.
.
.
.
.
Disinilah Taehyung menghabiskan malam setelah menyakiti Hoseok. Ia langsung pergi menuju tengah kota dan mampir ke bar malam tempat Yoongi bekerja. Yoongi sendiri kaget dengan kedatangan Taehyung namun tetap dengan profesional melayaninya. Taehyung kelihatan seperti orang gila dengan raut wajah penuh frustasi dan baju seadanya yang cukup tipis untuk menghalau dinginnya udara malam.
Taehyung hanya memesan beberapa gelas minuman tanpa menceritakan masalahnya pada sang bartender seperti pelanggan lainnya. Ia hanya menatap Yoongi dengan pandangan yang sulit diartikan. Yoongi yang ditatap aneh oleh Taehyung merasa sangat jengah dan tidak tahan untuk menegur.
"Apa masalahmu? Jangan tatap aku seperti aku ini orang aneh." kesal Yoongi
Taehyung tersenyum kecut.
"Aku kalah. Ini tipsmu." Taehyung langsung meninggalkan bar setelah mengatakan hal itu. Tentu saja Yoongi mengerutkan kening kebingungan dengan tingkah Taehyung.
Merasa agak mabuk, Taehyung mengemudikan mobilnya ke hotel terdekat. Melakukan check-in dan bergeas menuju kamarnya karena tak kuat menahan pusing di kepalanya. Sampai di kamar hotel, Taehyung langsung menuju kamar mandi dan memuntahkan minuman beralkohol yang diminumnya. Dengan keluarnya minuman keras itu dari tubuh Taehyung, maka dengan kurang ajarnya juga kesadaran menghampiri dirinya. Mengingatkannya pada kesalahannya dan keegoisan yang ia lakukan malam ini, membuat orang yang dicintainya tersakiti. Menggoreskan luka fisik yang jelas terlihat dan luka batin yang menganga tanpa bisa ditutupi. Ini semua karena keegoisannya.
Andaikan Taehyung saat itu Taehyung kembali lebih cepat, takdirnya pasti akan berbeda. Andaikan saat itu ia menggantikan posisi Jeon Jungkook, Hoseoknya tak akan terluka. Dirinya pun takan terluka. Semuanya berputar dengan kata 'andaikan', kata yang hanya dipakai untuk para pemimpi dan orang yang menyesali hidupnya. Apa daya Taehyung yang hanya bisa mengandaikan tanpa membuat perandaian itu menjadi nyata.
Tangan Taehyung meraih beberapa pil tidur yang ia beli di apotek saat lewat tadi. Niatnya ia ingin membeli beberapa butir lebih banyak, namun takdir memang benar-benar menertawainya. Apotek yang Taehyung kunjungi hanya punya satu stok obat tidur, hanya sebutir dan tak ada lagi. Memang Taehyung tidak diperbolehkan untuk melakukan hal bodoh seperti menelan beberapa pil tidur hingga tak sadarkan diri misalnya. Dengan senyum pahit Taehyung menelan pil itu dan beranjak tidur. Esok ia akan memulai harinya yang entah bagaimana beratnya.
.
.
.
.
Yunho sekarang sedang mengintai langsung kediaman Jeon Jungkook. Awalnya Yunho mengira Jungkook tinggal sendirian tapi ternyata ia tinggal bersama seorang wanita. Wanita yang Yunho kenal di masa lalu, wanita yang telah membuatnya menjadi tergila-gila hingga akhirnya melakukan suatu kesalahan yang besar. Ia melihat Yoona yang sedang berdiri di depan pintu, seperti menunggu seseorang. Mungkin menunggu Jungkook pulang, pikir Yunho. Dengan langkah ragu Yunho keluar dari mobil, menghampiri Yoona yang masih belum sadar ada seseorang yang mendekatinya.
"Yoona-ah..... " seketika Yoona menoleh dan terkaget dengan sosok di depannya.
"Yunho! Sedang apa kau disini? Kau mengikutiku atau apa?" tanya Yoona agak sewot.
"Apa Jeon Jungkook itu anakmu? Dia anak Jeon Siwon?"
"Bukan urusanmu. Sekarang pergi dari sini sebelum aku meneriakimu maling. Cepat pergi."
"Yoona, dengarkan penjelasanku dulu. Aku-"
"Apa belum cukup kau membunuh suamiku dan mengambil perusahaannya? Kini kau akan melakukan apa lagi? Menghancurkan kehidupanku dan anakku? APA LAGI AKAL BUSUKMU, KIM YUNHO?!!" teriak Yoona tak bisa menahan emosinya lagi.
Kim Yunho dengan perlahan menekuk lututnya dan menjatuhkannya ke tanah. Membuat lutut itu sebagai tumpuan, bersimpuh di depan Yoona.
"Aku tidak bermaksud mengambil perusahaan Siwon, kecelakaan itu juga bukan aku yang merencanakannya. Itu semua ulah orang tuaku demi mendapat warisan dari Nenek. Sungguh aku tak tau apapun saat itu, aku baru tau setelah itu terjadi ,Yoona. Percayalah."
Yoona hanya terdiam, menahan tangisnya yang akan meledak, mengingat kembali sosok sang suami yang meninggal karena perebutan warisan. Siwon dan Yoona tentu tidak mau memperebutkan warisan itu, mereka hanya mau hidup tenang dengan keluarga kecil mereka. Namun karena ketamakan ibu mertua dan adiknya, membuat Siwon dan keluarga kecilnya menjadi korban. Sang ibu dan dan tante Siwon yang merupakan orang tua Yunho bersikeras menggunakan anaknya sebagai alat untuk mendapatkan warisan itu. Hingga salah satu rencana licik milik orang tua Yunho membuat Siwon dan orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Untung saja Yoona yang saat itu sedang hamil muda tak ikut dalam mobil naas itu karena sedang mual hebat. Secara tak langsung bakal anaknya telah menyelamatkan Yoona. Itulah mengapa Yoona sangat menyayangi Jungkook dan memutuskan untuk kabur dan menjauh dari jangkauan keluarga Yunho. Menyembunyikan diri di Busan, merawat anaknya dengan baik hingga sekarang.
"Aku akan bertanggung jawab atas semuanya. Jika kau minta posisi diperusahaan aku akan memberikannya. Jika kau minta rumah atau apapun itu aku akan memberikannya-"
"Dan membuat ibumu marah, lalu mengincar keluargaku lagi. TIDAK. Aku tidak mau berurusan dengan orang tuamu lagi."
"Orang tuaku sudah meninggal, Yoona. Mereka meninggal karena sakit dua tahun setelah kematian Siwon." mata Yoona membelalak kaget. Jujur Yoona merasa senang akan berita itu, setidaknya tidak akan ada yang mengganggu keluarga kecilnya lagi.
"Berdirilah. Aku tidak mau orang salah paham." Yunho langsung berdiri dan memandang Yoona.
"Anakmu adalah mate dari kekasih anakku. Apa kau tau itu?"
"Ohh jadi dia anakmu." guman Yoona masih bisa terdengar oleh Yunho.
"Yasudahlah. Biar anak kita yang menyelesaikan urusan mereka masing-masing. Kita orang tua hanya bisa mendukung mereka. Entah siapa yang mendapatkan cintanya nanti, semoga mereka semua bisa bahagia."
Senyum Yunho terulas bahagia. Yoona memang orang yang sangat baik dan bijak karena itulah Siwon sepupunya yang playboy itu bisa insaf karena terkena pesona Yoona. Karena sudah malam, Yoona pun menyuruh Yunho untuk pulang. Yoona juga tidak mau orang salah paham dengan kedatangan Yunho, terlebih Jungkook. Ia tak mau Jungkook jadi salah paham atau pun tau tentang masa lalu mereka. Cukup Yoona saja yang tau kebenarannya, Jungkook hanya perlu fokus ke masa depannya sendiri tanpa harus mengetahui masa lalu orang tuanya.
.
.