Selepas dari ruangan divisi periklanan untuk meminta izin. Audrey langsung menuju pergi ke kafe.Audrey sudah janjian dengan Maudy di kafe Pelangi.
Setelah sampai Audrey langsung masuk kedalam kafe tersebut.Audrey mentap keseluruh pengunjung kafe mencari Maudy.
Mata Audrey menatap seseorang yang tengah melambaikan tangannya,ternyata ia adalah Maudy.Audrey pun mendekat kepadanya.
"Nggak lama kan gue" ucap Audrey.
"Nggak kok,gue juga baru 5 menit disini" ucap Maudy.
Seorang pelayan datang dengan membawa buku menu dan kertas kecil.
"Permisi,mau pesan apa" ucap sang pelayan.
"Cappocino 2" ucap Maudy.Pelayan itu pun menulis lalu melenggang pergi.
"Jadi gimana,kita bakalan mulai dari mana ini semua?" tanya Maudy.Audrey sedikit memikir,entah dari mana ia akan memulai penyelidikan ini.
"Jadi gimana kalo kita nyari pengacara orangtua gue,sempat dia tahu" ucap Audrey.
Pelayan datang dengan membawa pesanan mereka.Pelayan itupun tersenyum ramah lalu pergi.
"Lo tau dimana dia" Audrey menggelengkan kepalanya.
"Humm,gimana kalo kita tanya keluarga lo" ucap Maudy.
"Tapi keluarga gue itu udah nggak pernah datang lagi setelah meninggalnya kedua orangtua gue" ucap Audrey dengan nada lirih.Maudy menghela napasnya kasar.
Sungguh miris sekali kehidupan Audrey,dijauhi oleh keluarga sendiri.
"Tante atau om lo yang agak deket sama lo ada nggak?" tanya Maudy.
"Kalo om ada sih,karna dia sering nanyin kabar gue gimana,namanya om Ferdi" ucap Audrey.
"Nah kita tanyain dia aja,gue yakin pasti ada sedikit info" ucap Maudy.Audrey pun mengangguk.
•••
Tok
TokSuara ketukan pintu itu membuyarkan lamunan Alva.
"Angel ada apa"
"Ini berkas pak,yang harus anda tanda tangani" ucap Alva.
Angel pun memberikan berkas itu.Alva meraih berkas itu dari tangan Angel.Alva membuka berkas itu membacanya dulu,karna ia tidak ingin ada kesalahan.
Setelah selesai menandatangani Alva pun memberikan berkas itu ke Angel.Angel tersenyum lalu pamit untuk keluar,dan diberi anggukan oleh Alva.
Alva menghela napasnya kasar.Sudah dari tadi ia tidak fokus karna memikirkan Audrey.
Alva memang masih menyimpan rasa benci itu ke Audrey,namun itu semua kalah dengan rasa cintanya.
"Arghhhhhh" Alva frustasi.
•••
Audrey dan Maudy sedang dalam perjalanan untuk menuju kerumah om Audrey-Ferdi.Setelah beberapa menit akhirnya mereka telah sampai.Audrey dan Maudy memasuki pekarangan rumah mewah itu.
Tok
TokAudrey mengetuk pintu dan tak lama pula pintu itu terbuka,dengan menampakkan seorang wanita paruh baya.Sepertinya wanita itu adalah pembantu dirumah ini.
"Permisi anda cari siapa" tanyanya wanita itu.
"Saya mencari om Ferdiansyah " ucap Audrey.Pembantu itu melirik Audrey dan Maudy sekilas lalu tersenyum dan menyuruh mereka masuk kedalam.
Audrey menatap rumah ini,banyak sekali foto om Ferdi dengan keluarga kecilnya,bahkan ada juga bingkai foto yang menampakkan diri Audrey bahkan kedua orangtuanya.Sepertinya foto itu sudah sangat lama sebelum meninggal kedua orangtuanya.
"Permisi kata pak Ferdi tunggu sebentar" ucap pembantu itu ramah.
"Terima kasih" ucap Maudy dan Audrey sambil tersenyum.
Pembantu itupun menuju kedapur untuk membuat minuman.Dan tak lama seorang pria paruh baya datang.
"Audrey" ucapnya.
"Om Ferdi" ucap Audrey.Maudy hanya menatap Ferdi sambil tersenyum.
"Sudah lama tidak jumpa nak,bagaimana kabarmu" tanya Ferdi.
"Baik om,namun belakangan ini ada yang meneror Audrey" ucap Audrey.
"Maksud kamu" tanya Ferdi.
"Ada seseorang yang meneror aku om,bahkan ia berencana ingin membunuh aku,dan juga dia bakalan membuat nasib aku sama seperti papah" ucap Audrey dengan nada lirih.
Mendengar cerita Audrey hati Ferdi sangatlah tersentuhSangatlah kasihan keponakannya ini,ia tidak memiliki sosok yang bisa melindunginya.Bahkan keluarganya saja menjauhinya,entah karna masalah apa yang jelas Audrey tak tahu.
"Om kedatangan aku dan teman aku disini mau nanya sama om apa sebenarnya yang terjadi sih,apa ada hutang atau apalah yang membuat papah aku sampe dibunuh" ucap Audrey dengan nada yang sedig.Tak terasa cairan bening keluar dari matanya.
"Audrey maaf om nggak bisa-" ucapan Ferdi terpotong oleh Audrey.
"Om Audrey mohon untuk bilang semua masalah di masa lalu,Audrey takut om aku nggak mau kalau aku yang bakalan jadi korban dia untuk selanjutnya ku mohon om untuk ceritain semua masalah papah aku,aku tahu pasti om sama yang lain tahu,hanya aku yang nggak tahu itu" ucap Audrey.Audrey menangis sejadinya didepan Ferdi.
"Maaf tuan mengganggu ini minumannya" ucap pembantu itu dengan menaruh teh di atas meja laly setelah itu melenggang pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Baiklah om bakal cerita" ucap Ferdi.Mendengar itu Audrey menyeka air matanya lalu mendengarkan Ferdi ceritakan semuanya.
•••
Maaf banget kalo banyak typo:)Jangan lupa untuk pencet Bintang yah:)
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma Cinta
Short StoryApakah aku bisa,menerima dia lagi,seseorang dari masa laluku... Trauma ku memang sangatlah kecil namun hatiku terasa sangat sakit jika melihat wanita itu lagi,Audrey. Alva mengehelakan napasnya ketika melihat wanita itu,wanita yang telah membuatnya...