Liburan Ala 97 Line

2.1K 141 16
                                    

Besok adalah hari keberangkatan anak-anak 97 line liburan. Tapi mereka tidak tau ingin berlibur kemana, karena Yugyeom yang dengan segala kesongongannya sama sekali tidak ingin memberitahu mereka.

Yuju sedang mengepak barang-barang yang akan di bawanya nanti.

"Hmm, apalagi ya?" Yuju bergumam pelan saat melihat barang-barang yang ada di dalam kopernya.

"Ey buset, mau minggat Kak?" Soobin yang kebetulan melewati kamar Yuju pun masuk saat melihat sang Kakak sibuk dengan kopernya.

"Minggat pale lu, gue mau holiday together bestfriend." Yuju dengan gaya sok inggrisnya menyikut perut Soobin.

"Wih, ikutan boleh?" Soobin melupakan rasa sakit di perutnya setelah mendengar kata liburan.

"No no, ini khusus anak 97 line. Kalau mau liburan ajak anak TXT aja atau ngak anak 00 line liburan, jet pribadi lu kan ada jan kek orang susah deh!" Yuju mencibir saat Soobin merengek ingin ikut bersama.

"Ye, sekali-kali kan gue ikut lo liburan Kak. Lagian mau ajak liburan mereka malah sibuk semua, anak TXT juga lagi liburan sama keluarga mereka. Kak, plis gue ikut ya!" Soobin masih bersikukuh keras untuk ikut bersama Yuju.

"Ngak boleh, ntar si Yugyeom marah lagi. Kan dia yang bayar semua acara liburan kali ini." Yuju berusaha mencari alasan agar sang adik tidak ikut bersamanya.

"Dih, gue bayar sendiri deh. Pokoknya gue ikut, ya ya?" Dengan puppy eyes nya Soobin merayu Yuju.

"Aduh ni anak siapa sih!? Eh, liburan sama Suyun aja! Ntar gue yang bilangin deh, plus gue yang bayarin liburan kalian gimana, gimana?" Yuju dengan menaikkan alis jenaka berkata pada Soobin.

"Taik lah Kak, ta udah gue ngak jadi ikut! Terus gue juga bisa kali liburan tanpa lo bayarin!" Dengan langkah kesal Soobin meninggalkan Yuju sendirian di kamarnya.

Yuju yang melihat sang adik keluar dengan kesal malah tertawa pelan, karena dia tau sang Adik sedang menahan malu saat dia menyarankan untuk berlibur dengan Suyun, orang yang sedang di taksir olehnya.

Acara tertawa Yuju harus terhenti saat mendengar ponselnya berdering.

"Ya, halo. Kenapa?" Yuju mengangkat ponselnya dan berbicara dengan orang di seberang sana.

"Bantuin dong." Hanya dua kata itu yang di katakan oleh orang di seberang sana.

"Oke, Aku otw ya." Setelah Yuju mengatakan itu sambungan pun terputus.

•••••••

Chaeyeon dari tadi sibuk mondar mandir mencari sesuatu. Perasannya barang itu di letakkan di lemari, tapi setelah dia cari malah tidak ada.

"Ish, dimana sih." Chaeyeon menggerutu pelan saat masih tidak menikah barang yang dia cari.

"CHAEYEON LU LIAT JAKET GUE NGAK!?" Jaehyun dari lantai atas malah semakin membuat Chaeyeon kesal.

"MANA GUE TAU, CARI AJ—" Ucapan Chaeyeon terhenti saat melihat seseorang yang di kenalnya berada tepat di hadapannya.

"—ke atas aja, udah rempong tuh anak." Dengan emosi yang berusaha di turunkan Chaeyeon berbicara pada orang di atas, perkataannya di jawab dengan simbol tangan  ok.

"CHAE—" Jaehyun yang ingin kembali memanggil kembarannya itu pun tidak jadi saat melihat seoarang wanita yang ada di depan pintu kamarnya.

"Ngapain sih? Chaeyeon lagi ribet kayaknya, jadi jangan di ganggu." Wanita tersebut menegur Jaehyun.

"Hehehe, soalnya jaket yang kamu kasih lupa di taruh di mana, jadi coba tanya sama Chaeyeon mana tau dia liat." Dengan menggaruk tengkuk belakangnya yang tidak gatal Jaehyun tersenyum pada wanita itu.

Kamu akan menyukai ini

          

"Coba cari baik-baik, biasanya kamu letakkan di lemari kan?" Wanita itu membuka lemari pakaian Jaehyun, kemudian mencari barang yang tidak di dapatkan oleh Jaehyun.

"Ini apa?" Jaket kulit itu terpampang di depan wajah Jaehyun.

"Hehehe"

"Makanya cari baik-baik dong!" Wanita itu menyerahkan jaket Jaehyun.

"Makasih, tolong beres-beres ya." Dengan senyum andalannya Jaehyun mampu membuat wanita itu mengangguk.

"Eh, ada adek ipar! Ngapain?" Yerin yang kamarnya bersebelahan dengan Jaehyun pun masuk saat mendengar kerusuhan yang di ciptakan oleh adiknya itu.

"Biasa Kak!"

"Dih manja amat lu, Jae. Eh, tapi kenapa kamu suka sama si Jahe sih!" Perkataan Yerin sukses membuat mood Jaehyun turun.

"Apa sih Kak!"

"Iya juga ya? Kenapa aku bisa suka si manja ini!?" Wanita itu menangkap sinyal dari Yerin.

"Oh gitu, ya udah cari aja sana cowok yang lebih baik dari aku!" Jaehyun mulai dengan mode merajuk nya.

"Bisa sih, Kak Wonwoo kan ad—" Belum sempat menyelesaikan perkataannya Jaehyun lebih dulu memotong.

"Ngak sekalian aja tuh sama Adeknya si Jungkook!" Dengan ketus Jaehyun memotong perkataan wanita itu.

"—kan aku bilang  bisa sih, tapi aku maunya kamu."

Jaehyun yang mendengar itu moodnya pun kembali baik.

"Njer, bucin!" Yerin yang melihat mereka berdua bermesraan seperti itupun keluar dari kamar Jaehyun, tidak ingin menjadi nyamuk di antara mereka.

"Lah!?"

"Biarin aja, dia tuh iri sama kita, karena dia ngak bisa kayak gini sama Kak Hanbin." Ucapan Jaehyun membuat wanita itu menaikkan sebelah alisnya.

"Loh kenapa?"

"Kan, lagi berantem sama Kak Hanbin, kegedean ego sih tuh Kak Yerin makanya rumah tangga dia tuh cekcok mulu!" Jaehyun sudah seperti emak-emak saja.

"Hush ngak boleh ngomong gitu, btw emang sejak kapan Kak Yerin sama Kak Hanbin nikah? Kok aku ngak tau?"

"Belum sih, tapi tau deh. Udah kita lanjut aja beres-beres nya." Jaehyun yang kesal karena perkataannya sendiri mengakhiri obrolan tentang Kakaknya.

•••••••

Eunha menatap rumah didepannya dengan sedikit dengusan. Lalu masuk ke dalam rumah tersebut di sertai dengan senyum manis yang tiba-tiba saja muncul di wajahnya.

"Eh ada Kak Eunha, nyari Kak Mingyu ya? Dia di atas, naik aja." Suyun yang melihat Eunha masuk dalam rumahnya langsung menyuruhnya ke kamar sang Kakak, karena dia tau mengapa gadis imut itu ada di sini.

"Oh oke, Kakak ke atas dulu ya." Setelah berkata demikian Eunha meninggalkan Suyun yang sedang menonton TV.

"Ming, gue masuk ya!" Eunha membuka pintu kamar Mingyu saat sang empunya tak kunjung membuka pintu. Saat masuk mata Eunha sudah melotot melihat pemandangan di depannya, baju-baju Mingyu sudah berserakan di mana-mana sedangkan orangnya sibuk dengan ponselnya mungkin sedang bermain game.

"Eh, udah datang aja, Ha."

"Ini kamar apa kapal pecah, Ming?" Eunha memungut baju-baju Mingyu yang berserakan.

"Ehehe, habis nya gue bingung, bawa baju yang mana soalnya takut nanti ngak cocok sama keadaan." Mingyu hanya bisa tertawa sumbang saat Eunha berkacak pinggang melihat dirinya.

The live of Rich Squad ( 97 line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang