End Of Story

3.2K 239 6
                                    

Vote sebelum membaca
Komen sesudah membaca

***

Keesokan paginya, Prilly memeluk tubuh Ali yang menjadi candunya setelah beberapa hari tidak bisa bermanja-manja lagi dengan Ali. Prilly sudah memaafkan semuanya, Prilly tau. Ali sangat menyesal.

Cup

Cup

Cup

"Geli.. Papa Ali."

Pagi-pagi Prilly sudah dihadiahi kecupan diperutnya, Ali mengecup perut Prilly yang didalamnya terdapat kehidupan.

"Udah hubby, sekarang kamu ambil wudhu trus ntar gantian sama aku."

Bukannya menuruti, Ali malah mempererat pelukannya pada Prilly. Prilly terkekeh akan reaksi yang Ali tunjukan padanya. Prilly mengelus rambut Ali yang ikal ini.

"Udah dong, hubby. Sekarang kamu ambil wudhu dulu, keburu subuhnya habis."

"Kiss dulu dong?"

Cup

Prilly dengan malu-malunya mengecup bibir Ali, kemudian dengan sumringahnya Ali berjalan kearah kamar mandi. Prilly bangun dan membereskan tempat tidurnya yang berantakan.

"Kakak mau makan apa?"

"Ayam goleng aja Ma."

Dengan telaten, Prilly mengambil ayam goreng kesukaan Fira. Kemudian mengambil nasi untuk Ali yang malah senyum-senyum sendiri.

Dasar suami gaje

"Kamu enggak ikut makan?"

Ali menatap Prilly heran karena Prilly tidak memasukan lauk apapun pada piringnya, Prilly menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis.

"Aku lagi enek hubby, kamu aja yang makan. Biar nanti aku belakangan." Balas Prilly mendapat gelengan dari Ali.

"Kamu harus makan? Nanti anak kita kenapa-kenapa didalam sana, paksain aja walau sesuap."

"Ta--mhp"

Mulut Prilly sudah Ali isi oleh nasi serta ayam goreng miliknya, wajah Prilly pucat pasi seketika. Prilly berlari kearah wastafel kemudian memuntahkan makanan itu.

Hueeek

Huek

Ali dengan telaten memijit tekuk Prilly, wajah Prilly pucat pasi membuat Ali tak tega. Ali menyandarkan tubuh Prilly pada dadanya.

"Sekarang kamu istirahat ya? Aku enggak mau sayang aku ini kenapa-kenapa, biar aku suruh Mama atau Kakey kesini. Biar ada yang bantu jaga Aca juga."

Prilly mengangguk daripada protes entar urusannya bisa gawat, Ali menuntun Prilly kembali kemeja makan. Terlihat Fira yang meneguk susunya.

"Papa ayo?"

"Iya, bentar dulu sayang."

"Aku kerja dulu ya? Kamu jangan bandel, harus makan. Nanti aku telponin Mama biar kesini."

#2 Our Love Test  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang