05. Keluarga William

131K 8.6K 569
                                    

Haii bestie, aku kembali^-^

Jika ada typo mohon di kasih tanda ya, jangan lupa untuk vote dan komentar itung-itung sebagai dukungan kalian untuk aku^-^

Langsung aja yaa!!

Happy reading!!!

05. Keluarga William

Hari ini Aurel dibuat kelelahan emosi dan pikiran. Tama menjelaskan kepada Aurel kenapa dia bisa sampai ke tangan Shintia. Aurel tidak tahu jika menjadi anak dari keluarga ternama akan sangat membahayakan.

Dia berpikir hidup sebagai orang kaya tidaklah seribet itu namun kenyataanya semua itu hanya ada di sinetron saja. Di dunia ini tidak ada yang tidak mendapatkan cobaan dari Tuhan, bahkan orang kaya dan ternama seperti keluarganya harus menerima cobaan seperti penculikan yang dialami Aurel ketika bayi.

Aurel sekarang berada di mobil yang sama dengan Tama dan Raya. Dia memutuskan untuk mengikuti kedua orang tuanya yang hidup di Ibukota. Awalnya dia ragu meninggalkan paman dan bibi yang selama ini merawatnya. Namun, karena dorongan dari Marta dan Dino-lah, dia berada di mobil ini.

Di sepanjang perjalanan, Tama dan Raya bercerita banyak hal kepada Aurel, salah satunya tentang saudara-saudaranya. Aurel memiliki tiga kakak laki-laki yang selama ini menantikan kehadirannya kembali.

Setelah menempuh perjalanan lebih dari satu jam, akhirnya mereka sampai di sebuah mansion yang sangat besar dan megah. Aurel hanya bisa berkedip melihat bangunan yang terlihat seperti istana. Seberapa kaya keluarganya?

Raya mengusap kepala Aurel. “Kenapa, Sayang? Ayo, masuk!”

Tama menghampiri Aurel dan Raya. “Ayo masuk, Princess! Kamu pasti capek karena perjalanan jauh,” ucap Tama.

Aurel memasuki rumah bak istana dengan Tama dan Raya yang berjalan di sisi kanan dan kirinya. Katakanlah Aurel udik karena dia sejak tadi tak bisa berhenti berdecak kagum melihat interior dan penataan rumah yang akan ia tinggali mulai saat ini.

“Selamat datang di mansion keluarga William, Princess!” ujar Tama penuh semangat sambil merentangkan kedua tangannya dengan senyuman lebar.

Aurel asyik sendiri memperhatikan sekeliling tempatnya berdiri. Sungguh mirip istana!

"Mommy, Daddy kalian udah pulang?"

Seorang pemuda berjalan ke arah mereka membuat perhatian Aurel pun teralihkan.

Pemuda itu terlihat tampan tapi siapa dia? Sementara itu tidak jauh berbeda dengan Aurel, si pemuda juga mengerutkan kening penuh tanya melihat gadis yang dibawa oleh orang tuanya.

Pemuda itu berdiri di depan Aurel, dia menatap Aurel dari atas sampai bawah lalu beralih menatap Raya. “Dia siapa, Mom?” tanyanya.

Raya mengusap punggung Aurel, seulas senyum mengembang di wajah Raya. “Dia Aurellia Elvina William. Dia adik kamu, Carlos,” jawab Raya.

Kening Carlos berkerut. William? Adik? Belum cukup kah dia memiliki satu adik yang gila? Kenapa sekarang bertambah?

Melihat sang putra yang terlihat bingung, Tama menyahut. “Nanti, Daddy jelaskan, sekarang di mana abang dan adik kamu?”

          

“Bang Keenan masih di luar kota, kalo Cakra ada di kamar,” jawab Carlos. Dia kembali menatap gadis yang dibawa pulang oleh orang tuanya dengan bingung. 

Tama memerintahkan Carlos untuk memanggil Cakra ke ruang keluarga sekarang. Tanpa perintah dua kali, Carlos berjalan menaiki tangga menuju kamar Cakra sambil berpikir. Dia tidak memiliki adik perempuan selain Princess kecil yang diculik belasan tahun lalu dan sampai sekarang belum ditemukan.

Apa jangan-jangan ….

Carlos segera mengenyahkan pemikirannya dan memanggil Cakra.

Setelah anggota keluarga William berkumpul, kecuali si anak pertama yang sedang berada di luar kota. Tama segera menjelaskan pada kedua anaknya tentang identitas Aurel yang merupakan putri bungsu keluarga William.

“Ha?! Kok jadinya cepet, Mom, Dad?! Bukannya Mommy sama Daddy pergi belum ada sehari, ya?” ucap Cakra.

Berbeda dengan Cakra, Carlos menatap Aurel dengan tatapan yang sulit diartikan. Berbagai macam emosi terpancar di matanya.

“Maksud kamu apa, Cakra?” tanya Raya bingung mendengar ucapan sang putra bungsu.

“Kata Carlos, Mommy sama Daddy perg—"

“Diem, Ceker!” potong Carlos sedikit menyentak Cakra membuat adik lelakinya diam seketika.

Carlos menatap Aurel lekat-lekat. Benarkah dia adiknya yang hilang dulu? Princess kecilnya? Carlos menatap Tama dan Raya bergantian dengan kedua mata berkaca-kaca. “D-Dia beneran princess, Mom, Dad?”

Tama dan Raya mengangguk.

Ingin rasanya Carlos menangis. Adiknya sudah ditemukan! Princess-nya sudah kembali! Tanpa ragu, Carlos memeluk Aurel dengan erat. Raya dan Tama yang melihatnya tersenyum haru.

Sementara Cakra masih diam. Dia tidak mengerti kenapa Carlos terlihat ingin menangis ketika memeluk Aurel.

Saat insiden penculikan terjadi usia Cakra masih dua tahun, jadilah dia tidak mengingat kenangan kalau dia pernah memiliki seorang adik.

Tetapi, dia tidak bisa menutupi rasa bahagianya karena memiliki seorang adik karena selama ini dia memang menginginkan seorang adik tapi apa daya kedua orang tuanya tidak pernah memenuhi keinginannya itu karena sibuk mencari Aurel yang hilang.

Carlos melepaskan pelukannya dari Aurel. “Selamat datang di keluarga William, Princess!”ucap Carlos mencium pipi Aurel.

Aurel pun terdiam. Dia masih belum terbiasa dengan keluarga barunya tetapi dia senang memiliki keluarga yang menyayanginya seperti ini.

“Heh! Main nyosor aja lo!” Cakra menepuk punggung Carlos cukup keras.

Carlos beralih menatap tajam adik laki-laki yang tidak tahu diri.

“Gantian, Woy! Gue juga pengin sambut adik gue,” ucap Cakra, tanpa rasa bersalah dan dosa pada Carlos. Dia bahkan mendorong paksa Carlos agar menyingkir dari depan Aurel.

“Hai, aku Cakra Aarav William, anak ketiga dari bapak Bratama William dan ibu Raya Soraya yang paling ganteng, imut dan manis. Mulai sekarang Abang akan jagain kamu, jadi jangan menghilang lagi, ya, Dek!” ujar Cakra sebelum memeluk Aurel.

Aurel membalas pelukan Cakra. “Iya bang, makasih.”

Cakra merenggangkan pelukannya dan mengusap kepala Aurel. Tidak tahu kenapa, meskipun ini kali pertama pertemuan mereka, rasanya Cakra sangat menyayangi Aurel. Dia berjanji tidak akan membiarkan adiknya terluka sedikit pun.

*****

Setelah berbincang-bincang dengan yang lain, Raya langsung mengantarkan Aurel ke kamarnya yang berada di sebelah kamar Cakra.

Aurel yang melihat kamarnya yang baru pun langsung di buat takjub. Sangat indah dan besar.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aurel sayang, bagaimana kamu suka gak sama kamarnya? Kalo gak suka biar mommy atur ulang lagi sesuai selera kamu?"tanya Raya lembut, dirinya takut jika Aurel tidak nyaman dengan dekor kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Aurel sayang, bagaimana kamu suka gak sama kamarnya? Kalo gak suka biar mommy atur ulang lagi sesuai selera kamu?"tanya Raya lembut, dirinya takut jika Aurel tidak nyaman dengan dekor kamarnya.

Aurel tersenyum lembut menatap Raya, "Aurel suka kok mom, kamarnya bagus banget!  Terima kasih ya mom," ucap Aurel seraya memeluk Raya.

"Syukurlah kalo kamu suka mommy seneng dengernya. Yaudah kalo begitu kamu sekarang istirahat ya, nanti malam kita makan malam dan kakak kamu yang pertama akan pulang untuk bertemu kamu."

Setelah mengatakan itu, Raya pun meninggalkan Aurel sendiri membiarkan gadis cantiknya beristirahat.

*****

Yuhuuu! Bagaimana menurut kalian?

Maaf kalo banyak typo bertebaran^-^

Follow Instagram aku: kikiamalia20
Tiktok : wattpadamelia__

See you❤️

My Overprotektif Brothers  [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang