Ketiganya memasuki kantin dan duduk di bangku yang kosong.
Ketiganya memesan dan seperti biasa siapa yang nilainya paling jelek akan menanggung makanan yang keduanya.
Sekarang yang tertunjuk adalah Ririn.
Ririn pasrah dan menuruti walau terpaksa karena uangnya akan jadi korban keganasan dalam makanan.
Maksudnya mereka akan mengambil makanan yang menurut Ririn mahal dan memakan banyak uang sakunya.
Bahkan dulu pas dirinya tertujuk untuk mentlaktir ketiganya saat ada Rere,ia harus merelakan uang sakunya sebesar Rp.150.000.
"Kalian jajan jangan banyak banyak gue bawa uang cuma sedikit"ucap Ririn memperingati
Tapi di hiraukan keduanya. Percuma saja ia memperingati keduanya,karena keduanya tidak akan menurut ucapannya.
Saat ketiganya sedang meikmati makanan datang Vaisa dan teman temannya yang selalu membuat ketiganya emosi.
"Hai teman temannya si gendut"sapa Vaisa dengan nada yang palinh di benci oleh ketiganya.Ketiganya menengadah sambil mendelik tajam ke arah Vaisa dan kedua temannya yang sedang berdiri di dekat mejanya.
"Enak banget ya makannya. Kalo makan jangan lupa minum"ia pun mengambil minuman Refa dan menumpahkannya tepat di bajunya.
"Ups...sori di sengaja"ucapnya mendrama sambil mengangkat tangannya dan menutup mulutnya dengan jarinya.
"Ganggu selera makan aja lo"pekik Refa sambil melenggang pergi dari kantin meninggalkan mereka dan kedua temannya.
Sebelum keluar dari kantin ia melewati meja Riaz dan teman temannya yang juga menyaksikan kejadian itu.
Dari ketiga teman Riaz,ada satu yang melihatnya dengan perasaan yang ia juga tidak ketahui.
~•••••••~
Disini lah Refa sekarang.Di taman belakang sekolah.
Tempat yang menurutnya paling menangkan hatinya saat ia dilanda perasaan seperti emosi ataupun sedih.
Ini adalah tempat favorit dirinya beserta ketiga temannya.
Mereka akan datang ke taman belakang sekolah dalam keadaan bersama maupun masing masing.
Ia duduk di rerumputan dan bersandar di balik pohon sambil memejamkan matanya.
"Butuh teman curhat?"tanya seorang wanita sambil tersenyum ke arahnya.
Refa pun membuka matanya dan menoleh ke arah samping.
Ia melihat wanita yang sedang duduk di sampingnya sambil menampilkan senyum menawannya.
"Siapa ya?"tanya Refa enteng.
Ia akan cuek kepada orang yang baru ia kenal.
"Lo tahu boneka ndutku?"tanya wanita itu lagi.
Refa berfikir sambil menerka nerka perkataanya.
"Rere?"gumamnya.Tapi ia tidak pasti menebak siapa orang di depannya.
Yang ia tahu kan Rere gemuk dan beda dengan wanita dihadapannya.Bisa di bilang berbandik balik dengan Wanita di depannya.
"Lo Rere?"tanyanya lagi memastikan.
"Ya gue Rere"balasnya sambil memeluk Refa.Refa tidak membalas pelukannya karena ia masih tidak yakin.
"Lo beneran Rere kan?"lagi dan lagi ia menanyakannya.
"Lo kenapa sih,gue itu bener Rere"ucap Rere sambil tertawa melihat mimik wajah Refa yang kebingungan.
Sedangkan Refa tertegun dengan tawa yang ia sangat kenal.
"Rere gue kangen"pekik Refa sambil memeluk Rere duluan dan dibalas oleh Rere.
"Gue juga"balas Rere.
"Gila beda banget"cercanya yang melihat banyak perbedaan Rere yang dulu dengan yang sekarang.
"Eh bentar dari tadi lo ngomong apa?"tanya Refa yang baru menyadari perkataan Rere.
"Kangen"balas Refa polos.
"Bukan yang itu"
"Terus yang mana?"tanya Rere yang kebingungan.
"Lo tadi bilang Lo-Gue.Biasanya kan lo suka pake Aku-Kamu"jelas Refa yang membuat Rere tersenyum.
"Em pengen aja sih"ujar Rere.
"Lo banyak berubah Re"ucap Refa.
"Ya mungkin dalam satu tahun aku memang banyak berubah.Tapi kamu harus tahu aku tidak akan mengubah sikap dan sifatku di hadapan orang terdekat termasuk kamu,Riffany dan Ririn.Kecuali kepada mereka mereka."jelas Rere yang mengubahnya perkataanya lagi dengan kata Aku-Kamu.
Refa pun mengangguk paham.
Ia bersyukur bahwa Rere tidak mengubah sikap dan sifatnya.
"Eh dua bocah lagi kemana?"tanya Rere karena ia juga rindu kepada keduanya.
"Bentar lagi juga datang"ujar Refa enteng.
Assalmu'alaikum teman😊
Ketemu lagi nih
Penasaran dengan kelajutannya?
Lanjut aja ke part berikutnya
Semoga suka😊

YOU ARE READING
AWARE
Teen FictionRea Resta. Seorang siswi yang selalu mendapat hinaan dari murid lainnya. Ia begitu pemalu. Tapi tak di sangka ia menyatakan cintanya di hadapan semua murid kepada seorang laki laki yang tampan dan terkenal di sekolahnya. Mau tahu kelanjutannya?? Yu...