Chapter 15 #MBPG

10 2 0
                                    

Jangan lupa Vomment dan share cerita ini ya ke teman-teman kalian🥂
Hope u like it,,

💐💐💐


Hari ini adalah hari yang paling entah kenapa membuat hati Nick sedikit berdesir. Dia merasa, ini adalah kali pertamanya setelah seumur hidup dia di suguhi suatu pemandangan tak biasa yang membuat sedikit hatinya berdesir.

Dia melihat Amesha dengan keringat yang mengucur sedikit demi sedikit di pelipis nya. Nick terkekeh begitu melihat Amesha kesulitan mengupas bawang yang langsung dihampiri maid yang menemaninya di dapur dan langsung memberikan petunjuk untuk Amesha bagaimana cara mengupas dengan benar.

Nick masih diam di tempatnya melihat pemandangan Amesha yang sedang berjuang menjadi istrinya walaupun itu adalah peran terlempar dari Felicia.

Memikirkan itu Nick jadi memikirkan sang mantan kekasihnya. Jauh di lubuk hatinya dia juga masih meninggalkan kesan penyesalan begitu dalam karena telah melepas Lyodra dari hidupnya dulu.

Lama terpaku dengan pemikirannya sebab masalah antara dirinya dan Amesha, Nick terkejut kala benda pipih di saku celananya bergetar.

Dia merogoh nya, melihat siapa yang menelponnya di pagi hari, Nick mendesah kasar, dia takut jikalau neneknya menelpon hanya karna ingin mencaci maki Nick perihal dia memilih gadis asing sebagai pengganti Felicia daripada membatalkannya, Nick masih memikirkan resiko yang akan ditanggung dirinya, bukan cuma dirinya namun juga nama keluarga baiknya.

''Nenek ingin kita bertemu di mansion utama setelah jam makan siang, Nick!"

Nick mendesah lelah, belum sempat mengucapkan ucapan terhormat kepada neneknya seperti selamat pagi atau sebagainya, nenek nya langsung memotong, dan setelah mengatakan hal itu dalam satu kali hembusan kasar di sebrang yang dapat Nick dengar tadi, nenek nya langsung mematikannya.

Nick berjalan ke arah Amesha yang sedang masih sibuk dengan kegiatannya tanpa menyadari Nick sudah ada di sebelahnya, lalu Nick menyuruh maid yang itu untuk meninggalkan mereka.

Dan jika kalian tak tau dimana mansion utama itu, jawabannya adalah mansion tempat nenek, kakek, dan kedua orang tua Nick tinggal menjadi satu. Mansion itu menjadi mansion yang pertama kali dibeli sekaligus banyak cerita perjuangan keluarga Nick bisa sesukses sekarang, oleh karena itu mereka lebih menyebutnya mansion utama.

Deheman Nick membuat Amesha terlonjak mendapati kehadiran Nick yang tak disadarinya, terlebih Amesha baru menyadari jarak mereka sangat dekat. Amesha meneguk ludahnya dengan susah payah, lalu berpura-pura kembali sibuk dengan kegiatannya dengan memalingkan wajahnya dari Nick.

"Ada apa?" Tanya Amesha.

"Bersiaplah untuk nanti siang, aku akan mengajakmu ke suatu tempat."

Amesha menghentikan kegiatannya, dia berbalik dan menatap Nick yang ada di belakangnya, dari jarak sedekat ini aroma mint bercampur dengan minyak Pinus tercium oleh Amesha, itu adalah bau favorit Amesha yang baru, bau tubuh Nick.

"Untuk apa?"

Nick tersenyum kecil, sangat kecil hingga tak terlihat bahwa itu senyuman.
"Untuk memberikanmu separuh dari kehidupanku dan mencoba membuat mereka semua menerima kehadiranmu."

Setelah itu, Nick pergi meninggalkan Amesha yang terdiam dan mencerna kata-kata yang dilontarkan Nick barusan.


***

"Nenek tak habis pikir dengan jalan pikiranmu!"

Nick memilih hanya diam sambil menghisap ceurutu rokoknya dan tidak menggubris sama sekali cercaan dari nenek nya daritadi, dia lebih menikmati segala omongan nenek nya dan melihat pemandangan di depannya, hamparan kebun yang terlihat dari lantai 2 mansion, tempat Nick dan nenek nya berbicara.

MY BEAUTY POOR GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang