18++
Nikah Dini?
Bagaimana kedua manusia yang di jodohkan oleh para orang tuanya bisa menjalankan pernikahan di usianya yang masih muda?
Bisakah Debia Meisie Maheswari memerankan tugasnya sebagai seorang istri sekaligus seorang pelajar?
Dan bisaka...
Seperti janji sebelumnya seluruh murid kelas IPA-5 membuat acara makan-makan di Restoran milik orang tua Jo. Sengaja Jo menyewakan satu Restoran itu khusus untuk kelasnya, jadi tidak perlu khawatir ada orang lain yang datang.
Debia tengah menata dirinya di depan cermin, dia sedang mengeringkan rambutnya menggunakan heardrayer.
Setelah selesai dengan rambutnya Debia beralih pada mukanya, dia mulai mengaplikasikan pelembab dengan bedak baby pada mukannya.
Dan seperti biasa dia selalu memoleskan lipblam sebelum menimpanya dengan lipcream berwarna nude membuat kesan pada bibirnya menjadi terlihat glosy dan juga berwarna.
Debia keluar dari kamarnya setelah siap dengan penampilannya. Dan ternyata Daffa sudah menunggunya di atas sofa sembari memainkan ponselnya.
"ayo" ujar Debia. Daffa mendongkakkan kepalanya menghadap istrinya itu. Dan seperti biasa selalu terpesona akan penampilannya.
"yuk" merekapun beranjak menuju luar. "eh bentar, lupa bawa dompet, kamu masuk duluan aja ke mobil" sambung Daffa.
"naik mobil?" tanya Bia.
"iyah, kalo naik motor nanti rambut kamu berantakan lagi" akhirnya Bia-pun mengikuti saran Daffa untuk menuju ke Dalam mobil terlebih dulu.
Karena jenuh menunggu Daffa di dalam mobil akhirnya Bia-pun bermain dengan istagramnya, dia mengklik tombol kamera untuk membuat status. Tetapi belum ada satu fotopun yang berhasil.
Tak lama Daffa masuk ke dalam mobil. "selfi mulu" ujarnya sambil menyalakan mobil.
"daffa" Sahut Debia sembari mengarahkan kameranya pada Daffa. dan saat Daffa menengok dia langsung memotretnya.
Cekrek.
Debia tersenyum saat melihat potret Daffa di ponselnya.
"dih main foto-foto" ujar Daffa yang sudah menjalankan mobilnya.
"ganteng banget si" ucap Debia sembari melihat layar ponselnya. Entah kenapa Daffa selalu dibuat gemas dengan tingkah istrinya itu.
"bagus dong, biar kalo jalan sama kamu gak jomplang" jawab Daffa yang membuat pipi Bia memanas, karena secara tidak langsung Daffa menyebut istrinya itu cantik.
Debia-pun memutuskan untuk memposting foto Daffa dalam istastory nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"masih jauh ya Resto nya Jo?" tanya Bia pada Daffa.
"lumayan"
"memarnya masih sakit ga Daf?" tanya Bia lagi sembari menyentuh memar di lutut Daffa dengan telunjuknya. Daffa mengenakan celana selutut oleh karena itu luka akibat pertandingan bola waktu itu terlihat jelas.
"ngga" jawab Daffa sambil terus fokus menyetir. "awww" Debia terlonjak saat Daffa mengernyit kesakitan.
"jangan diteken juga kali bi, orang masih memar"
"hehee maaf. Mampir dulu ke apotek ya buat beli obatnya biar cepet sembuh"
"gausah bi, gapapa ko nanti juga sembuh" jawab Daffa.
"pulang makan kita mampir ke apotik!"
"iya iyaa" ujar Daffa yang terkaget dengan gertakan Bia. "kamu kalo marah nakutin tau"
"ehh maaf, ga ada niatan marah ko, beneran deh" ujar Bia. Melihat itu Daffa dengan gemas melingkarkan tangan kirinya pada leher Debia lalu medekatkan kepala istrinya itu pada dadanya.
Cup.
Daffa mengecup puncak kepala Debia. "gemes tau gak"
"ish orang lagi nyetir juga" ujar Debia yang sudah menjauhkan badannya dari Daffa sembari merapikan rambutnya. Daffa hanya terkekeh melihat tingkah Bia.
Tak lama merekapun sampai di tempat tujuan. Ternyata sudah banyak kendaraan yang terparkir di resto milik keluarga Jo.
"dateng juga lo" ujar Noval saat melihat Daffa dan Debia yang sudah memasuki resto.
"udah pada dateng semua?" tanya Bia yang sudah mendaratkan bokongnya di kursi sebelah salsa.
"udah, kalian berdua yang terakhir" jawab Salsa.
"hehe sorry"
acara makan-makanpun berjalan dengan lancar. Disertai dengan gelak tawa akan kekonyolan dari beberapa orang. Sampai-sampai semuanya terdiam saat bil pesanan sudah datang.
"berapa Daf?" tanya kriwil pada Daffa.
"dua juta delapan ratus" jawab Daffa dengan bil yang berada di tangannya.
"mampus"
"uang sewa resto udah gue diskon" ujar Jo.
"ayo cepet patungan!" sambung Jo.
Karena takut Jo semakin menggertak akhirnya semua orang-pun mulai mengumpulkan uang mereka di satu meja.
Saat Bia sudah mengeluarkan uangnya dan menyimpannya di meja tersebut tiba-tiba Daffa mencegah.
"udah aku bayar" ujarnya. Akhirnya Bia-pun memasukan kembali uangnya kedalam dompet.
"makasih"
"gue gak sekalian di bayarin Daf?" ujar Kriwil.
"Emang gue emak lu"
Semua orang mulai pulang satu persatu. Dan hanya menyisakan beberapa orang saja yang tengah mengobrol.
"balik ah. Duluan ya" ujar Farhan- salah satu murid kelas.
"gue juga" kali ini Dita.
"kalian bantuin gue nyuci piring yaa hehe" ujar Jo pada Salsa, Bia, Daffa, Noval dan juga Reynan.
"dih emang gue pegawai disini apa" sambar Reynan.
"lo kan emang babu gue"
"sialan lo"
"gue bantuin Jo" ujar Noval.
"yaudah ayo" sambung Bia.
"Sori ya hehe, pegawai disini udah pada pulang, soalnya jam kerjanya udah abis" Ujar Jo.