"Na, bagi minum sih ya allah, aus gue aaakk."
"Di sana tuh, buruan. Udah mau masuk lagu 2, ntar Mr. Misgi kesinii gue gamau kena semprot."Huru - hara aula SMA Dadali membuat udara yang masuk semakin sulit untuk di hirup. Si cantik penggenggam tongkat mayoret itu bernama Elna, sedangkan cewek kehausan peniup mellophone sekaligus sahabat se curcol se peradaban Elna ini bernama Shiren.
"Ayo ayo break nya udahan ! Kembali ke tempat !"
Suara bariton itu menggema dari pita suara sang coach yang akrab disapa Mr. Misgi
Tiap penjuru aula yang dihampiri anak - anak yang sedang break itu langsung musnah oleh manusia yang selanjutnya berpindah ke pusat aula. Mematuhi perintah bapak coach yang disiplin-nya kelewat pager. Brrr
"Elna ! Langsung aba-aba !"
Elna mengangguk mantap.
Krckk krckk krckk"Tu ! Wa ! Tu Wa Ga Pat !"
Dentingan belira yang indah di sambut tiupan manis pianika disertai deruman snare, tenor, quarto, dan bass yang beriringan. Di tangkap oleh terompet lalu di lanjutkannya dengan merdu dengan bubuhan simbal yang menghidupkan irama.
Tongkat mayoret atau yang disebut Baton lihai di putarkan Elna sambil sesekali di lempar ke udara. Seraya mengaba dan mengatur barisan formasi perkusi dan musik yang beberapa masih tergeser jauh dari posisinya akibat terlalu fokus bermain.
Pasukan bendera warna warni menghiasi aula dengan gemulainya mempercantik penampilan marchingband SMA Dadali ini.
Elna membalik baton-nya sehingga posisi bonggol nya diatas, lalu mengangkatnya. Krrckk krrckk krrcckk.
Semuanya bersiap untuk mengakhiri latihan dengan aba aba Elna.
Krck!
Dum dum dum dum.
"Fffuuhh, alhamdulillah ya allaahh. Gilss kering tenggorok gue."sambat cici Shiren.
"Yeaayy, gue rasa penampilan kita hari ini udah bagus, Mister samasekali nggak nyetop latian kita dari tadi. Haahh, sore gue bakal cerah banget pulang nanti." prediksi Shiren.
"Hmm, emang iya ? Mending kita langsung ngumpul dah, takut gue, bisa aja Mister bakal meluncurkan kata-kata pedes gara-gara kita nggak cak-cek ataupun salah besar."
"Oke deh. Skuylah."
Semua pemain marchingband berkumpul di tengah-tengah aula. Menunggu komentar hari ini dari Mr. Misgi.
"Semuanya ,"
Hati para personel beradu ramai. Antara marah dan bahagia, Mister selalu punya kejutan untuk mengumumkannya.
"Tepuk tangan untuk latihan kali ini."
"Wohooo!!"
"Yeesss"
"Yieeeyy"
"Ckrrr aahh"Semuanya bersorak sorai mendengar komentar yang diberikan Mr. Misgi. Mr. Misgi tersenyum cepat.
"Tapii ! Tetap ada koreksi, mellophone langkah kaki-nya kadang-kadang masih belum nyamain yang lain. Latihan besok disamain lagi. Lirik sekitar tapi jangan meleng. Tetep fokus. Faham ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Music On You
RomanceJangan lupaa. Kalo baca sambil dengerin musik yaa. Biar asiikk🎼 ❤🎶 Elna si mayoret , terjerembap ruang hati Mikail sang dancer kece yang anti dan phobia sama marchingband. Sialnya, Mikail pun terjangkit cinta kronis yang disebabkan gadis mayoret i...