Chapter 5: Kembali ke Konoha

120 10 3
                                    

Amerika Serikat

Malam yang sunyi dipinggiran kota seorang wanita dengan pakaian kantor sedang berlari dengan ketakutan nyata dimatanya. Dengan nafas tak beratur dia menunyusuri jalan di terowongan kereta, awalnya ketika dia turun dari kereta dia berencana ke toilet tapi tak disangkah sebelum dia memasuki toilet, dia mendengar suara seperti hewan mengerogoti sesuatu didalam salah satu bilik, dengan perasaan penasaran serta was-was dan waspada dia mendekati bilik tersebut dan membuka pintu bilik dengan perlahan hingga dia melihat sesosok tubuh yang menggelempar-gelempar seperti ikan yang kekeringan, disertai darah yang mengenang. Seakan menambah kepanikan wanita tersebut dia melihat sesosok manusia yang sudah tak berbentuk manusia, dengan wajah membusuk, gigi tajam menggigiti daging manusia seakan-akan menikmati santapan terlezat. Membuat wajah wanita itu memucat seketika.

"Oh my gosh.." gumam wanita itu terkejut sambil menutup mulutnya lalu dengan perlahan-lahan dia melangkah mundur lalu melarikan diri. Zombie yang sedang makan tubuh manusia tersebut seakan sadar akan sesuatu lalu mengejarnya tanpa ampun membuat wanita tersebut berteriak dengan kencang. Karena panik wanita itu melarikan diri secara acak, seakan-akan kelelahan kerja kantornya tidak ada artinya dia terus berlari tanpa menoleh kebelakang.

"AAHH!! Help me!!" Teriakan frustasinya tentu saja tidak akan didengar di tempat yang sepi. Setelah berlari cukup panjang dia mulai kelelahan dan tanpa sadar kakinya tersandung membuat dia jatuh ketengah rel kereta api. Air mata frustasi mulai mengenang diwajah cantik wanita itu, tak sampai dia berdiri sosok zombie telah menerkam dirinya lalu menggerogoti lehernya dengan tanpa ampun bahkan sebelum wanita itu berteriak. Zombie tersebut terus menikmati mangsanya tentu tidak peka kereta yang melajut hingga menabrak dirinya hingga hancur berkeping-keping.

Itachi mengerang frustasi memandangi anak semata wayangnya yang sedang dengan tenang meminum susu sebelum tidur sedang menonton film yang menurutnya tak pantas usia itu.

"Sudah kubilang menontonlah sesuatu yang wajar." Tegurnya.

"Tapi film ini sangat bagus Dad, Grafiknya sangat jelas terlihat."
Ryuchii membalas perkataannya tanpa dengan pandangan yang masih sangat terfokus kearah tv yang menampilkan sesuatu yang sangat tidak disarankan disaksikan anak-anak. Dengan desahan pelan dan pasrah, Itachi mematikan tayangan yang sedang disaksikan anak semata wayangnya.

"Pergi tidur. Besok kau harus sekolah." Walaupun tak senang dia tetap patuh dan pergi menuju kamarnya.
Anaknya bahkan lebih keras kepala daripada dia, Itachi menghela napas lalu memijat pangkal hidung tampannya sebelum kembali ke ruang kerja. Memiliki buntut kecil sangat melelahkan, namun hal kecil ini memiliki kebahagian tersendiri.

... ... ... ... ...

Memijat kepala yang mulai berdenyut Sasuke menyandarkan tubuh leahnyal ke kursi yang diduduki. Selama dua minggu ini dia telah terus bekerja keras disini menutup jalan keluar masuk kota, mengevakuasi beberapa orang yang tidak terjangkit untuk mendapat pertolongan, serta membagikan dokter-dokter serta tenaga medis yang ada. Tak pernah terpikirkan olehnya bahwa situasi virus disini semakin kacau. Bahkan beberapa anak buah serta dokter ada juga yang ikut terjangkit. Serta dia mengatur pasukan membagikan pasokan makanan dan minuman untuk parah pengungsi yang tak habis-habisnya. Syukurlah sekarang dia bisa bernafas lega ketika kondisi kembali terkendali 3 hari yang lalu ketika para medis yang dikirim dari Konoha tiba dengan penanganan yang bagus. Namikaze Naruko, anak perdana menteri Konoha adalah seorang dokter membantu meyelesaikan masalah disini tentabg tenaga medis walaupun agak tidak mencukupi masih membuat Sasuke sangat terbantu. ketukan ringan dipintu membuat Sasuke membuka mata setajam elangnya yang terpejam menghilangkan penat.

"Masuk."

Seorang gadis cantik bermahkotakan surai kuning dengan mata Zambrut yang indah memasuki ruangannya.

The Story with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang