Baca dengan seksama!
Ok jadi capter ini bakal lumayan panjang, so jangan sampe bosen bacanya.
Dan buat kalian-kalian yang nanya kenapa Arkha bisa membunuh Reno yang notabene nya adalah sahabatnya , juga bakal terjawab dicapter ini.
Jangan sampe cuma baca dialog antar tokohnya doang, karna kalian bisa aja ketinggalan Info penting nya.
Ingat jangan bosen dan loncat-loncat bacanya, disini capter yang akan menjawab semua penasaran kalian.
Siapin hati, emosi, kalian, jangan lupa comment sebanyak mungkin, comment kalian itu semangat Author.
Jangan sampe gak baca bacotan Author, entar gak Author publish lagi nih, hehehe canda sayang.
Ok kuy, selamat membaca dan menikmati.
Iya Author lupa, yang baca nama Pratama Yudhistira kemarin dicapter oasis sorry ya, nama tama itu yang bener Yudha Aditama , sumpah demi apa Author lupa ketuker nama temen kampus sendiri, sorry ya.
(mulmed diatas Abang Daniel Dinata ya)
================================
"Sampai sekarang kami belum nemuin titik terangnya Bang," ucap Dimas yang sedari tadi hanya diam, "Tapi kami berpikir jika ini ulah geng_"
"Killer," jawab seseorang dengan tenang.
Semua nampak terkejut melihat 3 orang laki-laki yang lebih tua dari mereka tengah berdiri didepan pintu.
"Om Daniar, Om Dinata, Om Danuarta," kompak mereka.
Ketiga laki-laki paruh baya itu berjalan memasuki ruangan tersebut dengan pakain formalnya.
Sontak semua anggota yang ada disana menatap ketiga laki-laki paruh baya tersebut.
Suasana kembali hening, tak ada satupun yang berani berbicara terlebih melihat tatapan dari 3 laki-laki paruh baya tersebut, membuat mereka bungkam.
"Anjir gue gak tahan sumpah, nih anak-anak liatin kita kek liat algojo aja sampe segitunya," ucapan dari laki-laki paruh baya bernama Daniar sontak membuat anggota Oasis bernafas lega.
"Bisa kah anda menjaga citra diri anda, tuan Daniar," Dinata menatap jengah kakak laki-lakinya yang tidak sadar dengan umurnya.
"Kakak mu sangat berisik Nat," ucap Danuarta kepada saudara kembarnya.
"Jika Tuhan berkehendak, aku tak ingin dia terlahir menjadi saudara ku," ucap Dinata.
"Dasar Adik laknat, gue ini Abang lo asal lo tau, jadi hormat lah kepada abang tampanmu ini," ucap Daniar menaik turun kan alisnya.
Dinata dan Danuarta hanya memijit pelipisnya melihat tingkah saudara nya tersebut, sedangkan anggota oasis hanya cengo melihat hal tersebut.
Bagaimana tidak, 3 saudara yang terkenal dimajalah tentang perusahaannya masing-masing tengah berdiri dihadapan mereka, sosok perfecsionis disetiap wawancara, kini apa yang dilihatnya sangat bertolak belakang dengan yang dunia lihat.
"Ingat kau sudah mengijak kepala empat, bersiakaplah dengan pantas," ucap Dinata lelah.
"Itu kenapa aku tak pernah pergi bersamanya," ucap Danuarta tak kalah lelah melihat tingkah kakak laki-lakinya.
"Bodoamat dengan usia, gue ama mereka cuma beda angka aja, angka gak menunjang jiwa muda gue," ucap Daniar bangga.
"OM 3D!" seru dua mahluk yang tak kalah berisik, siapa lagi jika bukan kembaran tapi beda sperma dan rahim, Tama dan Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Devil | Complete |
Teen FictionCahaya yang terang telah hilang Mentari yang hangat telah tenggelam hingga senyuman malaikat kecil menjadi LITTLE DEVIL Akankah semua yang hilang akan kembali dengan cahaya rembulan namun tak memberi kehangatan Editing cover by @queennastusha_