part 9

28 0 0
                                    



Bagaimana caranya menghilangkan rasa, saat dengan mudahnya kamu berkata pisah.
Tanpa tau bagaimana caranya aku menjaga.

___________________________

Minggu Pagi yang cerah ini Senja sudah bangun menunaikan ibadah sholatnya, membereskan kamar, kemudian ia pergi mandi. Hari ini Senja memang sengaja bangun pagi karena ia ingin lari pagi di sekitaran kompleks rumahnya.

Setelah selesai mandi ia berdandan diri, ia merapikan rambut yang dicepol ke atas dan hanya menyisakan beberapa anak rambut di samping kanan kiri ujung rambut kepalanya. Senja hanya mengenakan kaos putih polos dan jegging warna hitam dipadukan dengan sepatunya warna abu abu. Tak lupa handuk kecil yang disampirkan di pundaknya untuk mengelap keringatnya.

Senja turun kebawah dan mendapati
Rasya didepan ruang tamu sambil menonton tv. Bahkan Senja tidak tau kapan Rasya pulang.

"Loh Bang Rasya kapan pulangnya?" Tanya Senja berjalan mendekati sofa.

"Tuan Putri udah bangun? Kemarin abang pulang jam 11 malem, habis itu abang kekamar kamu eh taunya udah tidur sampai ngiler ngiler" Kekeh Rasya.

"Ih abang apaan sih Senja gak ngileran ya!" Protes Senja tak terima.

"Hahahaa... enggak nggak abang bercanda, oh iya kamu mau kemana?" Tanya Rasya.

"Senja mau jogging dulu, deket deket sini kok paling mentok juga di taman komplek." Ujarnya

"Yaudah ati-ati, jangan jauh-jauh larinya." Tutur Rasya

"Iya bang, oh iya Bunda kemana bang ? Senja mau pamit nih" Tanya Senja

"Bunda tadi ke pasar sebentar, niatnya abang pengen nganter, tapi malah gak dibolehin sama Bunda dikira abang masih kecapean kemarin" Kata Rasya

"Oh yaudah kalo gitu nanti bilang ya ke Bunda Senja pergi dulu." Kata Senja

"Iya nanti abang pamitin, udah sana berangkat keburu siang nanti jadi panas." Kata Rasya.

Yang hanya didapati anggukan oleh Senja. Ia pun keluar dan meninggalkan pekarangan rumahnya. Ia mulai berlari kecil namun temponya stabil. Tak terasa sudah 1 jam lebih Senja berlari, ia pun memutuskan untuk beristirahat ditaman kompleks rumahnya.

"Huftt.. cape banget." Keluh Senja sambil mengelap keringat yang berkucuran di dahinya.

"Mana haus lagi, yaudah deh beli minum aja." Kata Senja.

Senja pun berjalan untuk memcari toko yang menjual minuman. Beberapa menit berjalan Senja tiba ditoko kecil, karena kelelahan Senja langsung mengambil air minum yang ada di etalasi pendingin toko dan langsung diteguknya. Setelah dirasa airnya tinggal setengah dia menghampiri kasir untuk membayar minuman tersebut tetapi saat meregoh rogoh kantongnya ternyata Senja tidak membawa uang.

"Aduh gimana sih kok gue gak bawa uang, mana udah gue minum lagi." Kata Senja

"Mbak ini gimana udah diminum kok gamau dibayar, mbak mau nipu saya ya!" Sentak Bapak pemilik toko tersebut.

"Siapa yang mau nipu coba, emang beneran pak saya gabawa uang" Kata Senja sambil merogoh2 kembali sakunya.

Tiba tiba ada seorang laki laki ia juga hendak membayar dikasir tersebut, ia mengeluarkan uang 20 ribuan dan berkata..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja & JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang