Anna kembali bercermin. Rambut, pakaian, sudah rapi. Ia melihat jam tangannya, pukul 06.00. Anna segera turun. Ia melihat Tiffany dari kejauhan. Mereka pun berangkat ke sekolah bersama dengan bus. Sesampainya disekolah, mereka berdua berjalan menuju kelas. Saat di depan laboratorium bahasa, Anna dan Tiffany melihat gerombolan siswa. Ada apa ini?
“ Ada apa ini? “ Tanya Anna pada Tiffany.
“ Molla. Ayo kita lihat. “ ajak Tiffany.
Anna dan Tiffany mendekati gerombolan siswa itu. Ternyata seperti biasa. Korban bullying. Tapi, Anna merasa belum pernah melihat siswa yang jadi korban. Sepertinya murid baru.
“ Dia kan murid baru itu. “ bisik Tiffany pada Anna.
“ Mwo? Murid baru? Aku belum pernah melihatnya. “ sahut Anna.
“ Dia mulai sekolah kemarin. Kau kan kemarin tidak berangkat. Jadi kau tidak tahu. “
“ Oh iya. Siapa namanya? “
“ Molla. Tapi sepertinya, dia berasal dari keluarga terpandang. “
“ Ayo kita segera kekelas. “
Tiffany mengangguk. Ia bersama Anna segera menuju kelas. Setelah meletakkan tas di bangku, Anna melihat keluar jendela. Langit diluar sudah gelap. Pasti sebentar lagi akan turun hujan. Anna kembali ke bangkunya.
“ Bagaimana hasil castingmu? “ Tanya Anna pada Tiffany.
“ Molla. Tapi kuharap aku bisa lolos. Doakan aku ya Anna-ah. “
“ Pasti Tiffany-ah. Kau cantik, berbakat. Aku yakin kau pasti bisa lolos menjadi seorang model. “
Tiffany tersenyum manis. Beberapa hari yang lalu, ia mengikuti casting untuk sebuah agency bernama Blind Star Management. Sejak dulu Tiffany ingin menjadi model. Ia sudah ikut beberapa kali casting namun belum berhasil. Dan kali ini, ia sangat yakin kalau ia akan lolos.
Pukul 07.15, Mr. Park JiWoo memasuki kelas Anna. Dibelakangnya, berdiri seorang yeoja. Anna merasa pernah melihat yeoja ini. Dia kan.. yeoja yang tadi jadi korban bullying.
“ Pagi ini, kalian akan mendapat teman baru. Silakan memperkenalkan diri. “ kata Mr. Park JiWoo. Yeoja itu mengangguk dan mulai memperkenalkan dirinya.
“ Annyeonghaseyo, chingudeul. Alea Kim imnida. Bangapta. “ kata yeoja itu sambil membungkukkan badannya.
“ Sudah? “ Tanya Mr. Park. Yeoja itu mengangguk. Mr. Park mempersilakan yeoja itu duduk dan pelajaran dimulai.
“ Dia memperkenalkan diri sesingkat itu? “ Anna berbisik pada Tiffany.
“ Dia bahkan tidak menyebutkan sekolah asalnya. Dasar yeoja yang aneh. “ sambung Tiffany.
Benar kata Tiffany. Yeoja bernama Alea Kim itu memang aneh. Ia sangat dingin. Raut wajahnya tanpa ekspresi. Tidak tampak ramah. Rambutnya berantakan. Mungkin karena tadi ia dikerjai oleh para sunbae yang biasa memberi pelajaran pada murid baru. Tapi, tidak bisakah ia rapikan rambutnya saat masuk ke kelas? Alea duduk di sudut belakang kelas. Sepertinya ia memang sengaja menjauhkan diri dari temannya.