28. 🌵

709 57 2
                                    


"Ini bukan restoran!!! Ini kebun binatang Kenzo!!!!" Zelin menghentakkan kaki sambil terus menggerutu

Benar saja. Saat ini mereka berdua bukannya di restoran seperti janji Kenzo buntuk mengantarkan Zelin bertemu Kelvin, malah berada di kebun binatang.

Entah ada apa dengan hati Kenzo. Ada rasa tidak rela melihat Zelin dekat - dekat dengan orang lain. Namun Kenzo dapat meyakinkan bahwa itu hanya perasaan biasa. Bukan perasaan cemburu. Apalagi perasaan cinta. Itu sangatlah tidak mungkin dan bahkan tidak akan pernah mungkin.

"Lo bisa diam gak!!?" Kenzo menghela nafas berat untuk kali kesekian "mulut lo ngoceh mulu gak pegel??"

"Gue mau pulang!!"

"Pulang aja sendiri!!" Kenzo duduk di bangku panjang

"Gue gak tau jalan pulang" Kesal Zelin

"Makanya gak usah ngoceh!!"

"Jadi tujuan kesini apa" mata Zelin mengamati sekeliling

"Mau lihat kembaran lo" Kenzo menunjuk ke satu arah.

Mata Zelin mengikuti arah jari telunjuk Kenzo.

Zelin memukul lengan Kenzo dengan kesal "lo ngatain gue monyet!!?" Sambil mengerutkan dahi

Ada serpihan senyum di sudut bibi Kenzo
"Lo yang ngaku"

Zelin dapat menyaksikan itu.
Ada rasa dilema di hati Zelin. Kenapa secepat ini Kenzo menjadi bersikap baik dan perhatian padannya.

Mungkin kah Kenzo diam diam-diam telah mencair??

Semoga saja

"Kurang kerjaan banget ke kebun binatang. Ke mall, toko buku, toko bunga kan lebih bermanfaat" tutur Zelin

"Gue cuman mau tau aja lo takut sama hewan apa"

Sedikit demi sedikit rasa kesal dan marah Zelin pada Kenzo mulai hilang. Bagaimana tidak hilang, menurut Zelinn semua ucapan Kenzo mampu meluluhkan hati nya

Dengan sedikit ukiran senyum di ujung bibir Zelin "untuk apa??"

"Gue bawa kemana pun gue pergi. Dengan begitu lo gak akan gangguin gue lagi!!" Jawab Kenzo dengan nada malasnya

"Ngeselin banget!! " Zelin berjalan. Tanpa memperdulikan Kenzo

"Mau kemana!!?" Kenzo bangkit dari duduknya

"Pergi ke alam lain!!" Jawab Zelin tanpa menoleh ke belakang

"Secepatnya kalau bisa!!"

🌵🌵🌵

"Kenzo.... Ini mirip sama lo" Zelin menunjuk kumpulan landak

"Mirip dari arah mana??" Tanya Kenzo sedikit bingung

"Duri landak. Mirip sama kalimat kalimat yang keluar dari mulut lo. TAJAM!!"

"Gak logis!!"

"Kenzo..... Kalau Kelvin nungguin gue gimna"

"Biarin aja!!" Jawab Kenzo singkat

"Tapi di....." Belum selesai Zelin berbicara Kenzo sudah memotong ucapannya

"Lo lagi sama gue. Itu artinya lo gak boleh mikirin orang lain selama lo di dekat gue!!"terdengar nada penekanan di setiap kalimat Kenzo

Hati Zelin semakin yakin akan membatalkan keputusan untuk berhenti mengejar Kenzo.

Kenzo udah nyalaiin lampu hijau!!! Yesss!!!

"Peraturan dari mana tuhh?"

"Gue yang buat!!" Kenzo menunjuk kening Zelin dengan jari telunjuknya "khusus buat lo!!!. Lo gak boleh menolak peraturan yang gue buat!!

          

Zelin memutar bola mata nya "Kenzo..."

"Apa??! Mau nolak??"

"Emang gue boleh nolak?"

"Gak boleh!!"
🌵🌵🌵

Kenzo menatap langit - langit kamarnya. Sesekali memejamkan mata. Entah kenapa wajah si wanita yang sering si sebutnya sinting itu menari - nari di pikiran nya.

Kenzo mengingat tingkah Zelin yang sok jutek padannya. Kali ini bibir Kenzo mengukir senyuman sempurna.

Beberapa detik berikutnya Kenzo melenyapkan senyuman itu. Dia duduk di tepi tempat tidur. Lagi dan lagi wajah Zelin mengisi pikiran Kenzo

"Kenapa gue jadi mikirin dia sih. Apa jangan-jangan ucapan Dani kemarin emang kenyataan??"

Kenzo segera menepis pikiran itu.
Dia memilih memeriksa ponselnya.

Melihat pesan masuk dari Zelin

Zelin
Aneh

Lagi dan lagi Kenzo kembali mengukir senyum di sudut bibir nya

Terpaksa gue ganti nomor. Lo pake acara blokir nomor gue sih!! Ribet!! Gue juga gak tau kenapa gue lakuin ini.

Fakta berikutnya yang belum Zelin ketahui. Orang pertama yabg mengucapkan selamat ulang tahun pada Zelin adalah Kenzo.

Seandainya saja Zelin mengetahui kenyataan ini. Bisa jadi selama berhari-hari dia tidak berhenti memekarkan senyuman.

🌵🌵🌵
Kenzo tiba di sekolah pagi sekali. Ada pemandangan yang aneh. Dani dan bintang sudah Sampai di sekolah lebih awal.

"Tumben pagi - pagi udah di kls" sambut Kenzo sedikit ceria

"Tumben pagi - pagi ceria. Biasa juga kayak orang tua yang pusing mikirin nafkah buat 20 anak" nada Dani sedikit menyindir Kenzo

"Ada yang jatuh cinta nihhh" Ledek Dani

" sebenarnya lo nyimpen rasa terdalam kan buat Zelin??" Tebak Bintang penuh curiga

"Sok tau lo!!" Elak Kenzo

"Acieee.... Ada yang lagi berbunga-bunga" Kehebohan Dani mengisi kesunyian pagi ini.

"Lo harus pilih salah satu. Zelin. Atau Dara. Jangan ngasih harapan. Dosa!!" Jelas Dani

"Sok suci lo!!" Kenzo memeriksa pesan masuk di ponselnya

"Gue emang bodoh di bidang akademik. Tapi gue gak bodoh masalah perasaan" Dani berusaha terus memuji diri

"Pertanyaan berikutnya!!!" Seru Bintang dengan Nyaring

"Apa??"

"Kenapa nomor wa lo ga aktif!!?" Tanya Dani

"Gue ganti nomor" jawab Kenzo seadanya

"Ohhh ganti nomor!!" Seru Bintang.

Bintang dan Dani saling menatap. Seolah ada rencana yng tersirat di mata mereka masing masing

Bintang dengan lincah merebut ponsel itu dari genggaman Kenzo.

Dengan lihai Dani mengunci gerakan Kenzo. Saat ini Kenzo tidak dapat menyelamatkan ponselnya.

"Shit!!" Umpat Kenzo

Bintang membuka aplikasi WhatsApp di ponsel Kenzo

Mata Bintang melotot sempurna sambil tertawa terbahak-bahak.

"Aw..... Dan... Liat nihh" Bintang mengarahkan layar ponsel Kenzo ke hadapan Dani

"Aww... Dewi cinta...sandarkan Kenzo di bahu mu!!!" Dani bernyanyi penuh antusias

Kenzo hanya meratapi nasibnya saat ini. Dia sangat-sangat yakin. Kedua sahabatnya ini akan terus meledeknya sepanjang hari.

"Sini...!!" Kenzo berusaha merebut ponselnya

"Nihh gue balikin. Chat nya belum sempat gue lihat" Bintang tersenyum jahil

Ada raut wajah lega di wajah Kenzo.

"Tapi udah gue baca!!!!" Teriak Bintang dengan heboh

Dani ikut tertawa

"Sialan!!" Umpat Kenzo kesal

"Zelin prioritas. Sampai kita di lupain" Dani menepuk bahu Bintang

" Sad boy..." Teriak Dani dan Bintang bersamaan.

"Awas kalau sampai ketahuan sama Zelin, lo berdua ga akan gue maafin!!" Ancam Kenzo

"Aduhhhh kita diancam dong!!"

"Ga gentar dong gue"

Keduanya sontak tertawa puas. Menertawakan wajah Kenzo yang sedang mengerut.

Sedangkan Kenzo hanya diam. Meratapi nasibnya. Kesal sudah pasti. Namun dia tidak mungkin marah pada kedua sahabatnya yang diluar kata waras ini.

DELUSI [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang