-21-

136 13 9
                                    


Semua berjalan lancar, acara pemberkatan pernikahan lalu dilanjutkan dengan resepsi. Semua lancar, aman, dan terkendali luar biasa.

Jessi dan Jeonghan kini sedang berjalan menuju lantai atas suite room hotel yang sudah dipesan oleh keluarga mereka.

Jeonghan berjalan lebih dulu, membiarkan Jessi berjalan dengan gaun panjangnya yang membuatnya—ugh, sungguh, itu merepotkan sekali.

"Jeonghanie, tunggu." Teriak Jessi saat Jeonghan sudah hilang dibelokkan lorong hotel, membuatnya menghela nafas lagi dan lagi karena hari ini jauh diekpetasinya.

Ia menghentakkan kakinya sebal dan melepaskan pegangannya pada gaun yang ia angkat begitu saja.

Jessi sangat cantik hari ini hingga membuat semua pria terkagum-kagum saat melihatnya dialtar tadi dan melilingi ballroom hotel untuk menyapa tamu.

"Dia itu kenapa, sih?" Ujarnya sebal dengan menghembuskan nafasnya kesal. Lalu kembali berjalan menuju kamar yang sudah dipesan nya dan akan ia tempati bersama Jeonghan.

"Jeonghanie, aku akan—" Jessi menahan mulutnya begitu juga nafasnya saat ia disuguhi pemandangan punggung indah milik Jeonghan.

Oke baik, ia bukan disuguhkan, tapi tidak sengaja saat membuka pintu dan melihat Jeonghan yang sedang membuka kaos hitam miliknya menyisakan celana bahan hitamnya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oke baik, ia bukan disuguhkan, tapi tidak sengaja saat membuka pintu dan melihat Jeonghan yang sedang membuka kaos hitam miliknya menyisakan celana bahan hitamnya saja.

Jeonghan menoleh begitu mendengar suara lain, ia mendengus begitu Jessi berdiri kaku disana. Kemudian ia membalikkan badannya dengan tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya.

Dan Jessi tentu saja langsung membalikkan badannya agar tak melihat yang lain—otot perut, misalnya.

"Dasar kotor!" Umpatnya lirih sembari memukul kepalanya dengan pelan.

Jeonghan memiringkan kepalanya menatap Jessi dari belakang sini. Ia memperhatikan bagaimana gaun Jessi benar-benar membentuk tubuhnya dan hampir menelanjangi—siap apa yang kau pikirkan Yoon Jeonghan?!

"Aku baru sadar gaun mu seterbuka itu." Ujar Jeonghan tiba-tiba.

Jessi menelan ludahnya gugup, "I—ini karena memang begini modelnya, Jeonghanie."

Jeonghan mengedikkan bahunya, tak mau tahu lebih. Ia lebih memilih masuk kamar mandi.

Setelah mendengar pintu lain tertutup Jessi langsung mengambil nafas banyak-banyak dan terjatuh duduk begitu saja.

"Kotor sekali pikiranku, Ya Tuhan!"

Ia kembali memukul-mukul kepala nya dengan pelan sebelum menyadari bahwa ia harus cepat berganti baju dan mandi setelah Jeonghan keluar dari kamar mandi.

"Oh, astaga! Apa yang Mommy lakukan pada koperku?" Ia mendengus frustasi begitu hanya menemukan lingerie seksi yang—ugh, itu sama sekali tak pantas disebut baju.

The Doctor And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang