18

405 47 8
                                    

Dahyun memandangi kerumunan siswa di depannya dengan pandangan kosong. Dua hari berlalu sejak kejadian di gudang yang ternyata menjadi markas tempat berkumpulnya penari-penari hebat SMA Meyongmun. Harusnya hari ini pun menjadi hari yang menggembirakan bagi Dahyun, karena bisa mulai berlatih untuk tesnya nanti dengan Jongin. Si seksi yang memikat dan jago ngedance itu. Tapi itu semua hanya sampai pada angan-angannya saja.

Kemarin, maksudnya dua hari yang lalu, saat Baekhyun kembali setelah keluar beberapa saat dengan Jimin, sikapnya berubah. Dia dengan tiba-tiba menarik lengannya dan membawanya kembali ke perpustakaan tanpa mengatakan apa-apa sebelumya. Ini aneh, lalu yang lebih aneh lagi, Baekhyun yang terus meminta maaf padanya selama perjalanan ke perpustakaan dan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa belajar bersama Jongin. Sebelum akhirnya Baekhyun menghilang.

"Hai cantik~"

Dahyun membeku ditempatnya ketika mendengar sapaan itu. Tubuhnya merinding, dan ketika dia mendongak untuk melihat siapa yang mengodanya, dia nyaris terkena serangan jantung.

"YEZI?!"

Yang diteriaki itu malah memasang wajah sok keren. Dia menyisir rambut tengahnya dengan jari, tersenyum miring lalu mengedipkan sebelah matanya dengan genit. Lalu mengatakan, "Hai, boleh kenalan?" Dengan suara dibuat serupa laki-laki, tapi masih dengan aksen khas miliknya.

Dahyun mengrenyit, memperhatikan kelakuan aneh temannya itu. Lagi-lagi Yezi berkedip dengan genit kepadanya, memberikan ciuman udara dan mengumamkan kata-kata yang membuat Dahyun merinding.

"Geli, Zi!"

Dan Yezi tertawa dengan kencang melihatnya.

"Kau kenapa Melamun sendirian?" Tanya Yezi.

Dahyun menggeleng, menarik sudut-sudut bibirnya. "Tidak ada. Hanya sedang .... Melamun." Kemudian dia meringis merasa malu dengan kalimatnya sendiri.

Yezi memutar bola matanya, tidak peduli. Dia merogoh saku seragamnya, mengambil satu lolipop dan menyerahkannya pada Dahyun.

"Terima kasih," Dahyun mengambil permen itu dan memakannya. "Ngomong-ngomong, kenapa kau kesini? Tidak ikut latihan?"

Bel istirahat sudah berbunyi dari beberapa menit lalu. Dan sudah menjadi kebiasaan baru bagi anak-anak kelas satu SMA Meyongmun untuk menggunakan waktu istirahat mereka untuk berlatih. Pertunjukan yang akan dilakukan dalam waktu dekat membuat mereka tidak bisa buang-buang waktu hanya dengan berlatih sepulang sekolah saja. Mereka semua berlomba untuk menjadi yang terbaik, dan menggunakan waktu yang ada dengan sebaik mungkin agar mendapat hasil yang maksimal.

Pada awalnya hal ini sangat mengganggu jiwa bebas Dahyun. Dia merasa semua murid disini sangat ambisius menginginkan segala sesuatunya sempurna. Membuat mereka melupakan caranya bersenang-senang dan bersantai. Tapi lama kelamaan Dahyun tahu kenapa mereka begitu. Karena jika mereka lengah sedikit saja, posisi mereka akan tergeser dan bisa jadi akan dikeluarkan dari sekolah. Sama seperti kasusnya yang dialaminya ini. Kejam sekali, ya.

"Tidak. Aku sudah terlalu jago untuk sekedar latihan," Yezi menaikan sehelah alisnya dengan gaya sombong.

"Cih, aku bertanya serius."

Yezi terkekeh melihat wajah sebal Dahyun padanya, "Memangnya kau pikir aku bisa ikut latihan dengan tenang, ketika melihat temanku duduk dengan murung seperti ini?"

Dahyun tidak kuasa untuk menahan senyumannya mendengar kata-kata manis dari Yezi. Perempuan berambut pendek dengan aksen China yang lucu itu, meski terkadang memalukan, tapi dia adalah teman perempuan pertama yang Dahyun punya selama ini. Pertemuanya singkat, interaksi yang terjadi pun tidak banyak. Tapi entah kenapa Dahyun bisa langsung merasa cocok dengan Yezi. Seperti dipertemukan dengan seorang sahabat lama yang saling mengerti.

Love ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang