duduk disamping sebastian.

"mereka baik-baik saja,, mereka sangat lucu, cantik dan tampan" Sebastian terseyum, dia tahu ini waktu yang sulit hanya saja membahas tentang anak nya membuat dia tersenyum bahagia.

"dimana Maggy?"

"didalam kamar bersama ke dua cucu mu"

Murlock berjalan menuju pintu salah satu kamar dimana Margareth berada.
dia diam sejenak di depan pintu, mengembalikan mood nya yang sempat tegang saat pertemuan tadi.

cklekk!.

"Maggy?"

"ibu? lihatlah kedua cucumu ini, mereka begitu menggemaskan!" margareth sangat antusias menunjukkan kedua bayi nya yang tengah tertidur lelap di lengan kanan dan kirinya.

" mereka mirip dengan mu"

"si cantik ini mirip denganku, tapi yang tampan ini mirip Sebastian"

"kau sudah memberi mereka nama?"
Margareth mengangguk.
"siapa?"

" si cantik ini Luciana dan si tampan ini Lucius"

"nama yang bagus, Luciana Murlock dan Lucius Murlock"

"Murlock? mereka anakku dengan sebatian, ibu"

"tidak apa Margareth" timpal Sebatian yang sudah berdiri didepan pintu mengamati Mutlock dan Margareth.

"tidak sebastian, sesuai kesepakatan kita mereka akan menggunakan Winter di belakang nama mereka"

"Maggy, kau tahu aturan nya bukan?!"

"sudahlah ibu... aku adalah ibu mereka, aku akan tetap memberi nama mereka dengan nama Winter"

"hah...baiklah, dari dulu kau memang tidak pernah menurut pada apapun bahkan aturan"

"ibu.... percayalah pada kami, mereka akan baik-baik saja"

Murlock menyentuh pipi lucius dan luciana secara bergantian. dalam hati murlock sama sekali tak ada keraguan bahwa ke dua cucunya akan mengulang kutukan itu.

'lihat mereka? mereka sangat polos... kutukan! yang benar saja'
batin Murlock.

"kau istirahatlah Maggy, ibu sangat menyayangimu" murlock mengusap pipi Margareth.

Murlock beranjak pergi, keluar dari kamar.

"Sebastian, ikut denganku" Murlock berbisik pada sebastian sebelum benar-benar keluar dari kamar.

(ruang tamu)
"kalian tidak akan tinggal di Agreis bukan?"

"tidak ibu, aku akan membawa mereka ke tempat lain"

"kemana?"

"mungkin ke Beoulord"

"Beoulord? tidak Lucius, aku sudah punya tempat yang cocok untuk kalian. di Aravian"

"tapi ibu, apa tempat itu tidak terlalu jauh dari kalian? apa kami memang diasingkan?"

"bukan, kami tidak mengasingkan kalian, hanya saja kami tidak bisa membantu kalian secara langsung"

"jadi semua di serahkan pada keeper?"

"benar, mereka tahu apa yang harus dilakukan, lagi pula kekuatan mereka sebanding dengan nya"

"baiklah ibu,,, mungkin ini memang yang terbaik untuk kedua anakku"

" nanti malam kau bersiaplah, pagi-pagi Archie akan menjemput kalian dengan kereta kuda"

Murlock mengambil mantel jubahnya dan memakai sarung tangan nya.
Sebastian seperti melihat sesuatu yang aneh dengan Murlock.

"ibu tunggu!"

"iya"

"apa yang ibu lakukan di hutan kabut?!"

"apa maksud mu?? aku tidak ke hutan kabut!"

"jangan berbohong?!" Sebastian menunjukkan tanda di pergelangan tangan Murlock.

Semua orang perjanjian lama tahu betul itu tanda apa, tanda berbentuk akar berwarna hijau lumut adalah tanda bahwa kau memiliki perjanjian dengan kaum penyihir.

semakin lama kau membuat perjanjian, semakin 'haus' pula simbol akar itu.

"ibu ceritakan semuanya padaku"

Murlock mengajak Sebastian masuk kedalam kereta kuda, agar percakapan ini tidak di dengar oleh Margareth.

Murlock menceritakan semuanya, menceritakan pertemuan 8elders, penyihir dan perjanjian apa yang telah dia buat.

"ibu, apa hal itu tidak berbahaya untukmu?"

"tidak ada yang lebih berbahaya dibandingkan masa depan dunia ini"

"harus nya aku yang berada diposisimu"

"tidak Sebastian,, aku sudah mengambil bagianku dan mulai besok pagi mereka berdua adalah tanggung jawabmu"
Sebastian turun dari kereta kuda.

"Sebastian, jangan biarkan
Margareth tahu tentang hal ini"

Sebastian memandangi kereta kuda Murlock dengan perasaan cemas, lebih cemas saat dia menunggu kelahiran anak kembarnya.

'perjalanan hidupku akan jauh lebih sulit dibanding ketika aku akan menikahi Margareth tapi bukan tidak mungkin aku tidak bisa membahagiakan mereka' Batin Sebastian. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MISS WINTER_ The magic journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang