9

2.8K 353 10
                                    

"This exact moment, could be something we can get back to, could be a page for us."

Time of Our Life by Day6


Kaneisha benar-benar merasa bahagia saat ini. Setelah semingguan lebih perasaannya terombang-ambing sejak mengenal Raka dan mulai berteman kembali dengan Rafael, akhirnya ia bisa tersenyum lebar saat melihat ke arah kalender.


Jevan akan pulang lusa nanti. Sudah tiga minggu dia meninggalkan Kaneisha sendirian karena pekerjaannya. Kaneisha dengan semangat membersihkan kamar Jevan hingga tidak ada debu yang tersisa. Maklum, Jevan alergi pada debu.

Kesibukan Kaneisha terhenti saat lagu yang sedang ia dengarkan berganti dengan dering panggilan masuk. Nama Raka muncul di layarnya saat ini dan Kaneisha tidak langsung menjawab panggilan tersebut.


Kaneisha bertanya-tanya, kesalahan apa lagi yang ia lakukan? Hingga Raka mau repot-repot menelponnya, padahal Kaneisha sendiri sudah memberikan kabar saat ia pulang tadi malam.

"Hallo, Raka?" Kaneisha akhirnya menjawab.

"Lo lagi di rumah gak?" Raka bertanya dari seberang sana.

"Iya, ini lagi beres-beres." Kaneisha menjawab sambil melanjutkan kegiatannya dan tetap berbicara dengan Raka.

"Keluar dong, gue sudah di depan rumah lo nih."

"Hah?"

Kaneisha bergegas ke ruang tamu dan membiarkan alat pelnya tergeletak di lantai. Ia mengintip terlebih dahulu untuk memastikan. Ternyata, Raka tidak bercanda, mobil lelaki itu kini terparkir tepat di depan rumahnya.

"Sebentar, aku ganti baju dulu."

"Nanti aja ganti bajunya, lo keluar aja dulu."

Tanpa menunggu jawaban Kaneisha, Raka menutup teleponnya. Tak lama setelah itu, Kaneisha melihat Raka keluar dari mobilnya dengan kemeja oversized berwarna biru langit dan celana hitam serta Vans berwarna putih.

Raka juga terlihat memakai kacamata kali ini, yang entah bagaimana membuatnya terlihat rapi meski dengan pakaian yang terbilang santai. Sangat berbanding terbalik dengan Kaneisha yang bahkan belum mandi dan hanya memakai kaos belel serta celana pendek, tidak lupa dengan rambut yang terikat berantakan.

Melihat Raka yang sudah berdiri di depan pagar rumahnya, Kaneisha buru-buru merapikan rambut lalu membuka pintu rumahnya. Raka bisa melihat jelas bagaimana Kaneisha mengelap keringat yang ada di dahinya dengan lengan baju sambil berjalan ke arahnya.

"Lo belum mandi, ya?" tanya Raka sambil mengamati Kaneisha dari atas hingga bawah. Kaneisha merasa tak perlu menjawab pertanyaan tersebut dan fokus membuka gembok pagarnya.

"Ada apa?" tanyanya balik sembari membuka pagar.

"Gue mau ngajakin lo jalan. Seperti yang gue bilang, kita harus banyak ngobrol biar nanti enak ke depannya." Jawaban Raka membuat Kaneisha tertegun sesaat. Rasanya ia tidak siap kalau harus menghabiskan waktu bersama Raka dan ditatap sinis oleh lelaki itu seperti sebelumnya. "Lo mikirin apa?"

"Aku gak mau. Nanti aku diomelin terus. Mood kamu kan selalu jelek kalau ketemu aku." Kaneisha menolak.

"Oh, jadi ceritanya lagi ngambek, nih?" Raka melipat kedua tangannya di depan dada. "Oke, gue akui. Sikap gue ke elo beberapa hari ini gak ngenakin banget, itu karena lo yang mulai. Tapi karena sekarang ibu dan teman kantor gue tahu kalau kita pacaran, gue merasa kita harus memperbaiki hubungan kita. Ya, supaya gue gak terlihat sebagai pacar yang buruk aja." Raka menjelaskan.

Sweet Chaos [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang