Masih flasback ya hehehe
Lily Po'v
3 hari setelah aku mengikuti seleksi untuk masuk ke kampus itu. Aku dan mamaku mulai memperbaiki hubungan kami lagi. Aku sudah mulai ceria walaupun belum seperti dulu karana aku sangat trauma akan masa waktu itu.
Aku bercanda dengan mamaku seperti dulu. Membicarakan hal-hal konyol, berpelukan, menunjukkan ekspresi wajah konyol dan masih banyak lagi. Sungguh, aku sangat merindukan akan hal-hal seperti ini.
"Jam berapa mi dih ma? Kenapa na lama sekali infonya tante? Dia bilang jam 9 pagi na jam 11 ini" ucapku khawatir akan pengumuman yang akan kuterima
"In shaa Allah lulus jiko itu nak, mama yakin itu" ucap mamaku menenangkanku
"Iye ma, tapi ingat dulu waktu di Poltekkes. Orang itu bilang jam 1 malam akan kasih info, tapi dia hilang kabar. Sampai akhirnya kak Inna buka langsung situs resminya, ternyata aku tidak lulus" ucapku sedih
"Kali ini pasti beda nak" ucap mamaku memelukku erat
Lama sudah mamaku tidak memelukku seperti ini. Terakhir kali dia memelukku dengan erat waktu aku sakit dan harus di rawat inap di rumah sakit selama 1 minggu dan waktu itu aku masih kelas 2 SMA.
Author Po'v
Lily menunggu telpon dari tantenya akan hasil tesnya. Sekarang sudah jam 3 sore namun tantenya juga belum menelponnya akhirnya Lily memutuskan untuk menelpon tantenya"Halo tante, gimana dengan hasil tesku?" Tanya Lily to the point saat terhubung dengan tantenya
"Eh, Yusril belum pergi melihat pengumumanmu nak" jawab tante Sukma diseberang sana
"Nanti tante telpon ya kalau Yusril datang melihat pengumuman tesmu" ucap tante Sukma. Setelah berbicara, Lily mengakhiri percakapan mereka dengan sopan
"Sabar miko, berdoa saja. Kakak yakik kamu pasti lulus" ucap Inna menenangkan Lily.
Allahu akbar Allahu akbar
Adzan magrib telah berkumandang, namun Lily juga belum mengetahui akan kelulusannya. Hal itu sudah membuat Lily dan mamanya putus asa.
"Sepertinya tahun ini bukan tahun keberuntunganku untuk kuliah" ucap Lily sambil memakai mukenah untuk menunaikan sholat magrib
"Inna, telpon tante mu, Sukma. Gimana dengan hasil tesnya Lily?" Perintah Leny khawatir. Tanpa menjawab, Inna segera menelpon tante Sukma
"Halo tante, gimana...." tanya Inna yang langsung di potong oleh Sukma
"Alhamdulillah, tante kan sudah bilang, Lily pasti lulus" jawab Sukma cepat
"Maaf ya, tante lupa tadi kasih taunya hehehe" kekeh Sukma disebrang sana
"Hehehe iye tante, makasih" kekeh Inna kemudian menutup telpon dengan sopan
"Alhamdulillah mama, Lily lulus" ucap Inna senang
"Lulus? Alhamdulillah ya Allah" ucap Leny haru
"Lily, kamu lulus nak" ucap Leny senang mengetuk pintu kamar Lily
"Mama, Lily lagi sholat itu" ucap Inna mengingatkan
"Oh, astagfirullah, mama lupa" ucap Leny kemudian menuju kamarnya untuk menunaikan sholat sambil menangis haru
Sementara Lily didalam kamarnya menangis dalam diam. Dia tidak menyangka akan kelulusannya.
"Alhamdulillah ya Allah. Terimakasih akan kesempatan dan keberuntungan yang engaku berikan" ucap Lily menangis dalam doanya
"Maafkan hamba yang terlalu khilaf kepadaMu. Menyangka engkau tidak menyayangi hamba. Bahkan aku berfikir untuk pindah agama karena sudah tidak mempercayaiMu lagi" ucap Lily menangis menyesal
Lily memang sempat berfikir untuk pindah agama saat dia mengalami depresi. Namun dia urungkan karena dia tidak mau dibenci oleh keluarganya.
Walaupun Lily tidak sepenuhnya lagi mempercayai Allah, namun dia masih percaya akan takdir baik dan buruk. Dia juga masih percaya bahwa semua akan indah pada waktunya.
"Maafkan hamba ya Allah, maafkan hamba" ucap Lily berulangkali sampai ketukan pintunya berbunyi
"Lily gadis kecil, keluar ko weh. Jangan-jangan tidurko lagi" ucap Farhan yang mengetuk pintu Lily dengan keras
"Tunggu, kurapikan dulu baju dilemari" jawab Lily bohong
Lily mengusap air matanya yang sebelumnya mengakhiri doanya. Dia menetralkan perasaannya dan memasang senyum termanisnya kemudian bergabung dengan keluarganya
"Selamat ya dek" ucap Inna bangga
"Iye kak, makasih hahaha" tawa Lily
Malam itu adalah malam yang sangat hangat antara Lily dan keluarganya. Sifat ceria Lily sudah kembali. Suasana rumah tidak sedingin dulu lagi. Hanya canda tawa yang ada.
Yakinlah, semua kejadian pasti ada hikmahnya. Cobaan akan berlalu. Rasa pahit kehidupan yang kamu rasakan akan berubah menjadi rasa manis bila kamu bersungguh-sungguh melawan depresimu.
~Hafly Harlily
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemi di Agustus
Teen FictionRasa ini datang tanpa ku undang. Tidak terpikiran akan sedalam ini aku tenggelam dalam rasa yang awalnya ku abaikan. Rasa yang kubiarkan mengalir deras bagaikan air tanpa kuhentikan dan ternyata menyiksaku separah ini. "Tidak, kamu tidak perlu memb...