EPILOGUE

31 2 0
                                    

Rania berjalan di tengah padang sabana, kedua tangannya ia rentangkan membelai setiap bunga ilalang yang dilaluinya. Menyambut setiap embusan sang bayu. Senyum cerah terpancar dari wajahnya. Di depannya, Ilham tengah menunggunya. Bersiap menyambut kedatangannya dengan senyum terukir di bibirnya. Dengan langkah pasti, gadis itu menghampiri sang pangeran hati.

Ilham ... kau hadir dalam hidupku ibarat 'pangeran berkuda putih'. Membawaku bangkit dari keterpurukan. Setitik cairan bening membasahi sudut mata, diantara senyuman yang terukir di wajahnya. Airmata haru dan bahagia.

Gadis itu menghentikan langkahnya tepat di hadapan sang kekasih hatinya. Ilham menyapu airmata sang istri dengan ibu jarinya, membelai pipi mulus gadis itu. laki-laki itu menggelengkan kepala, pelan, seraya menundukkan kepala untuk menyejajarkan wajah mereka.

"Tidak ada lagi air mata, Sayang. Mulai sekarang, aku hanya akan mengizinkanmu untuk bahagia." Ilham tersenyum menatap wajah sang istri dan membawa Rania dalam dekapannya. Kedua insan ini larut dalam keharuan.

"Fahmi, kau lihat! Rania aman bersamaku. Semoga kau bahagia di sana." ucap Ilham dalam hati. Laki-laki itu memejamkan kedua mata dan membawa Rania semakin erat, dalam rengkuhannya.

Rania pun sama, gadis itu merasakan kedamaian dalam dekapan Ilham. Ada ketenangan yang tergambar jelas mengukir di sudut bibirnya. Kini, ada tempat untuknya bersandar. Berbagi rasa, suka dan duka. Bersama Ilham, kekasih hatinya.

🌹🌹🌹

_____🌼🌼🌼_____


19-03-2020

FATE - When I Love You [REVISI VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang