Twenty Eight- Tempat Baru

3.8K 484 29
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!

Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx

—————————

S e l a m a t M e n i k m a t i

Sudah hampir empat jam kedua gadis cantik bermarga sama ini menghabiskan waktunya berdua.

"Mau pulang sekarang?"Tanya Kai melirik Jennie.

Ella mengedarkan tatapan sinisnya.
"Appaa! Tidak bisakah appa memberikan aku waktu bermain yang banyak bersama Omma?"Tanya Ella yang merasa kesal karena Kai mengganggu waktunya bersama Jennie.

Kai terkekeh mendengar protesan yang dilayangkan Ella, sedangkan Jennie hanya tersenyum.

"Kau sudah mengtakan itu 4x setiap Appa mengajak Omma pulang"Kata Kai menghapal betul bagaimana Ella.

"Mengapa Omma tidak menginap saja?"Tanya Ella kini menoleh ke arah Jennie.

Jennie tersenyum, lalu tangannya perlahan naik mengelus rambut Ella dengan pelan.
"Omma tidak bisa, Omma mempunyai banyak pekerjaan yang harus dikerjakan"Kata Jennie memberikan pengertian pada Ella.

Ella memasang wajah cemberutnya saat mendengar alasan Jennie.

"Omma akan bermalam kalau semuanya sudah beres. Okay?"Tawar Jennie agar wajah cantik Ella tidak berkerut.

Dengan cepat raut wajah Ella berubah menjadi bersinar, lalu mengangguk patuh.

"Omma pulang dulu, ne"Pamit Jennie sambil melambaikan tangannya.

Ella mengangguk, dan ikut melambaikan tangannya.

🐻🐻🐻

Perjalanan pulang diisi dengan keheningan. Tidak ada yang berbicara di dalam mobil sejak kedua pemeran utama ini naik. Kai yang fokus dengan kegiatan menyetirnya, sedangkan Jennie yang sibuk memikirkan kejadian yang menimpanya kemarin.

Bohong jika Jennie mengatakan sudah tidak mengingat kejadian mengerikan yang menimpanya kemarin, kesibukkan yang dia jalani hari ini sama sekali tidak menganggu pemikiran itu. Di otaknya masih saja mengulang-ulang adegan yang menimpanya, serta pemikiran mengapa orang itu melakukan hal tersebut pada Jennie.

"Kita mau kemana?"Tanya Jennie saat melihat ada yang aneh dengan pemandangan pulang. Jalan dan gedung yang mereka lewati terasa sangat asing di mata Jennie.

"Pulang"Jawab Kai singkat.

Jennie mengerutkan keningnya.
"Pulang?"Ulangnya.

Jennie menggelengkan kepalanya.
"Ku rasa apartmentku tidak melewati jalan ini"Ujar Jennie jujur. Cukup lama tinggal di apartment miliknya membuatnya hapal betul jalan menuju apartmentnya.

"Ah, benarkah?"Tanya Kai yang menampakkan wajah bingungnya. Tentu saja hanya berpura-pura.

"Sepertinya aku mengarah ke arah yang benar"Sambung Kai, kembali mendapat perhatian Jennie.

Jennie menggeleng.
"Jangan coba-coba menyulikku, aku mempunyai banyak kerjaan"Kata Jennie dengan singkat dan santai. Selagi bersama dengan Kai ia merasa akan baik-baik saja.

Kai tersenyum tipis.
"Benarkah? Bahkan bosmu yang menyulikmu"Ujar Kai sambil terkekeh.

Kai hanya tersenyum puas saat tidak mendapat balasan Jennie.

"Mau kemana kita?"Tanya Jennie lagi saat Kai berhasil memarkirkan mobilnya di parkiran salah satu apartment ternama di seoul.

Kai menggeleng.
"Berhentilah bertanya, kajja"Ucap Kai lalu keluar dari mobilnya dan tentu saja di susul Jennie.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang