Eliza kembali lagi ke sekolahnya,Dia sudah berniat tidak akan Alfa absen lagi apapun resikonya,walaupun luka luka di tubuh Eliza masih terasa sakit dan masih di perban,tapi Eliza masih tetap semangat untuk bersekolah.
Banyak pasang mata yang melihat Eliza sambil tertawa,Eliza yang tau itu hanya menunduk dan terus melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.
"Hahaha kasiann....abis jatoh ya?"
"Sengsara banget sih hidup lo Eliza,Cuih..."
"Berarti kemarin dia gak berangkat tuh karna kecelakaan?adududuh....kaciannn"
"Kenapa gak di rawat di rumah sakit?gak punya biaya ya?"
"Hahahha miskin banget sih hidup lo"
"Malu banget gua kalo jadi temen dia"
Murid murid yang ada di koridor pun menyuraki Eliza dengan ucapan yang tidak baik.Tapi Eliza terus melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan Semua Murid yang mengejeknya dan menghinanya.
Eliza memasuki kelasnya dan melihat orang orang yang berada di dalam kelas menatapnya.Eliza meneruskan langkahnya dan duduk di kursihnya di belakang Stivan.
Stivan yang melihat kedatangan Eliza pun biasa biasa saja seolah olah tidak pernah ada yang terjadi sebelumnya dan masih duduk dengan santai di kursihnya sambil memainkan Handphone nya tanpa menghiraukan Eliza yang sudah di tertawai se isi kelas
"Kenapa tuh kepala lo?jatoh?hahaha lebay banget sih,Gitu aja pake perban segala"
"Caper banget lo jadi cewek"
"Heh Cupu!!!Lo emangnya betah apa tinggal di kelas mewah ini yang jelas jelas penghuninya pada kaya dan cuman lo yang MISKIN?"
"Gak tau diri"
"Ngaca Eliza...Ngaca,Lo tuh gak pantes tau gak sekolah di sini?"
Eliza hanya diam mendapatkan perkataan itu,Dia mengeluarkan bukunya dan memilih mencoret coret bukunya di banding membalas perbuatan mereka.
Stivan mengambil minumnya di tasnya dan dengan sengaja menumpahkan minuman itu ke buku Eliza yang membuat Eliza terkejut
"Duh Sorry,Gak sengaja" Ucap Stivan dan kemudian tertawa di ikuti oleh se isi kelas
Eliza mengkibas kibaskan bukunya supaya air di bukunya tidak menyerap sampai ke halaman berikutnya.Apa yang akan Stivan perbuat kepadanya?belum cukup kemarin dirinya membully Eliza sampai membuat Eliza bersujud di kaki Stivan
"Sorry Ya Cupu,Gua gak sengaja tapi niat" Ucap Stivan lagi Sambil melihat Eliza yang sibuk mengeringkan bukunya
"Udah lah percuma juga lo keringin kaya gitu,gak bakal kering ini.Beli aja lagi sana" Titah Alfin sambil tertawa
"Eh iya gua lupa,lo kan orang MISKIN.jadi lo gak bakal sanggup buat beli buku yang harganya pasti mahal bagi lo" Lanjut Alfin dan membuat Se isi kelas tertawa
Air mata Eliza kembali turun,Eliza mengkibas kibaskan bukunya sambil menangis karna hatinya terlalu sakit mendapatkan hinaan dari orang orang.Eliza kecewa karna bukunya basah sampai halaman belakang dan membuat dirinya tidak berhenti menangis.
Stivan yang melihat Eliza menangis pun mengambil botol minumnya yang masih ada air dan membanjurkannya ke wajah Eliza dan membuat Eliza memejamkan matanya karna merasa perih ketika Stivan membanjur air itu tepat di wajahnya.
Seisi kelas tertawa terbahak bahak sedangkan Eliza mengelap wajahnya dengan tangannya
"LO GAK USAH NANGIS,PERCUMA LO NANGIS JUGA GAK BAKAL ADA YANG PEDULI" Teriak Stivan sambil tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Eliza With her World
Teen Fiction"Aku cuma ingin hidup tenang" -Eliza Audora "Tapi gua gak akan biarin itu terjadi." -Stivan Alexsandra Gibran "Maaf,Gua telat dateng ke kehidupan lo yang pahit Eliza.Tapi gua janji akan jadi sahabat terbaik yang lo punya"...