Apa ini yang namanya cinta? Ah-- ini lebih pantas disebut kebodohan. Dengan segala yang telah kamu lakukan selama ini, aku bahkan tak pernah bisa untuk melupakanmu. Ku pikir, dengan pergi jauh darimu bisa membuatku mudah lupa akan dirimu, namun kau harus tahu bayangmu tak pernah lepas dari pikiranku barang sedetik. Aku sudah jatuh terlalu dalam untukmu, bahkan setelah selama ini - PJH
...
Jihoon pikir selama ini ia baik-baik saja, ia berpikir dengan berlari begitu jauh ia tak akan pernah bertemu lagi, namun takdir memang mempermainkannya. Ia malah bertemu dengan orang itu, dan bahkan memintanya untuk memegang perutnya. Bodoh kau, Jihoon
Air mata jihoon sepanjang perjalanan tak hentinya membasahi pipinya, ia ingin sekali memeluk lelaki itu lalu berkata bahwa dia tak pernah membencinya, ia mencintai lelaki itu-- apapun keadaannya
Bodoh memang jika dipikirkan, setelah apa yang sudah guanlin lakukan padanya. Namun begitulah cinta bekerja, ia memang tak tahu harus berlabuh pada siapa dan dalam keadaan apa
Jihoon terus menangis sepanjang jalan menyesali kebodohannya, harusnya ia mendekap guanlin yang tengah menangis tersedu-sedu tadi, entah apa yang membuat lelaki itu menangis, namun satu yang jihoon tahu. Ia menyesal tak mendekapnya hangat
Tiitttttt
Kemudian semua menggelap
.
..
...
..
."Halo?" Guanlin masih tersedu dalam tangisnya, ia menyesal selama ini namun dengan tidak tahu malunya ia meminta maaf? Seakan dengan maafnya segala kesakitan jihoon dan dosa-dosanya selama ini bisa langsung dimaafkan?
"Dad, where are you?" Suara purau alin terdengar di seberang sana
"Ka-kamu kenapa sayang? Ada apa?"
"Can you come to the hospital now? We need you" suara alin semakin terdengar purau, ada apa sebenarnya?
Tanpa bertanya lebih lanjut, guanlin langsung bergegas menuju rumah sakit milik keluarganya. Sepertinya sesuatu terjadi, semoga bukan hal besar
Sepanjang perjalanan guanlin terus berdo'a entah siapapun disana semoga ia baik-baik saja. Jangan ambil orang-orang yang guanlin sayangi-- cukup ambil guanlin saja
Guanlin sampai, lalu berlari setelah mendapat pesan singkat dari sang anak. Disana terlihat wajah cemas semua orang, kecuali jihoon. Tunggu, apa ini? Dimana jihoon?
Tbc...
Semakin mendekati akhir, mau sad ending apa happy ending hayooooo?
Vomment
👇👇👇👇
YOU ARE READING
GS | Being Perfect Wife ( Panwink )
Fanfiction"jangan karena anak saya suka sama kamu, saya bakal terima perempuan kayak kamu" - Lai Guanlin 38 tahun Hight story ranking #1 in laji #5 in panwink