06

1 0 0
                                    

Sesampainya mereka dikedai ice cream zeline langsung turun dari jok sepeda motor yang di kendarai kevlar kemudian berlari memasuku kedai dan meninggalkan kevlar di luar yang sedang memarkirkan motornya.

Setelah selesai memarkirkan motornya kevlar pergi kedalam guna menyusul sang mantan. Sebenarnya ya bukan mantan sih orang mereka belum pernah jadian, tapi yaudah lah dari pada ribet kan.

Kevlar mengedarkan pandangannya untuk menemukan zeline, setelah ketemu ia melangkahkan kakinya menuju tempat zeline berada. Setelah dia mendudukan badannya di kursi depan zeline kemudian ia melihat zeline yang sedang memakan ice cream dengan berbagai rasa yang di telakkan di cup yang lumayan besar.

Kevlar tak heran lagi jika zeline menghabiskan satu cup berukuran sedang itu sendiri karena dari dulu zeline sangat menyukai ice cream. Bahkan dulu pernah ia menahan untuk tidak jajan karena uang sakunya ia gunakan untuk membelikan zeline ice cream. Untuk stok dirumah katanya. Kevlar hanya mengelengkan kepala melihat kelakuan zeline.

🌞🌞🌞

Setelah zeline menghabiskan satu cup ukuran lumayan besar itu kevlar langsung menarik tangan zeline keluar sebelum ia tekor karena kemarukan zeline, namun jangan panggil dia zeline jika sudah puas hanya dengan menghabiskan satu cup buktinya sekarang ia berjalan sambil membawa satu cup dan menenteng kantung plastik yang isinya 5 cup ukuran sedang.

"Makasih kevlar ganteng, sering sering aja ya ngasih traktiran kayak gini" ucap zeline sambil menjilati ice cream yang ada di tangannya.

"Iya, puaskan makan ice cream nya?" tanya kevlar. Zeline mengangguk sebagai jawabannya.
Kevlar tersenyum manis sambil memandang zeline yang masih sibuk dengan ice creamnya itu.
"So, mulai sekarang kamu jadi pacar aku" ucapnya santai.

Zeline menganga lebar, menjatukan ice cream yang ada ditangannya itu. Anggap aja zeline alay, tapi emang itu kenyataannya.
Memandang tak percaya apa yang baru saja cowok itu katakan.

"Gak bisa gitu lah, gue gak mau ya" bantahnya setelah tersadar dari keterkejutannya itu.
"Aku maksa sayang, sekarang naik atau aku tinggal" titah kevlar kepada zeline yang sedari tadi belum juga naik ke motornya.
"Dasar pemaksa" cibir zeline. Kevlar yang mendengr itu hanya menyeringai.

🌞🌞🌞

Sesampainya di depan tempat tinggalnya, zeline segera turun dari motor kevlar.

"Udah pulang lo sono, thanks ice creamnya" setelah mengatakan kalimat tersebut zeline segera menuju kedalam rumahnya tak lupa menutup pagar terlebih dahulu.

Setelah berada di dalam rumah zeline mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan, 'sepi' itulah kata yang terlintas di pikiran gadis sma itu.
Bukankah rumah ini selalu sepi meskipun ada penghuninya, zeline mengangkat bahunya acuh kemudian melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Menghempaskan tubuhnya ke kasur nyamannya itu. Memandangi langit langit kamar sambil memikirkan kejadian yang terjadi hari ini.
"Apa lagi ini tuhan" batinnya.

Ia berdiri dari baringnya kemudian melangkahkan kakinya ke arah meja belajar mendudukkan tubuhnya di kursi yang sudah ada di situ. Mengambil buku diarynya, buku tempatnya untuk menceritakan keluh kesahnya. Ia mengambil bolpoin kemudian mulai menuliskan isi hatinya di dalam bukunya yang sudah ia anggap sebagai temannya.

Jum'at,  22 Januari 2020

Aku memang menyayanginya, aku memang menginginkannya sedari dulu. Bukankah ini yang aku harapkan dari dulu menjadi kekasihnya?. Namun kenapa sekarang aku tidak bahagia? Aku sudah menjadi kekasihnya bukan?.
Namun tuhan aku belum bisa mempercayai dia sepenuhnya. Aku hanya berharap ini bukan awal dari kehancuranku.
~Zeline Zakeisha Cahyani

Setelah menuliskan curahan hatinya, zeline pergi ke kamar mandi guna menyegarkan dirinya.

🌞🌞🌞

Telihat seorang lelaki tinggi semampai tengah memarkirkan motornya di halaman depan rumahnya. Ia memasuki rumahnya dan melihat sang ayah yang sedang bercumbu dengan wanita bayarannya di sofa ruang tamu. Lelaki itu menaiki tangga membiarkan dua orang keparat itu menikmati tubuhnya masing masing. Menurutnya sudah biasa adegan sepeeti itu dilihatnya.

Ibu dan ayahnya belum bercerai namun orang tuanya berpisah rumah karena ayahnya yang sering kali pulang membawa wanita malam. Itu juga salah satu penyebab kebrengsekannya. Ia tidak lagi bisa menghargai wanita, menurutnya semua wanita itu jalang.

Lelaki itu adalah kevlar, ya, Muhammad Kevlar Putra Liandra. Jika kalian melihat Kevlar sebagai lelaki baik jawabannya adalah 'Big No'. Dia bukan lelaki yang baik, pada kenyataannya dia suka clubbing menghabiskan sisa malamnya dengan wanita wanita malam yang berada di club tersebut.

Tidak ada yang tau bahwa dia seperti itu bahkan zeline sekalipun. Karena dia sangat pandai menyembunyika kebusukan kebusukannya.

Kini kevlar tengah duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya. Mendudukan diri menikmati hembusan angin sore sambil menikmati langit senja yang sebentar lagi akan berubah menjadi gelap.

Dia memikirkan omongannya tadi siang ke gadis manis itu. Bolehkah kevlar memanggilnya gadis manis, dan menganggap dia sebagai gadinya? Sepertinya boleh.

Ia tersenyum tipis memikirkan apa saja yang telah di perbuatnya ke gadinya itu. Senyuman tipis yang perlahan memudar tergantikan dengan seringaian jahat, siapapun yang melihatnya pasti mergidik ngeri. Entah apa yang sedang direncanakan seorang kevlar. Kita lihat saja nanti.

🌞🌞🌞

Bunyi alarm menggema di seluruh penjuru kamar yang ditempati seorang gadis yang saat ini masih bergelut dengn alam mimpinya.
Alarm masih terus berbunyi hingga kesekian kalinya, sepertinya gadis itu masih enggan beranjak dari mimpinya itu, entah apa yang sedang di mimpikannya.

Bunyi kesepuluh dari alarm baru bisa membangunkan tidur gadis itu. Gadis itu segera meraih hpnya dan mematikan alarm yang berbunyi. Dia masih diam terduduk di ranjang nyamannya sambil menggaruk garuk kepalanya guna mengumpulkan nyawa yang belum pulih sepenuhnya.

"Jam berapa sih ini?" gumamnya sambil melirik jam yang bertengger didindingnya.
"Oh masih jam setengah lima" sambungnya yang ingin melanjutkan tidur yang sempat tertunda. Sedetik kemudia ia tersadar dan meloncat dati ranjangnya.

"Ah zeline cantik udah subuh mau pagi ntar tamannya rame sayang" racaunya sambil mondar mandir gak jelas bingung mau melakukan apa.

30 menit kemudian akhirnya zeline siap dengan pakaian olah raganya. Yah zeline merencanakan ingin lari pagi ke taman sejak tadi malam. Biar tinggi katanya.

Setelah memakai sepatu ketsnya dan melakukan pemanasan zeline mulai berlari lari kecil menuju taman dekat komplek rumahnya.

Gak nyangka mereka jadian secepet ini.

Maaf jika masih banyak typo atau kesalahan penggunaan huruf dan tanda baca

28-01-2020
~chynidvt

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PainfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang