Yerim mempercepat langkahnya ketika mendengar suara pintu yang di ketuk dengan kasar. Dia mengernyitkan dahi nya sembari membuka kenop pintu dengan kebingungan. Raut wajah terkejut Yerim sangat terlihat jelas ketika menyadari siapa yang bertamu ke apartemennya.
"Kenapa? Terkejut melihatku?" Jungkook tersenyum sinis melihat wajah kaget Yerim.
Perempuan itu mengernyitkan dahi nya dan menatap kesal Jungkook sembari melihat ke kanan dan ke kiri. "Ada apa kau kesini?"
"Menemui mu tentu saja" Jungkook mencoba untuk masuk ke dalam apartemen nya namun masih dapat terhalangi oleh tubuh kecil Yerim.
"Kita tidak ada urusan apapun Jungkook" melipat kedua tangannya di depan dada dan mencoba mengusir seorang Jeon Jungkook adalah cara yang payah. Namun apa yang bisa dia lakukan kecuali berpura-pura garang?
"Pergi kau dari sini" ucap Yerim sembari menunjuk lift exit dengan gerakan kepalanya.
Mendengus dengan jengah, Jungkook kembali mencoba masuk dan berhasil menyingkirkan tubuh kecil Yerim dari depan Pintu. Lelaki itu dengan se enaknya duduk di sofa dan langsung mengangkat kedua kakinya ke atas meja, lalu mulai memindai isi apartemen mewah itu.
"Aku penasaran, sudah berapa banyak pria yang kau tiduri hingga mampu membeli apartemen ini"
"Keluar dari rumahku" Yerim mencoba menarik Jungkook pergi namun berhasil di tepis.
"Kau benar-benar seorang jalang bukan?" tanya Jungkook dengan nada serius sembari menatap tajam yerim.
Dengan mata menyalang, perempuan itu membalas perkataan Jungkook "Jika iya mengapa? apa urusannya dengan mu?"
Jungkook pun tertawa sedih "Right, apa urusannya denganku." ucapnya sambil mengangkat tangan tanda menyerah.
Anak laki-laki itu pun berdiri dari sofa dan berjalan menuju pintu keluar. "Sampai bertemu di sekolah Yerim" ucapnya sebelum menutup pintu apartemen Yerim dengan kencang.
Yerim pun hanya berdiam diri mendengar ucapan Jungkook. Dan berdoa agar tidak ada masalah lainnya dari Jungkook saat mereka bertemu di sekolah.
.
.
.
Rumor menyebar begitu cepat, rumor bahwa yerim perempuan bayaran hanbin menyebar di penjuru sekolah. Siapalagi dalangnya jika bukan Jen Jungkook yang memulai rumor seperti itu. entah mendapat foto dari mana, tapi dia berhasil mengupload foto Yerim dan hanbin berpelukan saat berada di depan apartemennya. Dari rumor ini lah Yerim jadi sering mendapat kekejaman teman-teman nya yang kurang kerjaan.
Ada empat orang yang sedang melingkarinya saat ini, dan Yerim tak mau ambil pusing siapa mereka, mungkin kakak kelas atau pun adik kelas.
"Ya! Kim Yerim, sebaiknya kau berhenti menempel pada Hanbin" ucap salah satu gadis itu sembari menjambak rambut Yerim—membuat kepalanya mendongak. Memang benar, belakangan ini Hanbin jadi sering menawari tumpangan pulang atau pun berangkat. Hingga menemaninya makan bersama di kantin. Dan semua itu ternyata membuat kesal fansclub kecil Hanbin.
Dengan keadaan kacau dan seragam basah seusai beberapa sesi jambak-menjambak dan teriakan. Yerim berhasil meninggalkan toilet dan menyusuri koridor sekolah yang mulai sepi.
Tapi tentu saja, sepertinya kesialan hari ini belum selesai.
Berpapasan dengan Jungkook dan Jalangnya, adalah hal yang harus Yerim lalui juga hari ini.
Jaraknya sekitar dua meter lagi, dan Jungkook masih sibuk bercanda dan berpelukan dengan perempuan baru nya tanpa memperdulikan seseorang di depannya—Yerim.
Yerim mengucapkan banyak doa agar lelaki itu tidak melihat kearahnya. Tapi jika kalian lupa, ini adalah hari sial nya.
Jungkook melihat ke arahnya, dan tersenyum miring melihat penampilannya. Bukan sapaan yang menyenangkan yang keluar dari mulutnya. "Hei Jalang" panggil lelaki itu.
Yerim pun berhenti melangkah dan berbalik ke arah Jungkook "Kau memanggil perempuan disebelahmu?" Ucap nya sembari menunjuk perempuan disebelah Jungkook dengan lirikan matanya.
Hati mengeras, perasaan marah dan dendam serta lelah meliputi Yerim saat ini, tak ada ketakutan disana. Yang ia tahu saat ini dia adalah membenci Jungkook.
"Wah wah, sudah mulai berani rupanya" Jungkook mendecih meremehkan. Jungkook melepaskan pelukan tangannya dari perempuan di sebelahnya.
Yerim menatap tajam ke arah Jungkook. Ingin sekali ia memaki dan mengeluarkan semua emosinya. Tatapan nanar sarat akan emosi pun di layangkannya. Mengingat bahwa dia penyebab semua masalah nya di mulai.
Jungkook berjalan mendekat dan berakhir menunduk berbisik di telinganya "Yerim, jika kau membutuhkan uang. Kau bisa menjadi jalangku." Jungkook menegakan tubuhnya kembali dan tersenyum meremehkan.
Belum sempat Yerim melakukan pembelaan, di ujung koridor hanbin telah memanggil namanya nya dan berjalan tergesa. Nafas nya terlihat tak beraturan terlihat sekali jika dia mencari Yerim dan raut wajah nya seketika mengeras saat melihat Jungkook.
Yerim memutuskan kontak mata dengan Jungkook dan berbalik arah, sebelum berjalan menjauh dia menoleh sedikit ke arah Jungkook dan bergumam "Bajingan" berharap ucapannya sampai di telinga laki-laki itu.
Hanbin menghampiri Yerim yang berjalan ke arahnya, melepas jaket yang di kenakannya. Dan menyampirkannya di bahu Yerim.
Jungkook melihat Yerim dan Hanbin menjauh. Tersenyum getir dengan perasaan emosi.
to be continued.
Haloo! selamat dtang ya yang baru bacaa hehe. Aku berencana menamatkan fanfic ini. Mohon vote dan comment nya yah! kayanya ini bakalan aku cepetin jadi maaf kalo semisal alur nya tbtb rada kecepatann. Nanti komen aja okee?
see u!
KAMU SEDANG MEMBACA
Make it right
FanfictionSejak awal Yerim tau, semua yang telah terjadi adalah kesalahannya. Sejak awal, tak seharusnya dia bertemu Jeon Jungkook dan menjadikan dirinya sebagai sasaran empuk rasa penasaran si Jeon itu.