ʙʟᴀᴄᴋᴍᴀɪʟ
🥀
Sohee duduk di dalam ruang klub fotografi yang kosong setelah kelas terakhirnya usai, ia memanfaatkan waktunya mumpung semua anak-anak klub sedang tidak berkumpul di ruang klub. Ruangan ini memang lebih sering kosong, kecuali ada pertemuan atau jika pameran musim semi akan segera dimulai. Terkadang ada satu dua orang disini, tapi hari ini tidak ada jadi Sohee mendatangi ruangan tersebut.
Ia juga jarang ada disini, bahkan saat melakukan diskusi projek terkadang ia tidak hadir- tapi guru pembimping sangat menyukai hasil karyanya jadi itu tidak masalah. Sejujurnya Sohee sendiri tahu orang-orang tidak nyaman berada di ruangan yang sama dengannya, itu juga salah satu alasan kenapa ia jarang datang ke ruang klub.
Lalu kenapa dia tiba-tiba ada disini?
Jadi pagi tadi Jimin mengatakan seseorang mengikutinya, dan pemuda itu tampak sangat kacau seharian penuh. Bahkan untuk menjaga nama baiknya dia sengaja bersembunyi di kamar mandi selama jam istirahat agar ia tidak perlu bertemu dengan orang-orang dan harus menyapa, sampai ketiga temannya yang tidak pernah berbicara dengan Sohee datang menanyai keberadaan pemuda berambut hitam itu.
Sohee dengan berat hati memberitahu Chansu bahwa mereka tidak bisa berjalan ke gerbang bersama sepulang sekolah, karena dia memiliki urusan penting di klub fotografi.
Dan urusan penting itu adalah Jimin.
"Seharusnya aku jalan-jalan bersama Chansu hari ini," Sohee mengehela nafas, membuka ponselnya.
Foto itu seperti diambil oleh kamera yang mahal jika dilihat dari kualitas dan fokusnya karena wajah Jimin sangat terlihat jelas meskipun dalam pencahayaan yang minim, Sohee menopang dagunya. Fotonya berbeda dari foto yang diambil Sohee, sejak awal seharusnya Jimin tidak mengkhawatirkannya karena tidak ada gunanya sama sekali- tapi Sohee membuat kesalahan dengan lampu flash jadi tidak begitu heran jika Jimin mencurigainya bahkan sampai membuatnya harus membatalkan janjinya dengan Chansu yang dimana sedikit membuat kesal.
Dan Jimin sendiri tidak pernah melihat foto yang Sohee ambil, jadi tentu saja dia akan menyalahkan gadis itu seperti tadi pagi.
Namun itu membuat Sohee mempertanyakan mengapa hal itu sangat penting? Mungkin karena kualitas fotonya? Namun bahkan sebelum foto itu dikirim Jimin sangat sensitif soal reputasinya, ekspresi wajahnya tidak bisa berbohong akan betapa panik dirinya jika sesuatu memiliki kemungkinan untuk merusak reputasinya.
Menurut Sohee sendiri walaupun foto blackmail itu sangat jelas, orang-orang akan menolak untuk percaya, mengapa? Karena orang-orang ini sangat setia kepada idola mereka, sang murid terbaik, Park Jimin.
Lagian jika Sohee mencoba untuk memikirkannya lebih dalam, gadis itu mulai terpikirkan tentang mengapa Jimin menjual narkoba padahal dia berasal dari keluarga yang cukup kaya? Apa Jimin adalah seorang penggguna? Namun kesehatan fisiknya terlalu baik untuk seorang pengguna, jadi mengapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
INFAMOUS [M] 》P.J.M.
FanfictionPark Jimin tidak percaya bahwa ia telah menempatkan nyawanya dalam ancaman hanya karena ia berusaha menyelamatkan reputasinya yang baik dari seorang gadis yang terkenal dengan reputasinya yang sangat buruk di sekolah. Maksudku, itu hanya r̶u̶m̶o̶r̶...