Semenjak berulang kali menghempasku,aku punya banyak hal indah yang kusesalkan dari waktu
Jadwal
Rutinitas yang kerap bosan karena terlampau sering kukerjakan setelah membuang pagi dan lelah mengejar petang
Ruang
Kursi,meja kopi mungkin telah lama hafal tubuh kecil yang setiap hari ditumpanginya. Dengan ransel yang tak memuat apa-apa selain gulungan kertas-kertas buram.
Pertemuan
Kesia-siaan yang tak pernah berhenti kubangun belum juga menemui ujung untuk berhenti,dan sabar dalam ketekunannya menghitung gulir detik yang berdetak di nadi pertungguan .
Perpisahan
Upacara sambut-lepas tangan yang menyalami akhir dan menemui kedamaian dirinya yang di lorong setengah terbuka. Menyuguhkan salam bagi segala kepulangan dengan sedikit sajian agar kembali merayakan dirinya lagi.
Bandarlampung,2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Sajak
PoetryAku tanpamu hanyalah kumpulan sepi yang enggan mati dan tak mampu bunuh diri