5

1.2K 140 13
                                    

6 tahun kemudian

Taehyung pov

Sudah hampir 2 tahun Jungkook mengabaikan ku. Dia seperti tidak menganggap ku ada. Ini terjadi setelah Jungkook mengenalkan ku ke kedua orangtua nya. Eomma Jungkook tidak menyukai ku. Itu membuatku bersedih, Tetapi Jungkook selalu mengatakan mari berjuang bersama. Apa yang berjuang bersama? Akhirnya dia mengabaikan ku dengan alasan.

"Aku sibuk Tae, pekerjaan ku masih banyak"

Dia kira hanya dia yang sibu? Aku juga. Tetapi aku masih bisa meluangkan waktu ku untuk mengajak nya bicara, memeluk nya walau pun akhirnya dia hanya diam dan tidak membalas. Apa dia tidak mencintai ku lagi? Tidak tidak Jungkook selalu mencintai ku. Aku tahu kalau aku seperti orang bodoh yang mendambakan cinta seorang raja. Aku menatap punggung Jungkook yang sedang menatap layar handphone nya dengan tersenyum. Aku merindukan senyuman itu.

"Jungkook apakah bisa tersenyum kepada ku?" Tanya ku.

Jungkook tidak mendengarkan perkataan ku dan memilih tetap fokus dengan handphone nya. Aku hanya tersenyum melihat reaksi Jungkook. Sudah biasa bagi ku melihat itu. Aku sudah muak dengan ini. Aku menghampiri Jungkook dan mengambil handphone nya.

"Apa semenarik itu handphone mu?" tanya ku.

"Kembalikan" Jungkook mencoba mengambil handphone nya kembali.

"Aku tanya, kau menganggap ku apa sekarang?" sekuat tenaga aku menahan air mata ku.

"Kembali Tae jangan kekanak-kanakan" Jungkook menatap Taehyung.

"Apa kau tidak mencintaiku? Jawab!" bentak ku.

"Ya aku tidak mencintai mu lagi. Aku ingin mengatakan sesuatu. Aku akan bertunangan dengan pilihan eomma ku besok minggu. Kalau kau mau datang silahkan kalau tidak silahkan. Dan besok aku akan meninggalkan apartemen ini" Jungkook mengambil handphone nya lalu meninggalkan ku.

Air mata ku menetes, aku tidak mengira kalau Jungkook akan mengatakan itu kepada ku. Pertahanan ku runtuh aku menangis sejadi-jadi nya di lantai. Sampai aku tidak sadar kalau aku tertidur di lantai.

Taehyung pov end

Taehyung bangun dengan keadaan apartemen yang kosong. Dia berlari mengecek lemari Jungkook tetapi isi nya kosong. Semua barang Jungkook sudah tidak ada di apartemen. Taehyung berpikir ini hanya mimpi tetapi setelah melihat keadaan apartemen dia tahu kalau ini adalah kenyataan. Taehyung menghela napas lalu menuju ke kamar mandi.

Semua menatap Taehyung dengan tatapan heran. Taehyung yang biasanya ceria berubah menjadi pendiam. Dia akan menjawab dengan "Hm" atau "Iya tidak apa-apa".

-------------

Bugh

"Apa maksud mu ini hah? K-kau mengkhianati Taehyung? Jeon keparat Jungkook apa kau tidak memikirkan perasaannya?" Mark memukul Jungkook tanpa ampun.

Yang di pukul hanya diam tanpa melawan. Membuat Mark makin kesal dengannya.

"Pertemana ah bukan Persahabatan kita sampai sini saja Jeon. Sekarang aku membencimu mungkin orang yang kau dan Taehyung kenal akan membenci mu" Mark meninggalkan Jungkook dengan menyobek undangan itu dan melemparnya ke Jungkook.

Jungkook menyuruh semua yang ada di sana untuk kembali bekerja dan bilang dia tidak apa-apa.

Sementara Taehyung dia menangis di depan komputer karena banyak yang mengirim pesan dan menelponnya. Banyak yang bertanya dengan ke adaan nya sekarang. Teman kerja Taehyung sudah banyak yang tahu tentang kabar yang menimpa Taehyung. Mereka menyuruh Taehyung untuk tegar dan menyuruh nya untuk membuktikan ke mantan pacarnya itu kalau dia bisa hidup tanpanya. Taehyung hanya bisa menangis.

Hari yang di tunggu Jungkook pun datang. Walaupun banyak yang membenci Jungkook mereka tetap datang dengan alasan "Secantik apa pendamping Jungkook sampai dia berhasil membuat hubungan Taehyung dan Jungkook kandas". Taehyung datang sendiri. Dia sudah datang untuk menghormati Jungkook. Dia memilih untuk berada di pojok dan menyaksikan Jungkook sedang tersenyum melihat tamu undangan yang datang. Taehyung berkhayal akan lebih baik jika dirinya yang berada di samping Jungkook. Melihat senyuman Jungkook, mereka menyambut tamu.

"Sadarlah Tae" Taehyung memukul pipi nya.

Taehyung memberanikan diri untuk ke depan memberi selamat ke Jungkook.

"Selamat atas pertunangan mu Jungkook. P-pendamping mu cantik" Taehyung mencoba tersenyum walau ada air mata yang turun.

"Mengapa dia di sini? Siapa yang mengundang nya. Pergi kau! Kau sudah membuat anak ku menjadi Gay. Untung saja Eunji ku yang cantik ini membuat Jungkook sembuh" maki eomma Jungkook.

Taehyung menunduk sambil menangis. Kenapa eomma Jungkook berteriak seperti itu? Dia juga tidak Gay, dia hanya menyukai Jungkook. Jika tidak Jungkook dia tidak akan menyukai laki-laki. Jaehyun yang melihat itu menarik Taehyung.

"Terimakasih atas suguhan menarik ini. Aku semakin membenci mu Jungkook. Semoga hidup kalian menderita ups salah bahagia" Jaehyun menarik Taehyung menjauh dari sana.

"Lebih baik kita pulang kawan dari pada menikmati acara menjijikkan ini" teriak Jaehyun.

Semua yang ada di sana memilih untuk pergi dan tidak mengikuti acara selanjutnya karena sudah muak melihat acara ini. Termasuk keluarga Jungkook yang banyak mendukung Taehyung.

"Apa kau tidak berpikir? Kau membuatnya malu di depan tamu-tamu mu. Apa kau tidak bisa berpikir biarkan lah Jungkook hidup dengan kebahagiaannya. Aku kecewa" kata paman Jungkook lalu pergi meninggalkan acara.

-----------

"Tae apa kau tidak apa apa?" tanya Jaehyun.

"A-aku menjijikkan Jae. Jangan dekat dekat dengan ku. Terimakasih semua telah membantu ku" Taehyung meninggalkan teman-temannya dan berjalan tanpa arah.

Sampai dia berjalan di jembatan yang di bawah nya ada air. Taehyung melamun di sana sambil melihat air itu. Dia tertawa sangat kencang menertawakan kehidupannya seperti ini.

"Orang menjijikkan seperti ku harus musnah" gumam Taehyung.

Dia memanjat pembatas jembatan lalu merentangkan tangannya dan menutup matanya.

"Selamat jalan Taehyung" gumam nya.

Greppp

"Apa yang kau lakukan hah? Membunuh diri mu sendiri? Hidup mu masih panjang" teriak seseorang.

TBC
Hayo siapa hayoooooo
Vomment

STAY [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang