Part 12

3.3K 276 38
                                    

     Siang itu Al disibukkan dengan pertemuannya dengan Klien penting di sebuah hotel berbintang 5 yang cukup terkenal dikota ini. Kliennya memang lebih muda darinya, namun ini benar-benar tambang emas untuk perusahaan Al agar bisa bekerja sama dengan perusahaannya.

" Siang pak Al " sapa seorang laki-laki dengan senyumnya. Laki-laki itu mengulurkan tangannya untuk berjabatan, Alpun meraih tangan lelaki itu dan merekapun berjabatan.

" siang pak Marcell " ucap Al tersenyum simpul. Al memang terkenal sangat dingin, hal itupun diketahui banyak perusahaan besar. Termasuk Marcell, marcell juga cukup mengerti dengan sikap Al.

" terima kasih, sudah meluangkan waktunya pak Al " ucap Marcell tersenyum. Al hanya membalas dengan anggukan dan senyuman.

" silahkan duduk pak Al, berkas-berkasnya sedang sekretaris saya bawakan kesini " ucap Marcell

" baik pak Marcell " jawab Al. Tiba-tiba seseorang datang dengan suara sepatu bertumit tinggi, rok hitam 3cm diatas lutut, dengan kemeja purple yang dimasukan dan rambut terurai sebahu membuat Al dan Marcell mengalihkan pandangan mereka kepada seorang gadis yang membawa beberapa berkas. Al menatap gadis itu dalam. Hatinya berkecamuk, campur Aduk antara bahagia dan kecewa. Bahagianya setelah sekian lama kini akhirnya Al bisa melihat seorang perempuan yang sampai detik ini masih mengganggu fikiran dan hatinya. Kecewanya, Al sama sekali tidak tau kalau Yuki kini bekerja dan sebagai sekretaris diperusahaan orang lain.

" Yuki, kenalkan ini pak Al, dia adalah CEO dari PT Putra Pratama Corporation kamu tau, beliau adalah pengusaha sukses di usianya yang masih muda beliau juga sangat tampan. Perusahaannya banyak dan maju " puji Marcell di hadapan Al. Yuki sangat kaget ketika melihat Al dan seorang laki-laki disebelahnya yang baru kali ini ia lihat. Kenapa dia harus dipertemukan lagi dengan pria yang sampai detik ini masih ada dihatinya. Rasanya sakit jika harus bertemu lagi dengannya. Yuki hanya mengangguk dan tersenyum.

" aku sudah mengenalnya " ucap Al berdiri. Seketika jantung Yuki berdegup 2x lipat dari biasanya.

" ah... pak Al, iya pak bagaimana kabar anda? " tanya Yuki buru-buru. Al mengerutkan dahinya. Al sangat tidak suka jika Yuki memanggilnya dengan embel-embel pak. Marcell terlihat bingung

" kalian sudah saling kenal ?" tanya Marcell

" tentu saja Yuki ini.. " Al tak berhenti menatap Yuki.

" saya pernah PKL diperusahaan pak Al, ketika saya kuliah dulu pak " potong Yuki cepat. Yuki benar-benar membuat Al sangat kesal, namun Al harus menahannya untuk kali ini, karena Al harus mencoba profesional di depan Marcell. Al menatap Yuki, dadanya naik turun menahan kekesalan yang sudah naik ke ubun-ubun. Kenapa Yuki tidak mengakuinya, memangnya ada hubungan apa Yuki dan Marcell. Fikiran Al benar-benar tidak tenang, dia tidak bisa berkonsentrasi. Yuki duduk disebelah Marcell, hal itu membuat Al semakin bebas menatapnya. Dan Yuki merasa sangat terganggu dan tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya.

" maaf pak, saya permisi ke toilet " ucap Yuki menatap Marcell dan juga Al

" ok Yuki " Marcell tersenyum, Al menatap Marcell yang terus memandangi kekasihnya itu. Al sudah mengepalkan tangannya.

" Pak Marcell saya permisi sebentar " ucap Al berlalu.

     Yuki keluar dari toilet, tapi tiba-tiba seseorang menariknya dan menyandarkannya di tembok.Yuki tersentak ketika melihat seseorang yang berada dihadapannya itu.

" kenapa lo ngilang? " tanya Al dengan matanya yang mulai memerah

" Al... kamu apa-apaansih? " tanya Yuki sambil berusaha melepaskan dari jeratan Al

" ada hubungan apa lo sama Marcell? Dibayar berapa lo kerja diperusahaannya? " ucap Al dengan dada yang naik turun. Yuki hanya diam sambil berusaha mendorong dada Al yang menghimpit tubuhnya

" lo gak kenal sama gue?? lo gak inget sama gue?? didepan Marcell lo bersikap seolah kita gak ada apa-apa " teriak Al didepan muka Yuki.

" kita memang tidak ada apa-apa Al !!!" tegas Yuki. Hati Al perih ketika mendengar pernyataan Yuki baru saja. Al terdiam

" kamu lupa?? Kamu yang memulainya Al? " Yuki sudah menahan air matanya.

" dengan siapapun aku sekarang, dan dengan siapapun kamu sekarang. Aku tidak akan peduli!! Jadi aku mohon, jangan campuri kehidupanku lagi" tegas Yuki.
Bagai tersambar petir mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut Yuki. Kakinya seperti kehilangan tenaga untuk menopang tubuhnya. Yukipun berlalu meninggalkan Al yang ambruk sambil mengepalkan tangannya. 

     Dasinya ia longgarkan karena seharian ia berkutat di ruang meeting. Al keluar bersama asisten barunya bernama Dion dari ruangan meeting dan bergegas menuju ruangannya, namun ada sesuatu hal yang harus ia sampaikan pada Direktur muda yang berpotensinya itu. Al harus memberikan beberapa pekerjaan yang tidak bisa ditunda lagi. Alpun masuk ke ruangan Gio. Hal tersebut membuat Gio kaget, karena sejak awal Gio bekerja di perusahaan ini sudah hampir 4 tahun lamanya, baru kali ini Al datang langsung menghampiri Gio, Gio terbangun dari duduknya ketika melihat Al yang berjalan mendekatinya.

" siang pak " sapa Gio tersenyum. Al hanya mengagguk

" Pak Gio besok kamu wakilkan saya meeting di Batam, saya udah atur semua kebutuhan anda selama 1 minggu disana " tegas Al tanpa basa-basi. Gio hanya mengangguk pasti

" baik pak " jawabnya.

" terima kasih " Alpun mengangguk dan bergegas meninggalkan Gio, namun tiba-tiba tanpa sengaja Al melihat 1 figura foto yang berdiri di meja Gio. Yaaaa itu adalah foto Yukinya yang sedang tersenyum. Darah Al mendidih ketika melihat foto kekasihnya itu berada di meja kerja Gio.

" kenapa anda menyimpan foto ini? " dengan rahang yang mengeras Al mengambil figura itu dan menunjukannya dihadapan Gio. Gio hanya tersenyum santai.

" maaf pak Al, sebelumnya saya minta maaf, saya mengetahui hubungan anda dengan Yuki sudah berakhir " ucap Gio
" siapa yang bilang saya dan Yuki berakhir? Sampai matipun Yuki tetap milik saya!!! " ucap Al dengan nada tinggi

" Yuki yang berkata seperti itu dan maaf pak,sekarang saya memang sedang dekat dengannya" jawab Gio tersenyum penuh kebanggan sekenanya. Tanpa aba-aba Al menarik
Kerah baju Gio

" BRENGSEK!!! jangan coba-coba lo ngedeketin dia !!!" jawab Al penuh emosi, matanya menyala tangannya mengepal kuat. Namun dengan segera Dion melerai

" awas aja, kalo lo berani deketin dia!!! " ancam Al. Gio hanya tersenyum penuh arti dan membuat Al sangat kesal padanya.

" dia itu milik gue!!! " tegas Al, Alpun pergi menuju ruangannya sambil membawa figura foto Yuki yang ada diruangan Gio tadi. Karena ada keributan para karyawan nampak bergerombol ingin mengetahui apa yang terjadi. Al nampak mengacak-acak meja kerjanya penuh dengan emosi, matanya merah padam. Lalu tidak lama kemudian Hp Al berbunyi menandakan ada pesan masuk, Alpun membuka pesan tersebut.

"ini alamat Yuki yang sekarang"

Bunyi pesan tersebut cukup singkat, jelas, dan sangat berarti untuk Al.

" kamu fikir, kamu bisa lepas begitu saja dariku Yuki??? Aku gak akan pernah lepasin kamu sampai kapanpun " tegas Al sambil menatap foto Yuki yang sedang tersenyum.
Alpun segera mengambil kunci mobilnya dengan masih dipenuhi rasa kesal dan emosi.

Lagi semangat nulisnya, jadi aku publish 2 Part
Tinggalin jejak komen atau like ya kaka kaka penyemangatku 😚😚😚

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang