BAB 11.Masa lalu

39 12 1
                                    

Kamu hadir kembali. Membawa kepingan masa lalu yang sudah jatuh ke dasar jurang kini kembali hadir. Hingga akhirnya, Satu ungkapan yang mampu aku utarakan.
Aku sudah gagal melupakanmu.

-Keisya Ganessa-

Happy reading....

•|•

      "Lo nggak kenapa-kenapa?"

       "Ng-nggak"

      Kedua remaja berbeda jenis itu terduduk bersebelahan di sebuah kursi taman kota.Lampu taman yang sedikit meredup menambah kesan romantis, Seperti cahaya remang-remang lampion. Ditambah kelap-kelip bintang yang siap bersinar di ujung angkasa.

     Kedua remaja tersebut diam membisu. Tak ada pembicaraan. Suasana yang dulu sempat menghangat berubah canggung. Tak ada lagi gelak tawa, hanya kesunyian yang membelenggu.

     "Gausah canggung gitu Sa, kayak baru kenal aja" Kata Alanno terkekeh. Cowok humoris seperti Alanno sangat mudah menghangatkan suasana. Dia dapat membangkitkan kepingan bahagia bagi orang-orang sekitarannya.

      Ganessa tersenyum kikuk. Seperti orang sedang terciduk mengungkit celengan pantat ayam. Panggilan Ganessa hanya Alanno yang sering memanggil Keisya dengan panggilan tersebut. Semacam panggilan istimewa gitu.

      "Lo tau nggak Sa,Gimana rasanya hati gue pas Lo minta putus setahun yang lalu?" Kata Alanno berbicara serius.
Cowok itu tersenyum kecut. Bilang saja dia belum bisa move on dari Keisya. Tapi memang begitu kenyataannya.

    "Udah deh Al, nggak usah bahas itu" Kata Keisya mulai gemetar. Matanya sudah memanas, bersiap mengeluarkan cairan bening. Jika bukan karena Ancaman, Keisya tak akan memutuskan Alanno begitu saja. Kisah cinta yang sudah setahun lebih terjalin itu kandas begitu saja. Keduanya hanya menerima.

    Karena jika Alanno jodoh Keisya. Sejauh apapun Alanno melangkah,dia akan kembali kepada Keisya. Sebagai rumah persinggahan terakhir-nya.

     "Gue hampir bunuh diri saat kata-kata putus keluar dari mulut Lo,dan Lo nggak tau seberapa gilanya hari-hari yang gue jalani tanpa diri Lo, Keisya Ganessa!"

      "Gue cuma butuh Lo key, gue mau kita kayak dulu lagi" Sambung Alanno tersenyum kecut.

     "Kita udah beda Alanno! Lo udah punya pacar, tapi masih juga berharap sama gue!" Tekan Keisya gemetar. Matanya sudah memerah karena menangis.

     "Tapi, gue sayang Lo Keisya!"

      "Stop,Alanno! Gue mau pulang, gue nggak mau dituduh pho sama orang-orang yang lihat kita" Gadis berseragam sekolah itu beranjak pergi.
Meninggalkan berjuta harapan yang masih begitu jelas didiri Alanno.

      Mereka tak sadar, sedari tadi sepasang netra Hitam menatap keduanya sembari tersenyum miris. Setelah Keisya pergi meninggalkan Alanno, orang yang melihat mereka itu juga langsung pergi.

     Melangkah dengan hati bak tertusuk belati, Orang tersebut menangis tertahan di trotoar. Dia tak menyangka, juga tak percaya. Hanya senyuman miris yang tercetak jelas diwajahnya.

   
•|•

      Keesokan harinya, Keisya menjalankan rutinitasnya seperti biasa. Gadis berkulit putih bersih itu menyusuri koridor dengan langkah santai.

     Tas berwarna biru pastel tersampir jelas dikedua bahunya. Jangan lupa, Keisya hari ini memakai bando pita berwarna peach. Menambah kesan manis dalam diri Keisya.

     Sesampainya dikelas, Keisya disambut oleh suara beberapa murid yang berada disana. Wajar jika kelas sudah ramai, karena sebentar lagi jam pelajaran pertama akan dimulai.

     "Kak, nama Lo Keisya kan?"

     Keisya mengangguk. Seorang siswi kelas sepuluh menghampiri dirinya yang sedang terduduk didalam kelas. Cewek berambut ikal nan manis itu tersenyum ke arah keisya.

     "Kenapa?"

      "Hem, anu kak. Nanti sepulang sekolah kakak sibuk nggak?"  Tanya cewek tersebut.

     "Kayaknya enggak deh, kenapa ya?" Ujar Keisya penasaran. Cewek itu mengerutkan dahinya bingung.

     "Nanti boleh ketemuan di cafe dekat sekolah nggak? Ada yang mau aku omongin sama kakak" Jelas cewek itu.

     "Boleh boleh aja sih. Nanti kamu tunggu disana ya, sepulang sekolah" Putus Keisya akhirnya.

     Cewek berambut ikal sebahu itu mengangguk. "Iya kak!"
Setelahnya cewek itu meninggalkan kelas Keisya. Dia berjalan dengan perasaan tak tenang. Sungguh, ini bukan seperti yang ingin dia lakukan.

     Cewek itu menuju ke belakang sekolah yang sepi. Dia menuju kesebuah pohon rindang yang ada disana. Dibawah pohon itu terdapat seorang siswa yang sudah sedari tadi menunggu dirinya.

     "Gimana?"

     "Dia mau kak, Lo ketemu sama dia setelah jam pulang sekolah nanti"

      "Bagus, sekarang Lo boleh balik ke kelas" Usir orang tersebut.

      Orang itu tersenyum licik. Dia menyeringai, "Semoga setelah ini Lo bakal berlutut sama gue, cewek sialan!" gumamnya.

•|•

JANGAN LUPA VOTE AND KOMENT.

5 VOTE BAKAL LANGSUNG AKU UPDATE.

OKE GUSY, AKU TUNGGU 5 VOTE NYA DARI KALIAN.

THANKS YOU AND SEE YOU NEXT PART!!! 💚

Pika, 26 Feb 2020.

Kenzo's : TraublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang