Vomment!!
Fact check!!
Ini bukan copy an, ini murni punya gua dan ga ada campur tangan sedikit pun!!
One more time! Fact check ini asli dan murni dari kepala gua!
Next langsung baca aja!!
Setelah kedatangan Jungkook, somi masih terlihat kesal karena semenjak ia dan yeonjun membahas dokter idolanya, Jungkook terus mengomelinya untuk tidak menjadikannya sebagai panutan dan idola lagi.
"Bukalah matamu! Jangan seperti ini lagi!" Terka Jungkook memperlihatkan sikap dinginnya pada adik.
Somi tetap tidak mau melihat Jungkook, ia memilih membelakangi sang kakak.
"Lihatlah! Bahkan kakak sudah membelikan mu ramyeon kesukaan mu!" Lanjut Jungkook lalu membukakan ramyeon untuk Somi.
Somi langsung menghadap jungkook tanpa melihat nya, ia pun langsung turun untuk mengambil ramyeon yang di belikan tetapi Jungkook lebih dulu menahannya untuk tidak turun.
"Diam lah disitu!"
Jungkook segera membawakan nya ramyeon dan di letakkan di meja atas brankar.
Somi langsung menyeruput kuahnya.
"Kau bahkan tak melirik ku sama sekali?"
"Untuk apa melihat mu! Pergilah bekerja dan suruh yeonjun kesini!"
"Yak! gadis kecilku kau bahkan berani mengusir kakak mu ini?"
"Itu akibat kau memarahi ku untuk berhenti mengidolakan dokter Lalisa ku!"
"Aku memarahi mu agar kau bisa sadar bahwa dokter gila itu-"
"Oppa! berhenti menyebutnya dokter gila! kau bahkan lebih gila darinya! pergilah bekerja atau perusahaan mu akan bangkrut dalam sekejap!"
Sungguh somi benar-benar jengkel melihat Jungkook yang terus mengoceh bahkan sudah seperti ibu-ibu yang memarahi anaknya.
Jungkook memang seperti itu jika menyangkut adik-adiknya. Apalagi Somi, dia adik gadis satu-satunya yang ia sangat sayang melebihi ibunya.
Jungkook menatap adiknya lemah karena memarahinya seperti tadi. Jungkook memang sadar ia bahkan memarahi adiknya untuk hal sepele.
"Baiklah maafkan kakak mu ini"
Jungkook memang seperti itu mengoceh karena hal sepele lalu meminta maaf.
"Kalau begitu panggilkan dokter Lalisa ku lalu bawa kesini. sungguh setelahnya aku akan memaafkan kakak" Ucap somi sambil memasukkan gulungan ramyeon ke mulutnya.
"Baiklah tapi setelahnya kakak akan ke kantor sebentar untuk mengecek keadaan." Kata Jungkook lalu sekilas mencium puncak kepala Somi.
"Cepatlah panggil dokter Lalisa dan pergilah bahkan aku sudah menyuruh kakak untuk ke kantor dari tadi."
Jungkook hanya terkekeh melihat pipi besar adiknya itu lalu bergegas ke luar untuk memenuhi permintaan adiknya.
.
Setelah menyelesaikan tugasnya, Lisa dan yerim pergi ke kantin menyusul Jisoo dan Taehyung sekaligus untuk menutup mulut para cacing di perutnya yang telah meminta makanan sedari tadi.
Setelah mengambil beberapa makanan dan minuman, Lisa dan yerim duduk di meja tengah yang sudah di dapati ada Jisoo dan Taehyung disana. Kebetulan suasana di kantin juga tak terlalu ramai jadi mereka bisa bebas mengobrol disana.
YOU ARE READING
My Doctor (Lizkook) END
Fanfiction[18+] "Sebelum malam gelap menjebak ku, jangan tinggalkan aku. Apakah kamu masih mencintai ku? Jika kamu merasakan hal yang sama, jangan tinggalkan aku hari ini." -Kwon Lalisa "Aku milikmu Lalisa dan tetap akan seperti itu. Aku mencintaimu esok, lus...