Chapter 20

148 29 18
                                    

Happy Reading❤

-💃-

Freya kembali memikirkan ucapan tante Mela saat di rumah sakit tadi. Mungkin apa yang dikatakan tante Mela ada benarnya, melihat Gladys masih bisa sadar tanpa sedikit kekurangan jauh lebih berarti daripada dia tetap mengingat semua orang, tapi terdapat kekurangan di tubuhnya akan menjadi pilihan yang buruk.

Ia kembali menatap dirinya di pantulan cermin. Tidak banyak yang berubah darinya, hanya saja ada warna hitam di sekitar matanya. Bibirnya lebih banyak manyun daripada tertawa seperti biasanya.

Bertahun-tahun mengenal Gladys tentu sangat menggores hati ketika orang yang ditunggu segera membuka matanya malah mengatakan bahwa dia tidak mengenal Freya. Ia ingat betul saat wajah Gladys kebingungan dan sibuk memperhatikan setiap sudut ruangan.

"Fre! Gue cantik banget, sih, pakai high heels ini. Gue mau beli ini, ya, Fre?" tanya Gladys sambil terus menatap kakinya yang menggunakan heels berwarna cokelat. Kakinya yang putih tentu memudahkannya untuk memilih warna apa saja.

Ia menatap ke arah yang sama kemudian memberikan jempol di hadapan Gladys sebagai tanda setuju.

"Freya Nadhira! Gue gak suka ya, kalau gue ngomong panjang lebar dan lo cuma ngasih jempol doang apalagi lihat muka lo yang senyam-senyum gitu, bener-bener pengen gue tonjok rasanya!" teriak Gladys sambil mencubit pinggang Freya kesal.

Freya yang menyadari tatapan aneh dari orang-orang sekelilingnya langsung menutup mulut Gladys dengan tangannya. Gadis itu memutar bola matanya malas sambil menguatkan cubitannya di pinggang Freya.

Ting!

Bunyi notifikasi menyadarkan Freya dari lamunannya. Ia meraih ponselnya yang berada tidak jauh dari tempat duduknya. Layar ponselnya menampilkan nama Reno Brata. Dengan cepat, Freya membaca pesan singkat tersebut.

Reno Brata
Fre, jangan sedih.
Kita bantu Gladys inget semuanya sama-sama, ya?
Kita bisa, kok.
Jangan lupa makan.
Perhatikan diri kamu juga, Fre.

Hah? Apaan, nih? Sejak kapan dia care gini? Wah, gue makin curiga.

Freya terbahak membaca pesan singkat dari Reno karena dari dulu, Reno tidak pernah perhatian dan jarang sekali mengirimkan pesan singkat seperti sekarang. Reno tipe orang yang tidak terlalu suka berkomunikasi melalui media sosial. Baik Zeline maupun Freya sama-sama tidak begitu dekat dengan Reno. Laki-laki itu sudah meninggalkan Indonesia sejak kuliah dan memutuskan bekerja di negeri lain. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri, itu sebabnya tante Mela sedikit terkejut ketika Reno memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya dan akan menetap di Indonesia.

Freya tidak ingin menghabiskan banyak waktu dengan memikirkan pesan singkat tersebut. Ia memasukkan ponselnya ke dalam sling bag kemudian memperbaiki rambutnya dan pergi ke rumah sakit untuk memulai hal baru dengan Gladys.

-💃-

"Lin, lo beneren gak mau ketemu Gladys? Dia lagi sakit terus kemarin sempet koma. Lo udah berhenti peduli atau cuma pura-pura gak peduli?" tanya Aileen menoleh ke arah Zeline. Gadis yang dimintai jawaban tampak berpikir beberapa detik sambil melangkahkan kakinya.

Miracle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang