1. Red Lipstick

1.6K 110 6
                                    

Arin mengambil handphone nya yang bergetar di saku roknya,

Pak Chanyeol
Arin, keruangan saya sekarang

Tepat setelah membaca pesan itu pesanan Arin sudah siap ia pun segera membayarnya dan bergegas menaiki lift menuju lantai paling atas

Pagi ini tidak seperti biasanya, ia datang di jam yang bahkan para pegawai lain pun masih bersiap dirumah, berakhir dirinya sendirian di lantai paling atas sembari menahan kantuk di meja kantor nya, ia pun berniat membeli kopi di kafetaria kantor yang berada di lantai satu

Lift terbuka, Arin pun melangkahkan kakinya keluar lalu segera menaruh kopi di mejanya beralih mengambil tab berisi jadwal bos nya itu dan bergegas untuk mengetuk pintu ruangan bos nya yang terdapat tepat di depan meja kerjanya

"Masuk" Ucapnya dari dalam

Tanpa menunggu lama, Arin pun masuk kedalam ruangan dan tak lupa menutup pintu setelahnya

"Ada yang bisa saya bantu, pak?" Tanya Arin

Arin menatap pria yang sedang duduk di hadapan nya ini, di depan mejanya terpanjang nama Park Chan Yeol di bawahnya tertulis CEO, jabatan nya

Chanyeol beralih menatap Arin yang menatapnya tanpa berkedip, "Arin?"

Arin sedikit tersentak, "I--iya Pak?"

"Kamu masih pagi ngelamunin apa, sampe ga fokus gitu?" Ucap Chanyeol sembari tersenyum

'ngelamunin bapak, masih pagi kok ganteng banget' Batin Arin

"Ah, bukan apa-apa, Pak" Arin tersenyum canggung

"Oh iya, ini saya mau minta tolong jam 10 nanti kamu jemput Chan Hee ya di sekolahnya, kebetulan ada meeting penting di jam itu, kamu tahu kan?"

"Iya, Pak. Jam 10 nanti pimpinan dari Suho Realty akan presentasi tentang rencana pembuatan gedung modern dan multifungsi, mereka menawarkan kerjasama" Ucap Arin tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tab

"Tolong jemput Chan Hee, nanti tanya dia mau kerumah oma nya atau kesini. Kalau dia mau kesini bawa kesini"

Arin mengangguk, "Cuma itu? Ada lagi yang bisa saya bantu, Pak?"

"Kamu cantik pakai lipstik merah"

'Pak, ini masih pagi bapak mau bikin saya kejang-kejang?' Batin Arin

Arin tersenyum malu, "Terimakasih, kalau begitu saya pamit"

Arin membungkuk sebentar, lalu berbalik dan keluar dari ruangan bos nya itu. Setelah menutup pintu, Arin menarik nafas lalu menghembuskan nya sembari memegangi dadanya---jantungnya berdetak kencang

"Ngapain disitu?"

Arin tersentak kaget, "Astaga, lo ngagetin gue"

Sehun mengerutkan keningnya, "Pipi lo kenapa merah begitu?"

Arin reflek memegangi pipinya "Ga merah, mata lo kali yang merah. Udah ah gue mau duduk"

Arin pun kemudian berjalan menuju meja kerjanya lalu mendudukkan dirinya kemudian menaruh tab di atas meja

"Chanyeol ada di dalem kan, Rin?" tanya Sehun

Arin mengangguk "Ada di dalem, masuk aja"

Sehun pun kemudian memasuki ruangan Chanyeol meninggalkan Arin yang mengibaskan kedua tangannya di depan wajahnya

"AC nyala gak sih, panas banget" Ucap Arin lalu beralih meminum kopinya sampai habis tak tersisa

🌿🌿🌿

"Sekertaris lo ngapa tuh, pipi nya merah gitu" Ucap Sehun begitu masuk ke ruangan Chanyeol dan mendudukkan dirinya di sofa

Chanyeol beranjak, lalu ikut duduk di sofa dengan Sehun

"Perasaan kaga gue apa-apain" Balas Chanyeol

"Nih berkas bahan presentasi Suho Realty, lo liat liat aja dulu. Kalau menurut gue, konsepnya lumayan bagus"

Chanyeol mengambil berkasnya lalu kemudian membacanya

"Chan, terima aja tawaran kerja sama dari Suho. Lo kaya gak tahu dia aja, jaman kuliah dulu kan mobil nya tiap hari ganti. Hari ini Ferrari besok Mercedez Benz besoknya ganti lagi"

Chanyeol tampak menimang permintaan dari Sehun, "Iya emang tajir, tapi tar kalau bangkrut siap-siap aja kita yang bayarin utangnya"

"Heh, Caplang. Mitranya dia udah banyak sampe keluar negeri malah, kalau lo kerjasama sama Baekhyun baru lo ragu" Balas Sehun

"Lo ke atasan gaada sopannya dikit, tar lah gue pikir-pikir dulu" Final Chanyeol lalu menaruh berkas tadi di atas meja

"Elah lo doang mah, ga penting"

"Oh pengen gue pecat, besok gausah dateng kesini, jadi pengangguran dah tuh"

"Baper, yaudah gue keluar mau nyari sarapan. Belom makan gue" Sehun beranjak pergi keluar dari ruangan Chanyeol

"Emang gue nanya?"

Chanyeol memang berteman dekat dengan Sehun, jaman kuliah dulu mereka sering nongkrong bareng bersama yang lain

Awalnya Chanyeol ragu mempekerjakan Sehun karena Sehun yang ia kenal adalah Sehun yang gemar mencuri uang Ibunya, ia takut Sehun akan menggelapkan uang perusahaan

Namun karena Chanyeol merasa iba dengan tatapan melas dari Sehun kala itu, Chanyeol pun mempekerjakannya. Karena kinerja Sehun bagus, ia pun langsung mengangkat Sehun menjadi wakil CEO

🌿🌿🌿

"Di kompres pipinya, Rin"

Arin menatap tidak suka kearah Sehun yang baru keluar dari ruangan Chanyeol

Sehun merupakan kakak tingkat Arin yang jaman kuliah dulu sangat senang menjahili Arin, berbeda dengan Chanyeol, Arin tidak terlalu akrab

"Diem ah, lo berisik" Ucap Arin

Sehun hanya mengangkat bahu nya acuh lalu berlalu pergi

"Duh, please. Ini masih pagi kenapa pipi gue jadi merah gini, ga ilang-ilang lagi" Arin menatap wajahnya dari pantulan cermin yang berada diatas meja kerjanya

"Arin"

Arin reflek berdiri menegakkan badannya begitu mendengar suara yang tidak asing menyapanya

Chanyeol menyembulkan kepalanya dari balik pintu ruangannya, "Kamu belum sarapan kan, sarapan bareng saya ya. Saya tunggu di dalam"




TBC

Semoga suka ya, ini work baru aku setelah sekian lama aku Hiatus. Sebenernya aku bikin banyak banget cerita tapi karena terlalu banyak jadi ide ku terbagi-bagi, dan aku mutusin buat fokus sama work yang ini.

🎊AND HAPPY NEW YEAR 2020🎊

BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang