|皇帝的死亡哨声 |bab - 2 |

1.8K 176 39
                                    

Harum bau kayu cendana menguar keseluruh ruangan milik Wangji.

Bau harum itu mengundang banyak Kupu-kupu untuk datang bertamu.

Bunyi kicau burung-burung kecil begitu merdu, angin berhembus kencang sembari membawa  kelopak bunga Sakura berguguran di bawah tanah dan lantai rumah pribadi milik Wangji, sang pria Cantik milik Kaisar.

Suara petikan dari Guqin menambah kesan hangat.

Baju putih polos dan rambut hitam yang tergerai indah. Jangan lupakan sorot mata teduh dan hangat berwarna emas itu.

Di pangkuan sang pria cantik, sosok Kaisar Wei tertidur sejenak untuk ber-istirahat. Kepala Kaisar itu mendongak, menatap Selir Lan itu dengan sorot mata tajam. Jemari yang ramping dengan tulang yang kuat, sibuk memainkan batu giok dengan tambahan ukiran  bunga lotus kecil di bagian pinggul.

"Mengapa tidak membersihkan diri dari semalam?. "

Kaisar Wei memasang ekspresi yang pahit. Jelas bahwa ia tak begitu menyukai pertanyaan tentang kebersihan. :" Aku tidak begitu suka menyentuh air, terlebih lagi saat malam hari. Lagi pula, perbatasan Yan Selatan, tidak memiliki banyak mata air. "

" Ahh.. Apakah kamu fikir aku tidak tahu? Kamu berbohong di saat pertama. Sangat bijak." Wangji menepuk kepala Wuxian beberapa kali. :" Tidak patuh. " tambahnya lagi.

Kaisar Wei merotasi matanya malas, lalu menenggelamkan wajah nya di perut Selir Lan. Segera, elusan di rambut Kaisar Wei berubah, jemari yang halus dan putih seperti bunga mawar, mencubit satu senar Guqin.

Suara Guqin yang lembut kembali terdengar. Tidak begitu lama, karena tangan Kaisar Wei sudah menarik tangan Selir Lan, dan secara aktif meletakkan di kepalanya sendiri.

" Elus itu, aku kelelahan ok?." Kaisar Wei bicara dengan suara yang agak sedikit serak.

Pandangan mata Selir Lan melunak. Bulu mata yang panjang saling menempel di pipi ketika mata Selir Lan berkedip.:" Kamu lelah, aku tahu. Tapi, setidaknya bersihkan dulu tubuhmu. Bukankah tidak nyaman seperti ini? Tidakkah kamu lapar?."

Decakan kesal keluar dari mulut Kaisar Wei. Jari-jari tangannya yang kasar meraih tangan Selir Lan dan mengecupnya.

"Aku malas, sungguh. Lan Zhan, aku merindukanmu. " ucap Kaisar Wei dengan parau.

" Aiyoo, ada apa ini? Kita hanya berpisah 2 bulan saja, mengapa kamu begitu kekanak-kanakan?."

" Aihh, hanya katamu? Ughh 2 bulan itu bukan hanya sekedar Hanya Lan Zhan, aku hampir mati karna merindukan mu. "

" Begitu kah?. "

Wei Wuxian mengangguk kecil.

" Lalu mengapa kamu masih hidup?. "

" Astaga Lan Zhan! Apa kamu ingin aku suami tampan mu ini mati? Jika iya katakan saja, lain kali jika aku masuk dalam perang aku akan menyerah dan mat...

Ucapan Wuxian terhenti saat telapak tangan milik Wangji menutup mulut nya.

"Jangan katakan itu, jangan katakan itu, jangan katakan Wei Ying. Kumohon jangan katakan itu, aku hanya bercanda. "

Kaisar Wei merasa puas dalam hati. Lan Wangji tetap lah seorang pria lemah yang rapuh namun terlihat kuat dari luar.
Pria Cantik nya ini menyimpan banyak luka dalam hati nya.
Mulai dari kematian ayah nya, pembunuhan ibu nya dan saudara laki-laki nya. Dan sial nya, semua nasib buruk yang menimpa pria cantik nya adalah ulah kaisar Wei Wen Rouhan.
Mendiang Ayah nya.
Takdir mereka konyol bukan.
Saat itu, Wangji seharus nya mati.
Tapi Wei Wuxian kecil menghalangi ayah nya dan meminta Wangji untuk menjadi pelayan nya.
Dari situlah awal mulai kisah mereka terjadi. Bunga lotus kecil yang berawal dari biji, berkembang biak dengan cepat dan membuat banyak tunas lain nya.
Begitulah cinta mereka. Di mulai dari hal yang paling kecil hingga tumbuh menjadi seperti ini dan seluas ini.

          

Tanga Wuxian menarik tangan mungil milik Wangji dan mengecup nya.

"Maaf, aku hanya bercanda.. "

Wangji mengangguk kecil.

Tap,, tap,, tap.

Tok,, tok,, tok.

" Apa?!. "

" Kaisar.... Kaisar muda dari kerajaan Jin dan Nie telah tiba. Mereka menunggu anda di singgasana Anda."

Wei Wuxian berdecak kesal.

Mengapa semua orang sangat suka meganggu waktu nya bersama Wangji? Tidak bisakah mereka memberikan kelonggaran barang 5menit saja?.

"Kaisar, anda harus pergi. " ucap Wangji dengan lembut.

" Tidak mau!. " tolak  Wuxian sambil mengeratkan pelukan nya pada pinggang Wangji.

" Eii, jangan begitu. Mereka telah menunggumu. "

" Aihhh.....Katakan pada mereka aku akan sampai 1 jam lagi. "

Wangji melotot, tangan nya memukul kepala Wuxian dan menatap nya tajam.

" Ihh... 20 menit. "

" Baik Kaisar. "

Tap,, tap,, tap.

Setelah penjaga itu pergi, Wuxian bangkit dari tiduran nya dan menatap Wangji bagai anak anjing minta di pungut.

" Hao, hao. Aku akan memandikan mu. Aku siapkan air nya dulu. "

" Ok."

Wangji geleng-geleng kepala melihat tingkah kaisar besar yang di takuti semua orang.

Tingkah nya benar-benar seperti bocah.

"Jika orang lain melihat kamu dalam mode seperti ini aku yakin, gelar Siulan kaisar Kematian akan hilang. " ucap Wangji lembut sambil menuangkan sedikit sabun aroma terapi kedalam bak mandi yang berada di dalam kamar nya.

" Biarkan saja, aku juga tidak suka gelar ku yang satu itu. Gara-gara gelar itu aku dikira kaisar yang kejam. "

Wangji dengan cepat merubah posisi nya dan menatap Wei Wuxian dengan alis terangkat.

" Dikira? Apa nya yang dikira? Kamu lupa apa saja yang pernah kamu lakukan wahai Kaisar yang baik hati?."

"Apa? Apa memang nya yang aku lakukan?. "

Wangji membuka pengait baju milik Wuxian dan mulai membuka baju lapisan pertama.

" Ingat saat kamu baru menjadi seorang pangeran?. "

" Uemm, saat aku baru menjadi seorang pangeran?.... Ohh, aku membunuh paman-paman yang mencoba bicara padamu."

"Lalu saat kita kembali ke Kekerajaan Wei ingat tidak?. "

" Hmm...... Ingat, tapi itu bukan kejahatan sayang. "

" Huh? Membunuh 20 orang prajurit kamu bilang bukan kejahatan, apa kamu bercanda?." ucap Wangji sambil mencubit pinggang Wuxian kuat.

"Aaa, saat itu aku benar-benar tidak sengaja! Aku meminta mereka berdiri dengan apel di atas kepala mereka. Lalu aku bilang jangan gerak, tapi mereka gerak! Lalu apa salah ku?. ".

" Saat itu kamu baru pertama kali memegang panah Wei Ying?! Kamu bertanya apa salah mu? Lalu, saat permainan Chen Qing awal pertama kali, apa kamu lupa?. "

" Hmm, kalau itu aku tidak lupa.... Aku ingat kalau aku hampir membunuh semua orang-orang yang ada di dalam Istana, tapi kan. Kamu tidak terluka. "

" Huh?. "

[XianWang] Emperor Death Whistle Where stories live. Discover now