🌼Asyhila🌼82

27.7K 1.4K 82
                                    

Happy reading✨



Disuatu padang yang sangat luas. Suasananya sangat lah damai dan tenang. Kabut asap putih memenuhi padang itu dengan indahnya. Rumput-rumput hijau bergoyangan kesana-kemari mengikuti arah angin yang menerpa.

Bunga-bunga ada dimana-mana, hamparan angin yang begitu sejuk membuat siapapun akan betah disini.

Mata hitam legam itu melirik ke samping. Disana terdapat sebuah taman kecil dengan indahnya. Terlebih ada ayunan yang terbuat dari akar-akar pohon sebagai penyangga. Pohon-pohon yang menjulang tinggi disertai hiasan diatasnya.

Gadis yang mengenakan pakaian serba putih itu tersenyum ceria sambil berayun dengan tenangnya. Matanya tertutup rapat, menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya.

Sampai suara lain membuat gadis itu terpaksa membuka matanya. "Syhila." sapa gadis mungil itu didepannya.

Gadis bernama Syhila itu terdiam. Ia meneliti gadis mungil didepannya ini, matanya hitam legam, tubuh mungil dan wajah manis itu sangat mirip dengannya.

"Aku boleh duduk?" tanya gadis itu lagi,

Syhila pun mengangguk. Keduanya duduk bersampingan diayunan indah itu. Jika dilihat dari jauh, sekilas mereka seperti anak kembar. Yang membedakan hanya rambutnya saja, gadis itu pendek sebahu sedangkan Syhila panjang.

"Kamu siapa?" tanya Syhila membuka suara,

Gadis itu tersenyum lembut, kemudian menatap Syhila. "Qila." ujar Qila memperkenalkan diri.

Mata mungil itu sedikit melebar. Ia menatap gadis cantik didepannya dengan penuh penasaran. "Kamu-"

"Iya, ini aku. Salam kenal, Azka udah banyak banget cerita tentang kamu." beritahu Qila tersenyum.

Qila tidak bisa mengelak, bahwa gadis didepannya ini memang mirip dengannya, terlebih mata beserta bentuk tubuh.

Mendengar nama Azka membuat gadis itu menekuk wajahnya seketika. Sampai rasa murung itu meluap seketika kala tangannya digenggam hangat oleh Qila.

"Kamu suka disini?" tanya Qila lembut, bahkan jika siapapun akan mendengarnya. Suara mereka sama persis.

"Banget, aku mau disini selamanya." jawab Syhila menatap lurus kedepan.

Qila lantas menggeleng. "Sayangnya ini bukan tempat yang harus kamu tempati, kamu harus pulang."

Syhila menyerit bingung. "Aku mau disini, disini bisa buat aku ngelupain semua sakit yang aku rasa."

"Aku tau laki-laki bodoh itu udah nyakitin kamu, aku minta maaf."

"Jangan ngomong kaya gitu, kamu gak salah. Gak seharusnya kamu minta maaf." cecar Syhila mengusap punggung tangan Qila.

"Kamu gak kangen sama mereka semua? Mereka saat ini nunggu kamu, Syhila. Mereka nunggu kamu buat kembali."

Benarkah? Batin gadis itu termenung.

"Tempat kamu bukan disini, tempat kamu disana bersama mereka." tutur Qila tersenyum.

"Percuma kalau aku balik, hidupku memang tidak lama lagi." ujar Syhila sedih.

Qila menggeleng pelan. "Kamu tidak boleh menyerah, kamu pasti sembuh asalkan kamu mau berjuang. Aku yakin pasti banyak yang mendukungmu disana." jelas Qila lembut.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang