Pagi hari Rinjani nampak tersenyum senang saat ia baru sampai ke kelasnya. Saat ia hendak masuk ke pintu kelas, sudah di hadang oleh sahabatnya itu.
"Tumben lo, senyam senyum, kenapa lo?" Tanya Nesya.
"Gapapa, emang gak boleh apa sahabat lo seneng" Rinjani mendengus kesal, ia masuk kelas dan duduk di kursinya.
"Yaelah Rin, engga juga lah"
"Ehh gimana lo kemarin jalan sama kak Ferdi? " Ucap Nesya sembari duduk di samping Rinjani, dengan wajah yang kepo itu.
"Gitu aja" Ucap Rinjani dengan wajah datar.
"Gitu gimana si lo"
"Ya gituu ke toko buku, beli buku, terus anterin gue pulang"
"Udah gitu doang? gak ada adegan apaan gitu? " Nesya mengerutkan keningnya.
Namun sesaat Rinjani mengingat saat kemarin ia dipegang pundaknya oleh Ferdi saat hendak terjatuh, sama halnya seperti Ardhi yang sebelumnya.
Iyaa tatapan itu.
"Woyy, malah bengong lagi" Ucap Nesya dengan nada tinggi membuat Rinjani terkejut.
"Adegan apaan si lo Nes, gak ada apa apa lagian" Rinjani mendesis kesal dengan Nesya yang terus mengungkit kejadian itu.
"Yaudah si" Nesya merasa kesal, melipat kedua tangannya di dada dengan wajah terarah lurus kedepan.
Bel masuk sudah berbunyi, suara sepatu hak yang tidak terlalu tinggi, membuat semua siswa dan siswi menyoroti seseorang yang datang dari sudut pintu itu. Dan itu adalah Bu Mirna.
"Selamat pagi semua"
"Pagi buu" Ucap antusias semua siswa
"Anak anak hari ini adalah hari penghijauan, atas perintah Kepala Sekolah, ibu harap kalian kumpul di lapangan dengan membawa alat alat bersih masing masing"
"Peralatan sudah ada di gudang, silahkan untuk segera ke lapangan sekarang juga. Dan ingat! Jangan ada siswa yang malah kabur dari lapangan!"
"Iya ibuuu"
Nyatanya tak hanya kelas Rinjani, nampaknya semua siswa berhamburan maupun kelas 10, 11 dan 12 mereka semua berkumpul di lapangan yang tengah mendengarkan pembicaraan guru.
"Oke anak anak, biar semuanya ga ribet, ibu akan membagi ke beberapa kelompok" Ucap gurunya
"Kelompok pertama
Mega, Dini, Tiara, Chika, Viola, Morgan, Steven, Rio, dan satu lagi Ferdi" Ucap gurunya untuk kelompok pertama"Sial ! kenapa gue harus sama si Viola sih? Gue kan pengen sama Rinjani" Ucap dalam hati Ferdi.
Lalu kelompok 2, 3 dan seterusnya.
"Rinjani, Nesya, Yulia, Vina, Vio, Fero, Aldi,
Eric, Reynand, dan Ardhi"Nampaknya pemuda bernama Ardhi berdecak kesal, ia sangat malas sungguh malas jika harus berpanas panasan seperti ini. Apalagi setelah mendengar ia satu kelompok dengan cewek bawel itu.
"Silahkan bekerja" Ucap gurunya.
Semua siswa berdiskusi dan berkumpul pada tiap kelompoknya.
"Emm, kita bagian lapangan depan aja, gimana?" Tanya Rinjani.
"Boleh aja" Ucap kelompoknya.
"Boleh aja si Rin, yaudah yuk" Ucap Reynand.
Mereka menuju lapangan depan dan mulai menyapu, mencabuti rumput dan mengambil sampah sampah yang ada. Rinjani yang lagi nyabutin rumput rumput, dihampiri oleh Reynand.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJANI [ TAMAT✔ ]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA Ini tentang Rinjani Alessandra. Seorang remaja cantik yang masih menduduki kelas menengah atas, si penyuka media lukisan. Rinjani dipertemukan dengan seorang lelaki tampan namun bersifat seperti kutub es, yang di cap oleh par...