Langkahnya terhenti karena melihat dua orang yang terdiam seperti patung, hanya dapat melihat punggung pria berambut biru itu sedang menatap ... kekasihnya?
Suga semakin mempercepat langkahnya karena takut terjadi sesuatu pada kekasihnya yang terduduk di lantai koridor.
"Apa yang kau lakukan?!" Suga segera menarik Dahyun untuk berdiri lalu menyembunyikannya ke balik punggung.
Pria misterius itu tidak membalikkan badan dan masih terdiam. Senyumannya mulai terlihat dan kembali berjalan tanpa menjawab pertanyaan Suga. Auranya benar-benar dingin.
"Kau tidak apa-apa, Dahyun?" Suga tidak peduli dengan pria tadi, ia lebih peduli dengan Dahyun yang masih terdiam syok lalu membolak-balikan badannya takut terluka.
Tatapan mata Dahyun tak terlepas dari punggung pria misterius itu yang mulai menjauh dari hadapannya. Ia tidak mengerti mengapa pria itu rela bersuara demi menyelamatkan nyawanya?
"Dahyun!" Suga mulai membentaknya karena takut jika pria tadi melakukan sesuatu yang membuatnya menjadi terdiam seperti ini.
Karena bentakan Suga, Dahyun mulai tersadar dari lamunannya dan segera memeluknya erat.
Suga hanya membalas pelukannya dan tidak kembali bertanya-tanya. Ia membiarkan Dahyun untuk tenang terlebih dahulu sebelum menceritakan semuanya.
-🎼-
13:00 KST.
Sekolah, Kelas.
"Mengapa semuanya menatapku seperti itu?" Dahyun bertanya-tanya dalam hati karena tatapan teman sekelasnya.
Tidak peduli dengan teman-temannya yang aneh, ia bangkit dari kursi lalu menggendong tas punggungnya dan segera melangkah ke luar kelas. Langkahnya terhenti ketika melihat pria yang tadi menolongnya.
Tatapan mata Dahyun terfokuskan padanya yang duduk sendirian di bangku paling belakang sebelah kanan, sedang tertidur dengan airpods terpasang di kedua telinganya. Wajahnya sulit untuk Dahyun lihat karena tertutupi buku besar.
"Apa karena dia menolongku, semuanya menjadi takut padaku?" Dahyun kembali bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
-🎼-
Mulai sekarang Dahyun harus memperhatikan sekelilingnya terlebih dahulu agar tidak ada orang yang tahu tentang kedekatannya dengan Suga. Ia takut jika selama ini diketahui lagi oleh orang lain seperti empat siswi tadi yang tiba-tiba marah menghampirinya.
Ketika semuanya sudah aman, Dahyun segera memasuki ruangan piano lalu menutup pintunya dengan rapat. Sebenarnya kehadiran pintu di ruangan itu tidak berdampak apa-apa karena bisa saja siswa lain melihat kedekatan Dahyun dengan Suga dari jendela tak berkaca.
Seperti biasa, Suga sudah berada di ruangan sedang bermain piano dengan keadaan tenang dan damai. Ia tahu dengan kehadiran Dahyun tetapi menuntaskan dulu permainan pianonya sampai selesai.
Dahyun berdiri di sampingnya sambil sesekali menatap jendela tak berkaca ruangan tersebut.
"Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan?" Suga mulai berbicara ketika permainan pianonya telah selesai.
Dahyun menatapnya serius tetapi pikirannya melayang-layang entah kemana. Ia ragu untuk memberitahukan soal keempat siswi tadi yang mengganggu, takut jika Suga akan membalasnya dan ada yang terluka di antaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODY - END ✔️ [Sudah Terbit]
Teen FictionLee Dahyun, wanita cantik yang mengagumi permainan piano kakak kelasnya bernama Choi Suga. Dahyun tidak pernah menyangka jika ia dan Suga akan menjadi lebih dekat karena memiliki hobi yang sama. Dahyun memiliki kakak laki-laki bernama Lee Jeongguk...