'ini adalah contoh yang bersifat fiktif dan tidak terkait
dengan kejadian nyata.''Manhattan 2022'
Luiza berdiri didepan gedung pusat kekuasaan keluarga Adelaide, dengan ekspresi tekad, sorot matanya menyala penuh rasa kemenangan. Suasana tegang, dengan kamera berkedip dan wartawan setia menunggu. Luiza memegang dokumen rahasia yang akan menghancurkan monopoli bisnis keluarga Nicholas.
Luiza memasuki ruangan dengan langkah yang mantap dan percaya diri, penuh kesadaran akan tanggung jawabnya, menarik perhatian semua yang hadir, Dia melangkah masuk dengan postur tegak, bahu lurus, dan mata yang tajam. Suasana ruangan berubah saat Luiza masuk, kehadirannya mempesona. Cahaya lampu memancar pada wajah Luiza saat dia masuk, Suara langkahnya menggema di ruangan sunyi. Langkahnya yang stabil dan tenang menunjukan kekuatan, Luiza menyapa audiens dengan senyum lembut.
Luiza mengambil nafas dalam-dalam, memandang kearah audiens dengan mata yang tajam. Dengan suara yang jelas dan tegas, dia membacakan dokumen tersebut, menekan setiap kata penting. Tangannya tidak gemetar, menunjukan kepercayaan dirinya yang tak tergoyahkan, ''Keluarga Adelaide telah berkuasa terlalu lama, saatnya kebenaran terungkap.''
Wartawan memandangnya dengan penuh penasaran, ''Nona, apakah anda memiliki bukti yang cukup untuk mendukung pernyataan ini?''
Luiza menatap Adelaide dengan angkuh, merasakan kepuasan atas keberaniannya, ''Kau tidak akan bisa menghentikanku,'' katanya dengan lantang menatap tajam Adelaide.
Adelaide membalas dengan dingin, tanpa kata. Suasana tegang memuncak antara Luiza dan Adelaide yang sepertinya tidak bergerak dan berusaha menghentikan tindakan Luiza, ''Saya siap menghadapi apapun,'' ucapnya penuh tekad tak tergoyahkan.
Luiza berdiri tegak di podium, matahari menerangi wajahnya yang serius. Dia memandang audiens dengan percaya diri, mulai membacakan dokumen tersebut dengan suara jelas dan stabil. Ruangan sunyi. semua terpaku pada Luiza. Audiens terdiri dari wartawan, aktivis, dan penjabat pemerintah.
Audiens terdiam, memperhatikan kehadiran Adelaide dengan rasa penasaran, Semua mata terpaku pada keduanya secara bergantian. Suara bisik-bisik halus terdengar ditelinga Luiza, namun tidak menganggu konsentrasinya.
Luiza membaca dokumen tersebut didepan umum, secara terbuka. Suasana menjadi tegang, wartawan berlomba-lomba mengambil foto dan berita untuk ditampilkan. ''Dokumen ini akan membuktikan korupsi dan penipuan mereka selama berkuasa,"
Luiza memandang satu-persatu, senyumnya menyembunyikan sesuatu sebelum dia melanjutkan, ''Yang terhormat. Saya Luiza, berdiri di sini hari ini untuk membacakan dokumen penting tentang korupsi dan bisnis monopoli Adelaide.''
Luiza menangkap sosok Matthew dan Julian yang berdiri disudut ruangan tak jauh darinya, mata mereka terpaku pada Luiza. "Dokumen ini merupakan hasil investigasi selama berbulan-bulan, menunjukan keterlibatan beberapa pejabat tinggi dalam praktik korupsi dan monopoli bisnis.'' ucapnya dengan lantang.
Julian mencoba mencegah sebelumnya, tapi Luiza tetap pada pendiriannya. Dengan tekad yang sama Matthew dan Julian terpaksa untuk ikut berjaga-jaga akan kesalamatan Luiza dengan wajah tertutup untuk menjaga kerahasiaan.
Matthew tampak tersenyum, dan mengangguk memberikan dukungan pada Luiza yang menghela nafasnya. ''Pasal 1: Dokumen ini menunjukan bahwa perusahaan Adelaide telah melakukan penyuapan pejabat pemerintah sebesar Rp: 50 miliar.''
Audiens terhanyut dalam campuran kekaguman dan kekhawatiran. Perasaan takjub dan penasaran memancar dari wajah-wajah mereka. Kekagetan dan ketidakpercayaan bergemuruh dalam hati audens.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENDETTA REVISI
Short StoryWARNING 21+ Luiza seorang gadis muda yang kuat, mencari kebenaran tentang hilangnya Banks sang-ayah. Ia menemukan petunjuk yang mengarah pada Matthew putra dari keluarga Dexter yang sepertinya terlibat dalam insiden masa kelam. Dalam pencariannya, L...