"Ranya! Ambilkan itu untuk ku!"
"Hei kau buatkan aku kopi?"
"Panggangkan aku roti!"
"Dimana kau, kenapa lama sekali?"
"Kau lambat seperti siput."
"Dasar ceroboh!"Setidaknya itulah deretan perintah yang Dia terima dari seorang laki-laki bernama Agam. Laki2 "tidak waras" yang hobi memerintah. Mungkin jika dia tidak dibayar untuk menjadi pelayan dirumah ini sudah dipastikan puluhan pukulan akan melayang di wajahnya. Tapi semua itu akan sia², Dia hanya seorang asisten rumah tangga yang tidak punya wewenang untuk itu.
Ranya berkajak pinggang dengan wajah masam. "Ada lagi?" Tanyanya kepada laki-laki yang tengah sibuk mengunyah makanan dimulutnya.
Agam mengelengkan kepala. Di batinya, Ranya terus mengutuk laki2 itu, dia bahkan bersumpah jika dikehidupan selanjutnya dia masih hidup sebagai manusia. Dia ingin laki2 seperti Agam diciptakan menjadi nyamuk saja agar dia bisa menepuknya dengan kedua tangan.
"Pergi sana, aku tidak membutuhkanmu." Perintah Agam membuat gerakan mengusir dengan tangannya.
Sial. Rasanya gemas ingin membuat wajah tampan majikanya itu penuh lebam. Tapi jika Ranya benar melakukan hal konyol itu, bukan hanya pekerjaannya saja yang akan hilangan, melainkan Dia juga akan tinggal di hotel prodeo karena melakukan penganiyaan terhadapan laki2 seperti Agam yang tak lain adalah Tuan sekaligus orang penting dinegeri ini, laki-laki yang tentu memiliki puluhan bahkan ratusan miliyar uang yang mampu melakukan apa saja dengan kekuasaanya itu.
"Baiklah."
Ranya melangkah menjauhi laki2 itu, jika Dia memanggil untuk melakukan hal lain kali ini, laki2 itu benar2 akan mendapat pukulan tepat diwajahnya.
"Ran_" ucapan itu berhenti saat dering ponsel miliknya berbunyi.
Ranya berdiri menatap dengan penuh amarah. "Lihat saja nanti" batinya.
Agam meninggalkan meja makan lalu pergi dengan membawa tas kerjannya. Dia sama sekali tak menghiraukan Ranya yang masih berdiri menatap kepergiannya.
Setelah punggung laki2 itu terlihat menghilang dari pandangan. Ranya menarik nafasnya panjang."DASAR LAKI-LAKI ANEH"
"KAU SANGAT MENYEBALKAN"
"LAKI-LAKI GILA"
"KAU BENAR2 MEMBUATKU KESAL"
"JIKA KAU DICIPTAKAN SEBAGAI NYAMUK. MUNGKIN AKU SUDAH MENEPUKMU DENGAN TANGANKU"
"DASAR SIALAN"
"AKU BERDOA AGAR KAU CEPAT---" Ucap Dia Hingga Oksigen di paru2nya terasa sudah menipis karena terlalu banyak mengumpat, dia benar2 ingin mengutuk Agam jadi batu sekarang. Dasar Laki2 tidak berakal.NEXT VOTE+KOMENT. OKE