12. Shy Away

2.1K 257 23
                                    

"Yoona hey bangun" Sehun mengelus surai lembut Yoona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yoona hey bangun" Sehun mengelus surai lembut Yoona

Sehun meringis baru saja ia melepas pelukannya Yoona sudah kembali tertidur terlentang dengan kedua tangannya terbuka lurus sangat mendominasi ruang ranjang kasur Sehun. Urakan sekali.

Itulah sebabnya kenapa Yoona setiap tidur harus memeluk guling dan ia punya guling kesangannya yaitu boneka Jerapah entahlah bagaimana bisa nyatanya cara itu berhasil membuat pergerakan tidur Yoona tidak berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itulah sebabnya kenapa Yoona setiap tidur harus memeluk guling dan ia punya guling kesangannya yaitu boneka Jerapah entahlah bagaimana bisa nyatanya cara itu berhasil membuat pergerakan tidur Yoona tidak berantakan. Itulah solusi dari ibunya sendiri. Cukup ampuh memang.

Tidur Yoona terasa terusik tapi ia enggan untuk bangun dan membuka mata kepalanya masih terasa pusing.

Sehun yang sudah terduduk di kasur pun sedikit membungkuk mendekatkan wajahnya pada Yoona memberikan beberapa kecupan di pipi Yoona agar sang empunya terusik dan hendak bangun.

Sehun tersenyum saat Yoona mulai mengerjapkan matanya mencoba menstabilkan dengan cahaya yang menerobos masuk ke celah tirai jendela.

Sehun kembali menegakkan badannya namun padangannya belum beralih pada wajah Yoona yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya. Bukan Sehun bermaksud tega memaksa Yoona bangun ia hanya ingin meminta penjelasan kenapa Yoona bisa sampai ceroboh asal meminum minuman dan ia juga ingin sedikit memberi nasihat agar kejadian tersebut tidak terulang.

Yoona membuka matanya pertama kali ia tersadar adalah ia melihat begitu jelas wajah Sehun yang sedang terduduk didekatnya sedikit menunduk menatap dirinya tersenyum dan jangan lupakan fakta bahwa Sehun tak memakai baju. Karena terkejut akan pemandangan itu ia langsung terduduk dan beringsut kebelangkang hingga punggungnya sudah terkena kepala ranjang.

"Kenapa kau ada dikamarku?" seru Yoona
Sehun menaikkan kedua alisnya

"Mainkan bola mata mu dan lihat ke sekeliling" Ucapnya

Yoona menggulirkan pandangannya ke kiri dan ke kanan ternyata ini bukan kamarnya melainkan kamar Sehun. Tapi mengapa dirinya bisa terbangun disini.

"Lalu kenapa aku disini?"

"Aku ingin bertanya dahulu sebelum menjawab. Kenapa kau bisa ceroboh meminum Wine yang di berikan Suzy"

Sehun belum menanyakannya pada Suzy apa ia benar benar salah menuangkan dan memberikan minuman pada Yoona  atau Suzy berbuat seperti itu hanya untuk mengerjai dan menjahili Yoona. Tapi rasanya Suzy tak mungkin mengerjai orang yang baru dikenalnya. Maka dari itu Sehun ingin memastikan langsung dari Yoona.

          

Hening sejenak, Yoona sedang menerka dan mengingat apa yang terjadi pada dirinya. Hingga didalam otaknya terlintas memori kejadian dari dimana Suzy memberikan minuman.

"Aku memang mau mengambil minuman di dapur lalu aku sempat membantu Suzy dahulu namun setelahnya tiba-tiba Suzy menuangkan minuman dari dalam botol karena kebaikannya aku langsung meminumnya. Em minuman botol itu tak Suzy bawa lagi aku pikir itu untukku aku mencoba membacanya itu apa namun tulisan entah dari negara mana aku tidak mengerti aku meminumnya kembali sampai habis karena aku benar-benar haus dan kurasa minuman itu enak" Yoona memaikan ujung selimut diatas permukaan perutnya. Yoona bisa mendenger helaan nafas Sehun. Ia pun mengakat kepalanya tuk melihat reaksi Sehun.

Tapi sayang matanya lebih dulu tertuju pada dada Sehun yang entah kenapa terdapat tanda merah dan seperti bekas gigitan masih terlihat.

Sehun tau arah pandang Yoona.

"Kenapa? masih mau mencium dan menggigit dadaku lagi?"

Yoona membulatkan matanya mendengar pertanyaan Sehun. "Mwo? Apa kau bilang? lagi? Ucapanmu mengada-ngada" decakan dan gelengan Yoona lakukan

"Kau yakin ucapanku hanya omong kosong?"

Dugaan tentang hal aneh pun terlintas dipikiran Yoona. Ia menunduk mengecek badannya ternyata pakaiannya masih utuh.

"Sebenarnya kenapa aku bisa ada disini apa saja yang kau lakukan padaku? kau mencuri kesempatan?" selidik Yoona

"Wah kau mau aku menjelaskan 'apa saja yang kau lakukan padaku' baiklah kau bisa lihat ini?" Sehun menunjuk perut berkotaknya

"Kau mejantuhkan dirimu di atas badanku tangan dan bibirmu sangat liar aku berusaha menangkis tanganmu tapi kau justru berteriak marah, bahkan tangan cantikmu itu sedikit lagi saja bisa berhasil menyentuh bagian--"

"Stoppp! Aw sakit" teriak Yoona setelahnya ia merasakan sakit dibibirnya akibat mulutnya berteriak dan terbuka lebar.

"Kenapa ini sakit?" gumamnya
Sehun tersenyum jahil ia mengingat kenapa bibirnya Yoona menjadi bengkak dan sedikit sobek karena ulahnya.

Ia membalik badan Yoona menyatukan bibirnya karena mulut Yoona terbuka ia mainkan ciuman itu menjadi terasa panas gigitan kecil ia berikan pada Yoona dan meraih tengkuk Yoona untuk memperdalam ciuman. Sebalah tangannya yang lain merengkuh punggung Yoona.

Sehun berdeham mengusir ingatannya tentang wajah Yoona yang sayu namun tetap cantik disela ciumannya. "Ekhem, itu hukuman kecil untukmu"

"Kau!! Kau apa lagi yang kau lakukan padaku?!" seru Yoona

"Well aku tak melakukan hal apapun lagi karena justru kau yang melalukan sesuatu lagi padaku" ucap Sehun santai

Yoona memandang lagi tanda-tanda merah di dada Sehun dan oh di bahu dan sekitar pundak Sehun juga ada, apa benar itu ulahnya sungguh tiba-tiba pipinya memanas malu tapi ia bisa bernafas lega Sehun tidak melakukan hal lain lagi disaat dirinya sedang tidak sadar di bawah pengaruh alkohol. Tapi dirinya heran kenapa bisa sampai seperti itu.

Sehun mendekatkan bibirnya pada telinga Yoona dan berbisik "aku tak melakukan hal lebih lagi padamu karena aku tak mau melakukannya saat kau sedang tak sadar"  tak lupa sebelum beranjak ia sempat mengecup pucuk kepala Yoona. Dan tersenyum jahil

Melakukan?

Melakukannya?

Gumaman Yoona serta kerutan di keningnya tanda dirinya sedang memikirkan hal yang diucapkan Sehun. Setelahnya ia terpekik "Kurang ajar. Kenapa juga kau bawa aku ke kamar mu mungkin tak akan terjadi kejadian seperti ini!" ia merutuki dirinya sendiri menendang nendang selimutnya.

Love And Honesty [YoonaSehun] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang