Calon bundanya ngambek

1.9K 157 0
                                    

5 bulan kemudian....

Tak terasa usia kandungan (namakamu) sudah memasuki ke 5 bulan. Perutnya yang semakin hari semakin buncit ini membuatnya sedikit kesulitan untuk berjalan menyadari hal itu membuat iqbaal berinisiatif untuk membeli kursi roda untuk istrinya itu. Ia tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan pada sang istri dan juga calon anaknya itu

Iqbaal ingin calon anaknya itu terlahir sempurna tanpa kekurangan apapun, ia tak sabar menunggu anaknya itu. Terbukti dari beberapa minggu lalu ketika ia pulang kerumah tanpa tangan kosong. Maksudnya ia membawa beberapa kantong belanjaan khusus calon anaknya itu, padahal (namakamu) sendiri tidak sebegitu excitednya untuk membeli perlengkapan anak mereka,

Nanti aja pas udah 8 bulan baru beli, ujar (namakamu) pada saat iqbaal menanyakan perihal kapan mereka akan membeli perlengkapan bayi

Namun nyatanya calon ayah itu membeli semua perlengkapan bayi tanpa sepengetahuan (namakamu). Awalnya (namakamu) kesal dan tak habis fikir pada iqbaal yang membeli sebegitu banyaknya perlengkapan bayi, tapi setelah melihat dan niat baik iqbaal akhirnya membuatnya luluh juga

Dan hari ini ketika iqbaal sedang libur, ia berinisiatif untuk membuat sketsa kamar untuk calon anaknya itu dengan hasil rancangannya dan Juga (namakamu) yang telah ia gambar diatas selembar kertas HVS

"Gimana kalau warna catnya biru aja sayang," usul iqbaal tatapannya tak sedikitpun beralih pada hasil sketsanya

"Ihhh, kan calon baby kita cewek iqbaal. Pink itu sesuai sama warna kesukaan cewek!" sahut (namakamu) kesa

Yassh, anak mereka berjenis kelamin perempuan. Pada bulan ke 4 memang sudah ketahuan jenis kelamin bukan? Jadi pada bulan kemarin mereka-- terlebih iqbaal memutuskan untuk mencheck ke dokter kandungan

"ya tapi apa salahnya sih? warna biru kan warna awan, laut, langit kan sejuk dilihatnya," ujar iqbaal kali ini ia beralih pada (namakamu) yang tengah duduk disampingnya

(namakamu) mengerucutkan bibirnya

"Kalau warna pink, warna apa coba? paling balon doang," lanjut iqbaal

"Ck! tau ah!" ujar (namakamu) ia mengubah posisinya menjadi membelakangi iqbaal

"yanggg, masa cuman garagara ini kita berantem sih?"

"siapa suruh kamu gak mau ngalah sama istri! Dari dulu keras kepala banget sih!" cibir (namakamu)

iqbaal mengerutkan alisnya, "Bukannya kamu ya?"

"APA?!"

"hehe, enggak yang, enggak!" Disaat iqbaal tengah tercengir tibatiba saja (namakamu) hendak bangkit namun iqbaal tahan

"Kepo!" timpal (namakamu) ketika iqbaal bertanya

"Disini dulu sayang, Kan kita lagi ngomongin persoalan--"

"ya tapi kamu nggak mau ngalah sama aku! Jadi ngapain aku disini kalo setiap usulan aku selalu kamu tolak!" (namakamu) menatap kesal pada iqbaal

"Aku nggak nolak sayangg," Iqbaal berusaha sesabar mungkin agar istrinya yang sedang sangatttt sensitif ini tidak menangis

(namakamu) mengerutkan alisnya yang hendak menangis dengan bibir bawahnya yang tertekuk kebawah menahan tangis, "ya terus tadi apa? daritadi kamu cuman--"

"enggak sayang, enggak.. Udah sini, jangan nangis dong," iqbaal menarik tubuh (namakamu) untuk ia peluk mengusap punggung istrinya itu agar tidak menangis yang hampir saja menangis

"Kamu ngeselin tau gak! Udah tau mau jadi ayah, harusnya turunin ego kamu!"

Tanpa sepengetahuan (namakamu), iqbaal memenye-menye bibirnya sendiri bermaksud untuk mencibir lucu istrinya ini yang sedang dalam anakkecil mode on "iya sayang maaf, maaf yah?"

(namakamu) melepaskan pelukan itu lalu ia menepis airmatanya yang terjatuh, "Minta maaf sama debay bukan sama aku!"

iqbaal tersenyum seraya menghela nafasnya lalu ia mengulurkan keduatangannya untuk mengelus perut (namakamu), "Anak ayah, maafin ayah ya sayang, Jangan bikin bundanya sedih lagi dong, nanti ayah diamukin lagi sama bunda-- awsss!"

"Kok dipukul sih bun?"

"ngapain kamu pake ngadu kayak gitu sama debay?"

"S-siapa yang ngadu sih? aku cuman cerita doang," alibi iqbaal

"Ngeles aja!"

"Jangan marah dong, senyum ayo.." pinta iqbaal seraya ikut tersenyum juga

"Nggak mau males,"

"Masa senyum doang males sih bun? Kan ibadah."

Akhirnya (namakamu) tersenyum walaupun terpaksa tapi tak membuat niat iqbaal terjeda untuk mengecup gemas kedua pipi gembul (namakamu)

"I love you bunda,"








bersambung.....

Ulu uluuuuuuuuuu..








 𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang