Seketika, tatapan jungkook, jimin dan taehyung tertuju pada pria yang tak asing bagi mereka.
Ya.. min junhoo lah yang masuk ke kantor polisi, dengan di ikuti oleh beberapa pengawal nya." tuan, aku membawa surat kematian minhyuk dari dokter yang menangani minhyuk, dan juga surat kuasa hukum dari orang tua minhyuk. Mereka ingin si pelenyap minhyuk bisa di hukum seberat berat nya" ucap junhoo.
Wajah jungkook, jimin dan taehyung langsung memerah, saat junhoo memberi kan surat surat itu pada polisi yang tengah bertugas.
" junhoo! Aku tidak akan memaafkanmu!" Bentak jungkook sembari mencengkram kerah jaz junhoo.
Para pengawal junhoo pun berusaha melepaskan jungkook tapi, junhoo memberi isyarat untuk tidak ikut campur atas kelakukan jungkook. Bahkan taehyung dan jimin juga turut mencoba melepaskan cengkraman jungkook.
" jungkook, tenang lah" bujuk taehyung.
" Yang jungkook. dengar, kamu polisi, bukan kah tugasmu menghukum pembunuh?" Bisik junhoo.
" kamu tidak perlu mengingatkan tugasku. Dan satu hal lagi, kamu salah, tugasku adalah memberi keadilan, dan menghukum yang bersalah. Jangan lupakan kalau barang bukti masih ada di tanganku, aku akan membebaskan suga hyung, bagaimana pun cara nya"
" kita lihat saja nanti, barang bukti yang kamu punya akan membebaskan suga, atau menambah hukuman nya"
Jungkook melepas kerah baju junhoo dan menghembuskan nafas kasar nya.
" Jungkook ayo kita temui suga hyung, orang ini hanya tau memancing emosi orang" sindir jimin.
Taehyung, jimin dan jungkook pergi menemui suga yang sudah berada di balik jeruji besi.
=========================================
Rumah namjoon...
Namjoon duduk di ruang musik nya, dan tertunduk di meja nya.
Pikiran namjoon terus melayang dan kini ia mulai menatap semua alat musik yang ada di ruang musik nya."apa aku harus menjual nya? Setidak nya aku bisa membeli rumah yang lebih besar, dengan tambahan dari tabunganku" gumam namjoon.
Di saat itu pula, ia mendengar suara bel dari depan rumah nya.
Namjoon pun berjalan menuju pintu rumah nya, dan mendapati gadis manis yang berdiri di depan pintu sambil tersenyum pada nya." kejutan..." ucap ayanna.
" ayanna, kamu bilang ada yang memesan bunga mu"
" iya, tapi acara nya di mundur, jadi aku kesini. Aku membawa bahan makanan, tolong bantu aku" ucap ayanna dengan memberikan sekantung belanjaan pada namjoon.
"kamu mau memasak untukku?"
"untuk nayeon juga. Sebuah hati bisa di menangkan lewat perut" gurau ayanna sembari berjalan menuju ke dapur namjoon.
"Calon istriku sangat cerdas" puji namjoon dengan fake smile nya.
Melihat senyuman namjoon yang tak seperti biasanya. Ayanna pun menyadari bahwa namjoon tidak dalam keadaan yang baik.
Ayanna segera medekat ke namjoon dan menggenggam tangan namjoon." ada apa? Ceritakan yang membuat mu resah"
Namjoon tak dapat menatap ayanna dengan mata merah nya. Namjoon terus saja mengalihkan pandangan nya.
" tidak papa. Ayo aku akan membantumu memasak"
" tidak. Oppa aku tau ada yang mengganggu pikiranmu. Katakan lah. Aku di sini untukmu, untuk mendengar keluh kesahmu. Aku selalu membagi masalahku denganmu, kenapa kamu tidak ingin melakukan hal yang sama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN BOY'S SEASEON 2 [END]
FanfictionPerjalanan karir dan Cinta ketujuh pria kesayangan ARMY belum lah usai. mereka masih harus menghadapi konflik, dan intrik. di seaseon dua ini, Semua Rahasia masalalu yang terpendam akan terbuka seutuh nya. bagaimana mereka melewati semua itu? ikutin...