Instagram [2]

598 69 128
                                    

Title: Instagram

Author: cicicitto

Author: cicicitto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading💚

Hari hari Umji merasa ketakutan. Ketakutan dengan peneror yang selalu menghantui dirinya. Entah teror dengan makanan, catatan-catatan mengenai kematian ataupun barang-barang yang membuat Umji merasa takut.

Adapun salah satu yang pernah membuat Umji ketakutan dan berakhir di rumah sakit. Ia bahkan disarankan untuk menemui dokter psikiater.

Vernon juga sering menemui Umji. Awalnya Umji takut dengan Vernon. Namun Vernon meyakinkan Umji bahwa bukan dirinya yang mengejarnya tempo hari lalu. Umji juga mulai percaya pada Vernon.

Suga sendiri hanya mengamati Umji dari jauh. Vernon datang sebagai kebahagiaan baru Umji setelah meninggalnya para sahabatnya. Suga sudah bahagia jika Umji bahagia walaupun bukan bersama dirinya.

Kebahagiaan seseorang yang kita sayang adalah hal utama walaupun kebahagiaan itu bukan ada pada kita tetapi ada pada orang lain.

Tapi kenapa semenjak hari dimana Suga membantu dan membuat Umji tenang, hari hari Suga yang menjadi tidak tenang kemudian. Suga selalu merasa ada seseorang yang membuntutinya. Bahkan ia menganggap itu pembunuh Sowon, Yerin, Sinb, Eunha, dan Yuju.

Hal itu terjadi karena telah menasehati Umji. Itupula yang terjadi pada Suga. Setelah ia menasehati Umji, ia merasa dirinya selalu dibuntuti. Bahkan instagramnya penuh dengan lahan teror. Itu membuat Suga bingung.

Sebenarnya siapa dia? Pembunuh?































Seperti saat ini, Suga sedang jogging di sekitar halaman rumah Umji. Ia berharap akan bertemu dengan Umji. Sepengetahuan Suga, Umji gemar berolahraga. Siapa yang tau bisa bertemu dan mengobrol beberapa menit.

Namun Suga merasa seperti ada yang mengikutinya. Ia merasa seseorang terus mengikutinya. Namun Suga masih tidak memperdulikannya. Hingga ia ingin menjebak orang itu dengan membawanya ke tempat sepi.

Seperti dugaan Suga, orang itu menunjukkan dirinya menggunakan topeng. Suga hanya seperti biasanya. Dingin sedingin kulkas. Ia hanya menatap remeh pada lelaki itu. Lagipula apa gunanya memberontak pada seseorang yang mungkin pembunuhnya.

"Siapa?" tanya Suga.

"Kau yang siapa? Berani beraninya mendekati Umji ku?" marah lelaki itu.

"Kenapa kau yang sewot? Lagipula Umji tidak memiliki pacar. Lagian kau siapanya Umji? Tau apa kau tentang dia?" tanya Suga.

"Aku tau semua tentang dia! Dia milikku! Selamanya" ucap lelaki itu.

Suga tersenyum simpul pada lelaki dihadapannya. Ia bahkan yakin bahwa inilah pembunuhnya. Karena semua menyangkut tentang Umji. Selama ini sahabatnya meninggal karena setelah menegur Umji.

WHITE DAY » ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang