"Cie perhatiin Aunia nih," ujar Aldo begitu menyadariku yang sedari tadi menoleh ke arah perempuan di belakang sana.
Aku berdecak. "Dah lah, berisik."
"Kalau suka tuh bilang." Aldo menyenggol. Laki-laki yang terlalu santuy dan sangat berisik itu tentunya tidak akan pernah diam jika aku tidak mengiyakan.
"Y," jawabku singkat.
Aldo berseru heboh lagi, "Seberapa suka lo sama Sleeping Beauty? Apa lo bakal sayang banget kayak Philip di film Sleeping Beauty tahun 1994 atau bakal sebatas mau nyicip kayak Philip di dunia nyata?!"
"Ssst!" Aku menyuruhnya diam. "Jangan terlalu berisik bege!"
Di sisi lain aku juga punya pertanyaan, mengapa Aldo sangat mengetahui film Sleeping Beauty dirilis tahun berapa dan apa kisah kelam di baliknya?
Aldo menutup mulutnya. "Ups." Ia mulai mendrama.
"Baja!" Aku menoleh lagi ke laki-laki yang duduk di barisan sebelah, tepat di samping Aldo, Raja namanya. "Lo naksir sama Au?"
Dasar Aldo. Terlalu berisik.
Ini juga Raja, ikutan berisik.
Aku pun berdiri dan meninggalkan kelas. Takut dihakimi oleh banyak orang lagi.
"GUYS BAJA SUKA SAMA AUNIA!" Raja gila itu malah dengan mudahnya berteriak, sial!
Aku hanya meratapi kelakuannya dari ambang pintu. Menatapnya sama saja memberi ancaman.
Semua orang tahu bahwa Erbaza Damagara adalah orang yang menyampaikan sesuatu lewat tatapan.
Sedetik itu juga, seluruh kelas tidak ada yang menanggapi ucapannya. Rasakan itu Raja!
Ya, namaku Erbaza Damagara. Biasa dipanggil Baza. Teman baik memanggilku Baja, sedangkan di rumah aku dipanggil Dama.
Kulihat diujung sana Aunia terbangun karena seruan heboh Raja yang tidak terima diabaikan satu kelas.
"Weeeh liat weh!" Raja menghampiri Aunia.
Dengan percaya diri Raja bahkan mengatakan bahwa 'Baza naksir Aunia' secara langsung ke sang putri tidur.
Kubiarkan saja dia, karena sebenarnya itu sangat membantu. Rumor suka akan memudahkanku mengembalikan semangat hidup Aunia.
Suka melihatnya tertidur bukan berarti ia harus dibiarkan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Happy
Short Story#1 dalam Ceritapendek (17-02 & 28-07 2022) Baza merasa iba dengan Aunia yang hobi tidur dalam keadaan bagaimanapun. Kursi ada? Tidur. Meja ada? Tidur. Lantai ada? Tidur. Nggak ada apa-apa? Tidur berdiri, jatuhnya pikirin nanti. Terus menjadi misteri...